Masalah pokok dalam penelitian ini adalah: “ Seperti apa program bimbingan
dan konseling
kelompok yang
dapat digunakan
untuk mengembangkan penyesuaian diri siswa di Sekolah?”
Untuk menjawab pertanyaan penelitian di atas, maka dirumuskan pertanyaan-pertanyaan operasional sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan penyesuaian diri siswa di lingkungan sekolah ? 2. Seperti apa program bimbingan dan konseling kelompok untuk
mengembangkan penyesuaian diri siswa di SMPN 1 Majasari Pandeglang ? 3. Bagaimana efektifitas program bimbingan dan konseling kelompok untuk
mengembangkan penyesuaian diri siswa ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini dilakukan adalah menghasilkan strategi bimbingan dan konseling kelompok untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa.
Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa tujuan khusus yang akan dicapai terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut:
1. Dapat diketahui gambaran penyesuaian diri siswa di lingkungan sekolah. 2. Dapat dibuat program bimbingan dan konseling kelompok untuk
mengembangkan penyesuaian diri siswa di SMPN 1 Majasari Pandeglang. 3. Dapat diketahui efektifitas program bimbingan dan konseling kelompok untuk
mengembangkan penyesuaian diri siswa. Adapun manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini secara teoritik
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai strategi bimbingan kelompok untuk mengembangkan
penyesuaian diri siswa yang terstruktur dan sistematis. Secara praktis hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Dapat digunakan oleh guru pembimbing dalam membantu siswa untuk mengembangkan penyesuaian diri di lingkungan pendidikan.
2. Adanya program bimbingan dan konseling melalui strategi bimbingan kelompok dapat meningkatkan kesadaran guru pembimbing untuk menerapkan
dan mengembangkan strategi bimbingan kelompok sebagai komponen dalam program pendidikan secara keseluruhan.
3. Dapat bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan penyesuaian diri di lingkungan sekolah.
D. Definisi Operasional 1. Program Bimbingan dan Konseling Melalui Bimbingan Kelompok
Program dapat diartikan sebagai suatu deretan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Program bimbingan dan konseling
melalui bimbingan kelompok yaitu sederetan kegiatan bimbingan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Program tersebut dituangkan dalam
kerangka kerja yang sistematis, terarah, dan terpadu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Suherman 2009:51 mengemukakan Program bimbingan dan konseling sekolah merupakan serangkaian rencana aktivitas layanan bimbingan dan
konseling di sekolah, yang selanjutnya akan menjadi pedoman bagi setiap personel dalam pelaksanaan dan pertanggungjawabannya …, secara mendasar
program bimbingan dan konseling sekolah direkomendasikan sebagai upaya
pemberian layanan langsung bagi seluruh siswa, jadi setiap siswa menerima manfaat program tersebut.
Penyusunan program bimbingan dan konseling melalui bimbingan kelompok diungkap melalui beberapa aspek, yaitu: 1 perencanaan program; 2
pengorganisasian dan administrasi; 3 sarana; 4 anggaran; 5 koordinasi dan kerjasama; 6 pelaksanaan; 7 penilaian.
Berdasarkan uraian di atas, pengembangan program bimbingan dan konseling melalui bimbingan kelompok adalah upaya peneliti bersama-sama
dengan personel sekolah di SMPN 1 Majasari Kabupaten Pandeglang merumuskan program bimbingan dan konseling melalui bimbingan kelompok
untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa berdasarkan aspek kegiatan penting yang perlu dilakukan, yaitu 1 perencanaan program; 2 pengorganisasian dan
administrasi; 3 penentuan sarana yang akan digunakan; 4 penentuan anggaran yang diperlukan; 5 koordinasi dan kerjasama; 6 pelaksanaan; 7 penilaian.
2.Penyesuaian Diri Siswa
Menurut Schneiders Yusuf, 2009:28-29 Penyesuaian adjustment adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan dalam upaya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustrasi dan konflik secara sukses, serta mengehasilkan hubungan yang harmonis antara
kebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup. Adapun ciri-ciri orang yang well adjusted, yaitu mampu merespon kebutuhan dan
masalah secara matang, efisien, puas, dan sehat wholesome. Efisien artinya hasil yang diperolehnya tidak banyak membuang energi, waktu, atau kekeliruan.
Wholesome artinya respon individu itu sesuai dengan hakikat kemanusiaanya,
hubungan dengan yang lain, dan hubungannya dengan Tuhan. Kemampuan menyesuaikan yang baik ditandai oleh adanya kemampuan
seseorang untuk mereaksi secara efektif dan bermanfaat di lingkungan siswa berada. Dalam lingkungan sekolah, perilaku siswa merupakan cerminan dari
kemampuan penyesuaian dirinya. Cerminan tersebut dapat kita lihat dari contoh perilaku sebagai berikut: homat dan menerima kebijakan dari kepala sekolah dan
dewan guru, berminat dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, bergaul secara sehat, baik dan bermanfaat, bersahabat dengan teman-temannya maupun dengan
gurunya, keinginan untuk menerima aturan-aturan sekolah, menerima tanggung jawab, membantu sekolah dalam mencapai tujuannya.
Kemampuan penyesuaian diri siswa di lingkungan sekolah dalam penelitian ini adalah perilaku siswa yang diukur dengan menggunakan skala
pengukuran kemampuan penyesuaian diri siswa mengenai keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar di sekolah yang akan tercermin dalam: 1 kemampuan
siswa dalam hubungan dengan teman sebaya maupun guru; 2 penyesuaian terhadap tata tertib sekolah; 3 partisipasi dalam kegiatan belajar di sekolah; 4
keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
E. Metode Penelitian