Media Dakwah Islam Media dakwah Islam

7 Jangkauan wilayah dakwahnya yang luas, dan cenderung menghabiskan sedikit biaya bila dibandingkan dengan media dakwah lainnya untuk ukuran wilayah dakwahyang demikian luas. b. Kekurangan Internet Sebagai Media dakwah Islam : 1 Hubungan jarak jauh meskipun dia dua arah dan terpenuhinya unsure komunikator dan komunikan,telah membawa dampak memudarnya silahturahim secara fisik dan psiokologis karena sifat mad’u yang terpencar. 2 Ketika ratusan ribu alamat situs atau domain Internet, com dan net, lenyap dari peredaran. Musibah tersebut disebabkan file database konversi alamat domain yang menghubungkan alamat IP dan namanya terputus. 43 3 Tidak semua lapisan masyarakat bisa menjadi sasaran dakwah, hanya lapisan masyarakat yang berpendidikan dan mengenal teknologi internet yang dapat dijangkau lewat media dakwah internet ini. 4 Selain itu masih banyak dari kalangan masyarakat yang sulit mengakses Internet karena dianggap mahal untuk pengadaan perangkat computer,jaringan telepon,dan tagihan atau biaya sewa di warnet. 5 Makin banyak yang tertarik masuk ke Internet yang bisa memungkinkan untuk memacetkannya. 44 6 Berkembang terlalu pesat internet sehingga tidak sesuai dengan desain awal internet itu sendiri.

D. Analisis Deskriptif

Penelitian deskriptif descriptive research yang biasa juga disebut penelitian taksonomik taxonomic research, merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengeksplorasi dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel yang ada; tidak 43 Kekurangan Internet,sudah waktunya ganti ,Google.com. 44 Aku ambil dari web….bahasa Indonesia lahplak,Google. dimaksudkan untuk menarik generalisasi yang menjelaskan variabel-variabel anteseden yang menyebabkan sesuatu gejala atau kenyataan sosial. 45 Oleh karena itu, penelitian deskriptif tidak menggunakan dan tidak melakukan pengujian hipotesis, yang juga berarti tidak membangun dan mengembangkan teori. Penelitian deskriptif sesungguhnya dapat dikatakan sebagai penelitian yang diarahkan pada pengukuran yang cermat terhadap suatu fenomena sosial tertentu, misalnya perceraian, pengangguran, kondisi busung lapar dan sebagainya. Dalam konteks ini, peneliti mengembangkan konsep dan mengimpun fakta, namun tidak melakukan pengujian hipotesis. Hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Beberapa penulis memperluas penelitian deskriptif kepada segala penelitian historis dan eksperimental.Mereka menyebut metode yang “melulu” deskriptif sebagai penelitian survei Isaac dan Michael, 1981 : 46 atau penelitian observasional Wood, 1977: 29. 46 Memang belum ada kesepakatan tentang pengertian metode deskriptif. Disini, “deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Pengertian ini sama dengan analisis deskriptif dalam statistik, sebagai lawan dari analisis inferensial. Pada hakikatnya, metode deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat central tendency atau ukuran sebaran disperion. Penelitian deskriptif ditujukan untuk : 1. Mengumpulkan informasi aktual; secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, 45 H. Syamsir Salam ,MS, Jaenal Aripin , Metodologi Penelitian Sosial , Jakarta :UIN- JAKARTA PRESS,2006,cet ke-2 hal.13-14. 46 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi,Bandung :PT REMAJA ROSDAKARYA,2002,cet ke-1 hal.24-25 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, 3. Membuat perbandingan atau evaluasi, 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Metode deskriptif mencari teori, bukan menguji teori; “Hypothesis generating”, bukan “hypothesis-testing”; dan “heuristic” bukan “verifikatif ”. 47 Ciri lain metode deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah naturallistis setting. Peneliti bertindak sebagai pengamat. Ia hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasinya. Dengan suasana alamiah dimaksudkan bahwa penliti terjun kelapangan. Ia tidak berusaha untuk memanipulasikan variabel. Karena kehadirannya mungkin mepengaruhi perilaku gejala reactive- measures, peneliti berusaha memperkecil pengaruh ini. Penelitian sosial telah menghasilkan beberapa pengukuhan yang tidak terlalu banyak “merusak” kenormalan unobstrusive measures. Sering terjadi, penelitian deskriptif timbul karena suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti, tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskankannya. 48 Penelitian seperti ini memerlukan kualifikasi yang memadai. Pertama, penelitian harus memiliki sifat yang resseptif. Ia harus selalu mencari, bukan menguji. Kedua, ia harus memiliki kekuatan integratif, kekuatan untuk memadukan berbagai macam informasi yang diterimanya menjadi satu kesatuan penafsiran. Jadi, penelitian deskriptif bukan saja menjabarkan analitis, tetapi juga memadukan sintesis. Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi. 47 Ibid , h. 24-25. 48 Jalaluddin Rakhmat , Metode Penelitian Komunikasi , Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA,2002,cet ke-1 hal.26.