potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; 3 menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya;
4 mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Beberapa indikasi masalah yang dialami siswa, yaitu tidak mampu melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat
dari perilaku anak yang tidak mematuhi peraturan yang dibuat bagi para siswa, seperti membolos, tidak masuk sekolah tanpa alasannya, mengikuti upacara tidak
tertib, memalak,
berkelahi, kurang
konsentrasi dalam
belajar,enggan melaksanakan piket kelas, malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
tidak memahami kemampuan dirinya, tidak berpakaian seragam secara lengkap sesuai aturan yang telah ditetapkan, malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler,
malas berkunjung ke perpustakaan, dan sebagainya. Dengan mempertimbangkan keadaan diatas, peneliti mencoba melakukan
penelitian yang berhubungan dengan mengembangkan penyesuaian diri siswa melalui bimbingan kelompok di SMPN 1 Majasari Kabupaten Pandeglang.
B. Identifikasi Dan Rumusan Masalah
Tujuan layanan bimbingan dan konseling di SMP ialah membantu siswa yang memiliki karakteristik, kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan
yang harus dipenuhinya. Adapun tugas-tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut:
1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beiman dan bertaqwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan hubungan sosial yang mantap dengan teman sebaya,
baik pria maupun wanita, yaitu mampu bekerja sama dalam kelompok, menerima teman dari lawan jenis yang berbeda, dan tidak memaksakan
kehendak pada kelompoknya. 3.
Mengembangkan peran sosial sebagai pria atau peran perempuan untuk siswa perempuan sesuai dengan norma masyarakat yaitu mengetahui,
mendalami, menerima, mau dan mampu mengerjakan peran sosial pria atau wanita sesuai norma masyarakat.
4. Menerima keadaan diri dan menerapkannya secara efektif, yaitu
menerima keadaan fisik, bakat, memelihara fisik, mengembangkan bakat,
serta menghargai keadaan dirinya self- esteem.
5. Memiliki sikap dan perilaku emosional yang mantap, yaitu tidak cepat
putus asa, tidak manja, berani mengambil resiko, menyayangi orang tua setulus hati, dan menghargai guru secara ikhlas.
6. Mempersiapkan kearah kemandirian ekonomi, yaitu penuh pertimbangan
dalam membeli sesuatu, berusaha untuk menabung, membantu pekerjaan orang tua, berusaha agar studi tepat pada waktunya, memilih kegiatan
ekstrakurikuler yang nantinya dapat menghasilkan nafkah. 7.
Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, yaitu mampu memilih jurusan yang sesuai dengan cita-cita pekerjaannya, mampu memilih
kegiatan ektrakurikuler yang akan mendukung terhadap cita-cita pekerjaannya, memahami program studi yang ada di perguruan tinggi yang
sesuai dengan cita-cita pekerjaannya, serta memahami syarat-syarat yang diperlukan untuk pekerjaan yang dicita-citakan.
8. Memiliki sikap positif terhadap perkawinan dan hidup berkeluarga, yaitu
menghargai perkawinan dan memahami hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga.
9. Memiliki ketrampilan intelektual dan memahami konsep-konsep yang
diperlukan untuk menjadi warga negara yang baik, yaitu mampu membuat pilihan yang sehat, membuat keputusan secara efektif, dapat
menyelesaikan koflik atau masalah, memahami konsep hukum, ekonomi,politik, yang berlaku di negaranya.
10. Memilki sikap dan perilaku sosial yang bertanggung jawab, yaitu
berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat, menolong teman yang memerlukan bantuan, menyantuni fakir miskin dan
menengok teman yang sakit, serta. 11.
Memahami nilai-nilai dan etika hidup bermasyarakat,yaitu sopan santun dalam bergaul, jujur dalam bertindak, dan menghargai perasaan orang lain.
Juntika 2006: 43-44. Remaja memiliki ciri suka berkelompok terutama dengan teman
sebaya. Di dalam kelompok, mereka dapat mengembangkan dirinya. Apabila kelompok teman sebaya tersebut dikelola dengan baik kemungkinan besar
akan berkontribusi positif terhadap pengembangan diri remaja. Layanan bimbingan dan koseling di SMP dapat memaanfaatkan situasi kelompok
sebagai media untuk memberikan bantuan kepada remaja.
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah: “ Seperti apa program bimbingan
dan konseling
kelompok yang
dapat digunakan
untuk mengembangkan penyesuaian diri siswa di Sekolah?”
Untuk menjawab pertanyaan penelitian di atas, maka dirumuskan pertanyaan-pertanyaan operasional sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan penyesuaian diri siswa di lingkungan sekolah ? 2. Seperti apa program bimbingan dan konseling kelompok untuk
mengembangkan penyesuaian diri siswa di SMPN 1 Majasari Pandeglang ? 3. Bagaimana efektifitas program bimbingan dan konseling kelompok untuk
mengembangkan penyesuaian diri siswa ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian