8
3. Mengetahui besaran sumbangsih efektif pembelajaran matematika
kontekstual terhadap peningkatan kemampuan pemahaman dan sikap siswa.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap peningkatan kualitas pembelajaran matematika, manfaat dan keguanaannya antara
lain: 1.
Bagi guru matematika model pembelajaran kontekstual dapat dijadikan alternatif pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkembangkan motivasi
dan minat siswa dalam belajar matematika dan secara tidak langsung akan meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika.
2. Bagi siswa diharapkan melalui pembelajaran kontekstual akan
meningkatkan hasil belajar matematika dan sikapnya terhadap pelajaran matematika menjadi lebih baik
E. Hipotesis
Berdasarkan kajian permasalahan yang telah diuraikan pada bagian terdahulu, maka penelitian ini mengajukan sejumlah hipotesis sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman antara siswa yang
mengikuti pembelajaran matematika kontekstual dengan siswa yang mengikuti pembelajaran matematika biasa ditinjau dari level sekolah rendah
dan sedang 2.
Terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor level sekolah terhadap kemampuan pemahaman matematika
9
3. Terdapat perbedaan sikap antara siswa yang mengikuti pembelajaran
matematika kontekstual dengan siswa yang mengikuti pembelajaran matematika biasa ditinjau dari level sekolah rendah dan sedang
4. Terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor level sekolah
terhadap sikap terhadap matematika siswa
F. Definisi Operasional
1. Pembelajaran
matematika dengan
pendekatan kontekstual
adalah pembelajaran dengan menekankan pada belajar yang lebih bermakna di mana
guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Indikator pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh komponen utama, yaitu konstruksivisme contructivism, bertanya
questioning, menemukan
inquiry, masyarakat
belajar learning
community, pemodelan modeling, refleksi reflection, dan penilaian otentik
authentic assesment. 2.
Kemampuan Pemahaman matematika adalah kemampuan menyeluruh dan fungsional dalam memahami ide-ide matematika, mampu merumuskan cara
mengerjakan atau menyelesaikan suatu butir soal secara algoritmik, penerapan suatu perhitungan sederhana, penggunaan simbol untuk mempresentasikan
konsep, dan menunjukkan baik secara lisan maupun tulisan dalam konteks keseharian siswa.
Indikator dari pemahaman konsep adalah mampu menyerap arti dari materi yang dipelajari, menjelaskan suatu konsep dengan kata-kata sendiri,
mengenali suatu konsep yang dinyatakan dengan kata-kata yang berbeda
10
dengan yang terdapat di buku, menarik kesimpulan tentang suatu konsep, serta mampu menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan konsep.
3. Sikap siswa terhadap matematika adalah kecendrungan seseorang untuk
merespon positif atau negatif terhadap matematika yang ditandai dengan kecenderungan percaya diri, tidak merasa cemas, mengetahui kegunaan
matematika, dan tertantang untuk berhasil dalam matemetika.
G. Keterbatasan penelitian