Sejarah Pendirian CU Cinta Kasih

BAB II GAMBARAN UMUM CU CINTA KASIH

2.1 Sejarah Pendirian CU Cinta Kasih

Koperasi kreditCredit Union berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti kepercayaan, dengan demikian dasar koperasi kredit adalah kepercayaan. Credit Union CU yang lazim disebut koperasi kredit merupakan kumpulan orang-orang yang saling percaya yang bersama-sama mengorganisir diri untuk menyediakan pelayanan bagi sesama mereka. Koperasi kredit lahir pertama sekali di Jerman tahun 1889 dan menyebar di negara-negara Eropa dan Asia. Masuk ke Indonesia Jakarta tahun 1970 yang dikembangkan oleh BK3I Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia, BK3I adalah Lembaga yang berazaskan Pancasila, yang selalu bekerjasama dengan pemerintah dalam hal ini Departemen Koperasi. BK3I mempunyai tujuan memasyarakatkan koperasi, menumbuhkan manusia-manusia untuk mencintai koperasi dan mendidik orang untuk menjadi terampil mengurus koperasi. Kini koperasi kredit sudah diakui di negara kita yang secara yuridis dan telah disahkan pemerintah menurut akta pendirian INKOPDIT tanggal 23 Juli 1998 dengan Badan Hukum No. 018BHM.IVII1998 dan telah menerima penghargaan dari pemerintah dengan pemberian Satya Lencana Pembangunan bidang Koperasi. Adapun jati diri koperasi terdiri dari tiga serangkai yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, yaitu: 1. Definisi Koperasi kredit CU adalah kumpulan otonomi dari orang-orang yang secara suka rela bergabung untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, Universitas Sumatera Utara sosial dan budaya yang sama melalui Badan Usaha yang dimilikinya dan diawasi secara demokratis. 2. Nilai-nilai CU mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai luhur nenek moyang kita yaitu gotong royong karena CU bukanlah kumpulan uang tetapi kumpulan orang. 3. Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip koperasi adalah pedoman bagi CU-CU dalam melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam menjalankan kegiatannya. CU memiliki 9 prinsip antara lain: 1. Keanggotaan terbuka dan suka rela 2. Kontrol secara demokratis 3. Tidak diskriminatif 4. Pelayanan kepada anggota 5. Distribusi kepada anggota 6. Membangun stabilitas keuangan 7. Pendidikan yang bersinambungan 8. Kerjasama antar koperasi kredit 9. Tanggung jawab sosial Kini CU telah berkembang dengan pesat keseluruh daerah dipenjuru tanah air. Di Sumatera Utara berdiri tahun 1971 dengan BK3D Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah yang membawahi semua kopdit primer yang berpusat di Pematang Siantar. Berdasarkan hasil data Statistik Kopdit Binaan Puskopdit Bekatigade Sumatera Utara terdapat 83 CU yang bernaung di bawahnya, dan untuk di wilayah Medan-Langkat terdapat 7 nama CU yang bernaung di bawah Universitas Sumatera Utara BK3D seperti: Karya Murni, Harapan Kita, Rukun Damai, Cinta Kasih, Karya Murni Binjai, Tunas Karya dan Karya Bersama. BK3D ini dikoordinir oleh BK3I yang berpusat di Jakarta. CU Cinta Kasih yang merupakan salah satu wadah koperasi kredit ditingkat primer yang ada di Sumatera Utara berdiri pada tahun 1990 yang berawal dari sebuah perkumpulan doa agama Katolik di wilayah Pulo Brayan. CU ini pertama sekali diperkenalkan oleh Pastor Hubertus Tamba yang pada saat itu adalah seorang Pastor di Paroki Katedral Jl. Pemuda Medan 1 1 Paroki dari bahasa Inggris: Parish adalah suatu tipe pembagian administratif. Istilah ini digunakan pada beberapa Gereja Liturgi, contohnya Gereja Katolik Roma, Komuni Anglikan, dan Gereja Ortodoks. Paroki dalam Gereja Katolik Roma di Indonesia adalah wilayah gereja di bawah Keuskupan. Paroki dipimpin oleh seorang Pastor Kepala Paroki dan beberapa Pastor Pembantu. Wilayah di bawah Paroki biasa disebut Lingkungan, yang dikepalai oleh seorang Ketua Lingkungan. . Perkumpulan doa tersebut berada di lingkungan St.Bonaventura yang berada di wilayah Pulo Brayan Kota Lrg