Uji Validitas Proses Pengujian Instrumen Penelitian

Ratu Selly Permata, 2015 PERANAN INDUSTRI KREATIF TERHADAP PERBAIKAN KONDISI SOSIAL BUDAYA DI KAMPUNG WISATA DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5. Kategori Persentase Persentase Kategori Tidak Seorangpun 1 - 24 Sebagian Kecil 25 - 49 Hampir Setengahnya 50 Setengahnya 51 - 74 Sebagian Besar 75 - 99 Hampir Seluruhnya 100 Seluruhnya Sumber: Santoso 2011, hlm 57

H. Proses Pengujian Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini data yang diperoleh kemudian diolah berdasarkan kuesionerangket yang disebar kepada sejumlah responden yang telah ditentukan pada sampel, maka dari itu kuesioner sebagai sebuah alat insrumen penelitian haruslah memeiliki validitas dan realibilitasnya.

1. Uji Validitas

Dalam instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner, data yang diperoleh harus dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan, sedangkan menurut Sugiyono 2012, hlm. 267 validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data penelitian tidak akan berguna apabila instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitia itu tidak memiliki validitas yang tinggi. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item-item dengan rumus Product Momment Pearson, yaitu: � = � ∑ − ∑ ∑ √{� .∑ 2 − ∑ 2 } . √{� .∑ 2 − ∑ 2 } Keterangan: r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari n = Banyaknya koresponden X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Ratu Selly Permata, 2015 PERANAN INDUSTRI KREATIF TERHADAP PERBAIKAN KONDISI SOSIAL BUDAYA DI KAMPUNG WISATA DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item ∑X = Jumlah Skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah Skor dalam distribusi Y ∑X² = Jumlah kuadrat masing-masing X ∑Y² = Jumlah kuadrat masing-masing Y Guna memperoleh data yang absah, terutama data yang diperoleh melalui wawancara, diperlukan teknik pemeriksaan data untuk membuktikan validitas dan reliabilitasnya yang merupakan hal penting dalam sebuah penelitian. Mengacu pada model yang dikemukakan Lincoln dan Guba sebagaiman yang dikutip oleh Burhan Bungin 2003, hlm. 60, dalam penelitian ini akan dilaksanakan beberapa langkah sebagai berikut ini: a Memperpanjang keikutsertaan peneliti proses pengumpulan data di lapangan. Caranya antara lain dilakukan dalam bentuk peningkatan frekuensi pertemuan peneliti dengan responden sebagai sumber informasi, atau peningkatan frekuensi kontak dengan menggunakan berbagai momentum yang relevan dengan masalah penelitian. b Melakukan pengumpulan data secara terus menerus dan sungguh-sungguh terhadap masalah yang menjadi fokus penelitian. c Melakukan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang diperoleh dari satu sumber dan membandingkannya kepada sumber yang lainnya dalam waktu yang berbeda, atau membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber dengan menggunakan metode yang berbeda, proses triangulasi berlanjut sejak penelitian dilakukan. d Melibatkan teman sejawat yang tidak terlibat dalam penelitian untuk memberikan masukan, kritik atau tanggapan terhadap hasil penelitian. e Mengupayakan referensi yang cukup untuk meningkatkan keabsahan informasi yang diperlukan dengan memperbanyak dukungan bahan referensi seperti buku, media cetak maupun elektronik, jurnal, makalah ataupun artikel yang terkait. f Melakukan pemeriksaan ulang atau sering disebut juga dengan “member check ” pada setiap kali selesai melakukan wawancara untuk meyakinkan bahwa informasi yang diperoleh peneliti mengenai segala masalah berkait Ratu Selly Permata, 2015 PERANAN INDUSTRI KREATIF TERHADAP PERBAIKAN KONDISI SOSIAL BUDAYA DI KAMPUNG WISATA DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan yang dimaksud partisipas yang kemudian diinterpretasika oleh peneliti sesuai dengan kerangka pemikiran penelitian. Penulis kemudian membagikan 20 kuesioner, untuk menguji validitas dari tiap butir pernyataan yang akan dibagikan pada responden. Selanjutnya nilai r hitung yang dihasilkan dari perhitungan dibandingkan dengan nilai r tabel sebesar 0,3783 hasil tersebut merupakan ketentuan yang diperoleh penulis, karena membagikan kepada 20 orang responden untuk melakukan pengujian vaiditas. Jika nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel, maka dapat dinyatakan bahwa pernyataan tersebut valid. Pengujian ini menggunakan software SPSS Statistical Product and Service Solution versi 16 dan menggunakan tingkat signifikasi sebsar 5. Adapun hasil uji validitas, sebagai berikut: Tabel 3.6. Hasil Pengujian Validitas Sosial Budaya No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 Banyak pendatang yang menempati Dago Pojok 0,472 0,3783 Valid 2 Tersedia lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Dago Pojok 0,532 Valid 3 Ada perubahan mata pencaharian penduduk 0,632 Valid 4 Masyarakat Dago Pojok tetap menjaga tradisi kebudayaan lokal 0,579 Valid 5 Budaya lokal di Dago Pojok dikenal oleh masyarakat luar desa 0,545 Valid 6 Masyarakat Dago Pojok masih menggunakan Bahasa Sunda 0,447 Valid 7 Masyarakat Dago Pojok masih mentaati nilai dan moral aturan adat 0,746 Valid 8 Masyarakat Dago Pojok menjaga dengan baik infrastruktur desanya 0,639 Valid 9 Komoditas kerajinan hasil olahan masyarakat Dago Pojok beragam dan meningkat 0,424 Valid 10 Masyarakat Dago Pojok tetap menjaga kelestarian lingkungan 0,631 Valid 11 Lalu lintas di Dago Pojok teratur 0,628 Valid Sumber: Diolah penulis 2015 Ratu Selly Permata, 2015 PERANAN INDUSTRI KREATIF TERHADAP PERBAIKAN KONDISI SOSIAL BUDAYA DI KAMPUNG WISATA DAGO POJOK KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel 3.6 di atas, diketahui bahwa seluruh butir pernyataan variabel sosial budaya menunjukkan nilai r hitung yang lebih besar disbanding dengan nilai r tabel 0,3783. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa seluruh butir pernyataan variabel sosial budaya dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur variabel sosial budaya.

2. Uji Reliabilitas