Analisis Kualitatif Proses Pengujian Instrumen Penelitian

Ratu Selly Permata, 2015 PERANAN INDUSTRI KREATIF TERHADAP PERBAIKAN KONDISI SOSIAL BUDAYA DI KAMPUNG WISATA DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Nilai α  df degree of freedom = N-k untuk paired sample t-test df=N-1 Bandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel, apabila:  t-hitung t-tabel → Berbeda secara signifikan H0 ditolak  t-hitung t-tabel → Tidak berbeda secara signifikan H0 diterima Adapun hipotesis yang diajukan, yakni: H0 = Tidak terjadi perbedaan H1 = Terjadi adanya perbedaan atau perubahan

2. Analisis Kualitatif

Teknik penyusunan analisis data kualitatif dalam penelitian ini antara lain:

a. Mengedit Data

Mengedit data atau yang biasa disebut dengan editing dalam Bahasa Inggris merupakan kegiatan memperbaiki kualitas data. Tujuannya adalah menghilangkan keraguan akan kebenaran yang mungkin timbul setelah membaca data tersebut. Kegiatan editing mencakup hal-hal seperti, pemeriksaan mengenai kelengkapan data, pemeriksaan mengenai kejelasan data, pemeriksaan mengenai konsistensi data dan pemeriksaan mengenai keseregaman ukuran data. Editing terhadap data yang diperoleh akan lebih baik jika dilaksanakan sesaat setelah data diperoleh dan di tempat sumber data supaya pengecekan terhadap data mudah dilakukan.

b. Mengolah Data

Mengolah data merupakan tahapan yang sangat penting dan menentukan keberhasilan penelitian. Pada tahap ini data diolah sedemikian rupa sehingga diperoleh kesimpulan berupa kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai sebagai jawaban atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian.

c. Triangulasi Teknik

Menurut Sugiyono 2010, hlm. 241 triangulasi teknik yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penliti dengan menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti bisa saja menggunakan teknik pengumpualn data berupa obeservasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner demi mendapatkan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Ratu Selly Permata, 2015 PERANAN INDUSTRI KREATIF TERHADAP PERBAIKAN KONDISI SOSIAL BUDAYA DI KAMPUNG WISATA DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kampung Wisata Dago Pojok untuk mengetahui peranan industri kreatif terhadap perbaikan kondisi sosial budaya, beserta data-data dan pembahasan yang disertai teori-teori yang mendukung mengenai industri kreatif maupun kondisi sosial budaya pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan yakni, terdapat lima sub sektor industri kreatif yang ada di Dago Pojok yakni Seni Pertunjukan, seperti Tari Jaipong, Tari Bajidor Kahot dan tarian tradisional lainnya. Selain tarian juga terdapat seni pertunjukan pagelaran wayang. Industri kreatif berikutnya adalah Seni Rupa, salah satu keunggulan dan keunikan dari Kampung Wisata Dago Pojok adalah adanya seni melukis dinding yang disebut mural yang menghiasi rumah warga, maupun jalan-jalan di Dago Pojok. Selanjutnya adalah Musik, musik yang dimainkan biasanya alat musik yang berasal dari bambu seperti calung dan angklung. Kemudian Kerajinan, kerajnan di Kampung Wisata Dago Pojok beragam bentuknya, begitu pula dengan materialnya, seperti tanah liat, semen, koran bekas dan kayu bekas. Dan industri kreatif yang terakhir yakni Mode, salah satu mode disana adalah adanya batik fractal. Tanggapan responden akan kondisi sosial budaya sebelum dan sesudah adanya Kampung Wisata Dago Pojok yakni terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kondisi sosial budaya sebelum dan sesudah adanya Kampung Wisata Dago Pojok. Perbedaan atau perubahan terlihat pada tiap pernyataan, perubahan pada tiap pernyataan memiliki nilai selisih yang bersifat positif atau dengan kata lain kondisi sosial budaya di Dago Pojok mengalami perbaikan sesudah adanya Kampung Wisata Dago Pojok. Lima jenis industri kreatif terbentuk setelah adanya Kampung Wisata Dago Pojok. Adanya Kampung Wisata Dago Pojok juga memberikan dampak yang positif pada kondisi sosial budaya. Kondisi sosial budaya di Dago Pojok mengalami perbaikan seiring adanya industri kreatif, bisa dikatakan bahwa industri kreatif berperan pada perbaikan kondisi sosial budaya di Kampung