5.2.1. Aktivitas Sosial Ekonomi
Aktivitas sosial ekonomi yang dilakukan oleh Pak Said dapat dilihat dari berbagai hal seperti berikut:
1. Lama jangka Waktu Melakukan Aktivitas Penjualan
Toko Amigo Shoes mulai dikelola oleh pemiliknya dari tahun 1979, dimana pemilik utamanya adalah orang tua dari Bapak Said selaku pemilik toko saat ini
yaitu bernama H.Nasrul. Kemudian pada tahun 2007, Bapak Said melanjutkan usaha sepatu ayahnya tersebut dan mewarisinya sampai saat sekarang ini.
Sebelum toko Amigos Shoes beroperasi, H.Nasrul selaku pengelola utama usaha ini terlebih dahulu menjalankan usahanya dengan menjajakan sepatu dengan
menggunakan peralatan seadanya yaitu dengan tas lalu berjalan kaki dari satu daerah ke daerah lainnya. Pada masa penjualan ini, pengelola awalnya langsung mendatangi
konsumen satu persatu. Pengelola awalnya menjajakan sepatu yang dijual dengan memasarkan produk yang ada dari konsumen ke konsumen. Seiring berjalannya
usaha ini, mendulang kesuksesan yang membuat pengelola akhirnya membuka sebuah toko untuk memasarkan sepatunya.
Lama waktu penjualan perharinya adalah toko mulai buka pada jam 08.00 pagi dan tutup pada jam 18.00 sore hari. Toko buka setiap harinya dan akan tutup
pada tanggal-tanggal merah dikarenakan libur nasional. “Toko sepatu amigo mulai
beroperasi jam 9 pagi tetapi toko sudah di buka dari jam 7 pagi oleh pegawai saya. Biasanya pegawai - pegawai saya akan terlebih dahulu membereskan sepatu -
sepatu yang ada dan membersihkan toko sebelum toko dibuka untuk konsumen. Saya sendiri biasanya ke toko jam 10 pagi dan toko Sepatu Amigo selesai beroprasi
Universitas Sumatera Utara
sekitar jam 5 sore dan toko mulai ditutup jam 6 sore, untuk saya sendiri saya sudah pulang dari jam 4 sore dan sisanya dikerjakan oleh pegawai saya , misalnya beres-
beres barang dagangan dan menutup toko ”.
2. Pendapatan yang Diperoleh Toko
Hasil pendapatan dari penjualan sepatu pada toko Amigo Shoes ini pertama - tama dilihat dari seberapa besar pendapatan yang diperoleh pedagang. Pendapatan
yang diperoleh pedagang yaitu berasal dari pendapatan toko Amigo Shoes perbulan tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan terdapat bulan - bulan tertentu yang
menyebabkan pembeli lebih ramai dari pada biasanya. Seperti yang dijelaskan Pak Said bahwa, “Tergantung dengan bulannya, yang biasanya mendekati hari besar
misalnya lebaran, natal dan sebagainya penjualan biasanya melonjak dan pastinya mendapat banyak keuntungan yang lumayan besar. Jika dilihat pada bulan yang
normal tanpa hari besar biasanya penjual mendapatkan keuntungan bersih dari penjualan berkisar sekitar 30 juta rupiah perbulan-nya dan untuk hari yang
mendekati hari besar bisa mendapat keuntungan bersih berkisar sekitar 50 – 60 juta
rupiah perbulan-nya. Namun kami juga kerap membuat diskon khusus untuk produk- produk lama agar barangnya cepat laku. Yang penting barangya tidak sampai rusak
dan terlalu lama berada di toko kami. Kalau stok lama tersebut cepat habis dan barang baru bisa masuk. Ya walaupun keuntungan tidak bisa diambil banyak tp
setidaknya kami tidak mengalami kerugian dalam hal itu. ”.
Setiap pedagang yang memiliki toko di Pasar Sentral, biasanya pedagang selalu menyediakan deposito atau menyimpan uang sekitar 150 - 200 juta di bank
untuk menjaga kestabilan bisnisnya. Hal ini disebabkan jika terjadi hal - hal yang
Universitas Sumatera Utara
tidak diinginkan dan sangat tidak terduga datangnya maka pedagang dapat langsung mengantisipasi hal tersebut. Sebagai contoh ketika Pak Said ingin berbelanja
bulanan, tetapi pencairan atau pembayaran giro dari pedagang yang mengambil barang darinya terlambat pembayarannya maka uang itu lah yang ia putar untuk
dibelanjakan. Sehingga persediaan barang dagangan di toko setiap bulannya selalu ada dan stabil.
3. Jenis-jenis Barang Dagangan