I. Lingkungan St.Bonaventura ini adalah salah satu lingkungan doa dari 12 lingkungan yang ada di Paroki Katedral. Alasan mengapa dibentuknya CU di lingkungan St.Bonaventura karena sebagian besar anggota perkumpulan tersebut termasuk kategori ekonomi lemah miskin. Melihat kondisi perekonomian anggotanya yang begitu rendah, Pastor Hubertus Tamba merasa tergugah sehingga beliau menyarankan untuk didirikannya koperasi simpan pinjam di lingkungan St.Bonaventura. Anggota perkumpulan doa menyambut dengan baik usulan Pastor tersebut. Namun sebagian besar anggota perkumpulan belum begitu mengenal kegiatan CU, sehingga Pastor Hubertus meminta bantuan Suster Nikasya Sihombing untuk memperkenalkan CU di luar kegiatan doa lingkungan. Suster Nikasya adalah salah seorang Suster yang bernaung di Paroki Katedral Universitas Sumatera Utara Pematang Siantar, di mana kegiatan CU ini sudah ada dan berjalan di Paroki tersebut. Dengan adanya koperasi simpan pinjam ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup anggotanya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk menunjang hal tersebut maka setiap calon anggota maupun anggota wajib menerima pendidikan mengenai pengetahuan berkoperasi, karena hanya melalui pendidikanlah dapat merubah pola pikir para anggotanya bagaimana berkoperasi dengan baik. Adanya pendidikan ini jugalah yang membuat anggota lingkungan St.Bonaventura yang semula belum mengenal koperasi kredit menjadi lebih mengenal maksud dan tujuan kegiatan dalam kopdit tersebut. Pada awalnya CU di lingkungan St.Bonaventura diberi nama CU Santa Maria, di mana anggota lingkungan St.Bonaventura hanya berjumlah 20 orang dan mereka diwajibkan menabungkan uang sebesar Rp 10.000orang. Uang yang ditabung bersama itu dapat langsung dipinjamkan kepada mereka yang memerlukan modal untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Ketua, wakil ketua dan bendahara dipilih dari anggota dan pada saat itu mereka belum memiliki kantor tetap karena hanya berjumlah 20 anggota saja sehingga diputuskan rumah ketua sebagai kantor CU sementara. Setelah satu tahun CU Santa Maria berdiri diadakan Rapat Anggota Tahunan RAT, pada saat RAT inilah para anggota diminta untuk memberikan masukan untuk mengubah nama CU Santa Maria. Hal ini dilakukan mengingat nama Santa Maria dianggap terlalu bersifat ke Katolikan sehingga mereka memutuskan untuk mengubahnya. Pada saat RAT tersebut para anggota diberi kesempatan untuk memberikan nama baru yang sesuai dengan Universitas Sumatera Utara keinginan mereka, dan ada beberapa nama yang diusulkan anggota sebagai pengganti nama CU Santa Maria seperti CU Solidaritas dan CU Cinta Kasih. Kebanyakan dari anggota tersebut memilih nama CU Cinta Kasih sebagai pengganti nama CU yang baru dan akhirnya diputuskan bersama untuk memakai nama CU Cinta Kasih dalam kegiatan koperasi di lingkungan St.Bonaventura. Pada tanggal 5 Mei 1990 CU Cinta Kasih diresmikan dan setelah tiga tahun berdirinya CU tersebut telah menunjukkan hasil yang memuaskan, ini dapat dilihat dari kehidupan anggotanya yang menjadi lebih baik dari sebelumnya terutama dalam perekonomian. Perbaikan kondisi ekonomi terjadi karena anggota CU ini memanfaatkan pinjaman uang dari CU yang digunakan sebagai penambah modal usaha, karena sebagian besar anggota CU ini adalah pedagang. Seiring berjalannya waktu CU Cinta Kasih yang pada awalnya diperuntukkan bagi anggota perkumpulan doa St.Bonaventura, namun pada tahun 1994 memutuskan untuk menerima anggota non Katolik. Keputusan ini diambil setelah pihak CU Cinta Kasih melakukan studi banding ke CU Pardomuan di Dolok Sanggul yang difasilitasi oleh Pastor Libreak. Studi banding dan pelatihan itulah yang membuat CU Cinta Kasih membuka diri dan akhirnya memutuskan untuk menerima anggota di luar lingkungan St.Bonaventura. Secara resmi pada tahun 1996 CU Cinta Kasih menerima anggota secara nasional yang berarti bahwa CU Cinta Kasih menerima