D. Tujuan dan kegunaan penelitian
1. Tujuan Penelitian Menurut Sutrisno Hadi “suatu research pada umumnya bertujuan
untuk menentukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan.
23
Dalam penulisan penelitian ini, penulis memiliki tujuan sehingga proses dari penelitian ini menjadi terarah dan tidak terjadi kesimpangsiuran dalam
mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk melihat manajemen mutu pendidikan di Pondok Pesantren Darul Huffaz Lampung.
b. Untuk mengetahui proses peningkatan pelayanan pengguna primer di Pondok Pesantren Darul Huffaz Lampung.
2. Kegunaan Penelitian Disamping memiliki tujuan yang telah direncanakan, penulis
mengharapkan ini berguna bagi pihak-pihak terkait. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
Kegunaan penelitian dapat dilihat dari dua aspek pokok yaitu : 1. Aspek Teoritis
Manajemen sebuah organisasi dipandang sebagai kajian yang sangat urgen dan strategis. Sedemikian urgen dan strategisnya, manajemen akan
menentukan arah dan dinamika organisasi tanpa terkecuali termasuk lembaga pendidikan. Karena itu penelitian ini akan menambah khasanah keilmuan
terutama dalam kajian tentang keberadaan manajemen dalam sebuah lembaga pendidikan.
2. Aspek Praktis Dalam aspek ini diharapkan akan memberikan sumbangan pemikiran
kepada pengelola pondok pesantren dalam mengelola pondok pesantrennya
23
Sutrisno Hadi, metodologi Research, Jilid I, AndiOfset, 1989, h. 63
secara efektif dan efisien. Di samping itu juga dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap perbaikan manajemen agar lebih dirasakan bagaimana
manfaat bagi peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di Pondok Pesantren itu sendiri.
E. Kerangka Fikir
Menurut Deming, mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar
24
. Menurut Juran mutu suatu produk adalah kecocokan penggunaan produk fitness
for use untuk memenuhi kepuasan pelanggan
25
. Dan sejalan dengan dua pendapat tersebut, Fegenbaum mengatakan bahwa mutu adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya full customer satisfaction.
26
Lebih lanjut tentang mutu, mutu adalah kesesuian dengan syarat atau standar yang di tetapkan dan pada umumnya terkait
dengan tiga aspek, yakni: produk, layanan, dan harapan konsumen. Dalam dunia pendidikan, istilah mutu yang berhubungan dengan manajemen mutu dapat
dinyatakan sebagai cara mengelola seluruh sumber daya dengan mengarahkan semua orang yang terlibat didalamnya untuk melaksanakan tugas sesuai standar,
dengan penuh semangat dan berpartisipasi dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan sehingga menghasilkan lulusan pendidikan yang sesuai tujuan atau
melebihi pihak yang berkepentingan.
27
Secara konseptual, pendidikan yang bermutu dapat diindikasikan sebagai layanan pendidikan yang mampu menghasilkan output pendidikan yang
sesuai dengan tuntutan masyarakat atau pengguna. Dalam hal ini ada tiga hal yang perlu difahami oleh lembaga penyelenggara pendidikan untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan yaitu ; 1 apa kebutuhan pelanggan. 2 bagaimana mengetahui kebutuhan pelanggan dan 3 apa yang membuat mereka
puas. Adapun secara operasional, kualitas pelayanan pendidikan dapat diukur dari sejauhmana sekolah atau lembaga pendidikan sebagai pemberi layanan provider
24
W.Edward Deming, Out of the Crisis Cambridge : Cambridge University Press, 1986,h.23
25
J.M.Juran, Juran on Leadership for Quality , New York, Macmillan, 1989, h.21
26
A.V.Feigenbaum, Total Quality Control, 4
th
ed, New York, McGraw-Hill, 1991,h.32
27
Abdullah Sani, Ridwan,dkk, Penjaminan Mutu Sekolah,Jakarta,Bumi Aksara,2015,h.7