Desain Penelitian Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Rancangan PTK yang digunakan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Kasbolah 1998: 113 mengemukakan bahwa dalam
perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk
ancang-ancang pemecahan masalah. Dalam hal ini refleksi pada siklus pertama merupakan bahan pertimbangan untuk perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.
penelitian tindakan kelas dapat dipandang sebagai wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. Dalam kegiatan inovasi pembelajaran, guru perlu selalu
mencaoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan pendekatan, metode, atau gaya pembelajarannya agar ia mampu melahirkan model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik kelasnya. Karakteristik siswa yang dihadapi guru biasanya berubah dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, jika guru melakukan
penelitian tindakan kelas dari kelasnya sendiri, dan berangkat dari permasalahan yang secara aktual terdapat di dalam kelasnya sendiri, dan kemudian manghasilkan
pemecahan terhadap permasalahan tersebut, maka guru dapat dikatakan telah terlibat dalam inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran seperti ini jauh lebih efektif
dibandingkan dengan inovasi yang dilakukan melalui penataran. Alasannya yaitu karena inovasi yang dilakukan lewat penataran sering berangkat dari teori yang belum
tentu sesuai dengan kebutuhan guru secara individual untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya Kasbolah, 1998:114.
Alur umum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK ini adalah dapat digambarkan sebagai berikut:
Siklus I
Observasi Pelaksanaan
Tindakan Rencana
tindakan
Rencana tindakan
Observasi Siklus II
Refleksi
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi
Siklus III Observasi
Pelaksanaan Tindakan
Gambar. 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan PTK Kasboah, 19981999:70
Dari bagan tersebut di atas dapat di jelaskan sebagai berikut; Pertama, pada tahap perencanaan yaitu peneliti membuat rencana tindakan yang akan dilakukan.
Kedua, setelah rencana tersusun kemudian melaksanakan tindakan. Ketiga, bersamaan dengan dilakukannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan
tindakan. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut peneliti melakukan refleksi atas pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil observasi. Kemudian dari hasil
refleksi, peneliti mengkaji ulang hasil pengamatannya yang pertama melalui diskusi dengan kepala sekolah, untuk dijadikan pertimbangan sebagai bahan perencanaan
berikutnya.