siapa saja yang ingin menjadi anggotanya tanpa membedakan suku dan agama, hal yang diutamakan adalah keinginan untuk menabung uang di antara para anggotanya sehingga dapat menciptakan modal bersama yang nantinya dipinjamkan bagi mereka dengan bunga yang layak untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Namun, dalam Universitas Sumatera Utara penerimaan anggota CU terlebih dahulu dilihat wilayah tempat tinggal calon anggota karena wilayah kerja CU Cinta Kasih hanya berada di sekitar Medan. Dalam menjalankan kegiatannya, CU Cinta Kasih berpedoman pada koperasi. Namun CU Cinta Kasih lebih berkecimpung dalam bidang pelayanan jasa keuangan saja. CU Cinta Kasih yang merupakan koperasi simpan pinjam pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan akan uang dari para anggotanya, maka untuk dapat memperoleh uang, terlebih dahulu harus melakukan penyimpanan yang berdasarkan pada prinsip koperasi kredit. Berikut ini merupakan 3 prinsip utama koperasi kredit yaitu: 1.Tabungan hanya diperoleh dari anggota-anggotanya 2. Pinjaman hanya diberikan kepada anggota-anggotanya saja 3. Jaminan terbaik bagi pinjaman adalah watak sipeminjam itu sendiri Ketiga prinsip tersebut mencerminkan adanya usaha swadaya dari kelompok masyarakat yang senasib sepenanggungan, karena dilakukan “Dari, Oleh dan Untuk Anggota”. Sedangkan caranya adalah melalui usaha simpan pinjam yang berdasarkan kerjasama dan saling percaya. CU Cinta Kasih bukanlah bank walaupun memiliki kesamaan dalam usaha pelayanan yang dilakukan, yaitu pelayanan jasa keuangan. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya adalah CU Cinta Kasih lebih mengutamakan modal sosial sedangkan bank lebih mengutamakan modal uang. Dalam praktiknya bank akan bekerja semata-mata mengejar keuntungan, sedangkan CU berorientasi untuk membangun manusia melalui kegiatan ekonomi. Bagi CU Cinta Kasih, keuntungan akan dikembalikan dalam bentuk pelayanan dan pembagian sisa hasil Universitas Sumatera Utara usaha. Sehingga kerjasama, kebersamaan dan kepedulian solidaritas bersama akan menjadi kekuatan utama dalam menjaga dan mempertahankan keberlangsungan organisasi. CU Cinta Kasih dapat dikatakan sebagai perkumpulan orang bukan sekedar perkumpulan uang, yang artinya orang-orang yang ada di dalam CU ini menjadi subyek sekaligus fokus perhatian. Bila orang-orang yang ada di dalam CU Cinta Kasih telah terbangun kesadaran dan kepeduliannya maka untuk memperoleh modal uang akan mudah dilakukan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa CU Cinta Kasih bukanlah perkumpulan uang melainkan perkumpulan manusia yang terbentuk dari rasa kepercayaan untuk menabung diantara mereka dan pendapat dari setiap orang apakah dia kaya atau miskin harus sama diperhatikan, ini merupakan prinsip dari CU Cinta Kasih yang telah ada sejak didirikan. Di dalam CU Cinta Kasih terdapat falsafah yang mengatakan “manusia yang kita utamakan sedangkan uang hanya sebagai alat saja”. Yang berarti bahwa meningkatkan penghasilan dan taraf hidup anggota-anggotanya itu merupakan tujuan CU dan uang menjadi alat untuk mencapai tujuan tersebut. CU Cinta Kasih kini telah berBadan Hukum dengan No.480KDK2.17X2000 dan juga telah memiliki kantor tetap yang berada di Jl.KL.Yos Sudarso No.138-D Pulo Brayan Kota Medan. Seiring dengan meningkatnya jumlah anggota CU Cinta Kasih maka selain memiliki kantor pusat, kini CU Cinta Kasih telah memiliki 2 kantor cabang atau yang lebih dikenal dengan sebutan TPK Tempat Pelayanan Khusus yang berada di Jl.Flamboyan Raya No.16 Tj.Selamat dan Jl. Pintu Air I No.70 Simp.Pos P.Bulan. Hal ini Universitas Sumatera Utara dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota CU Cinta Kasih yang telah memberikan kepercayaan kepada CU dalam hal simpan pinjam. Gambar 1. Kantor Pusat CU Cinta Kasih Gambar 2. Plakat CU Cinta Kasih yang berisikan mengenai produk simpanan Universitas Sumatera Utara

2.2 Keorganisasian