Pembagian pasar secara umum Perkembangan Pasar Kesejahteraan Sosial

b. Pasar barang produksi yaitu pasar yang memperjualbelikan factor - faktor produksi. Dalam pasar ini diperjualbelikan sumber daya produksi. Misalnya, pasar mesin-mesin, pasar tenaga kerja, dan pasar uang.

2.1.3. Pembagian pasar secara umum

Pasar Terbagi atas 2 bagian yaitu : 1. Pasar Homogen, yaitu pasar yang menjual hanya satu jenis barang dagangan saja, misalnya pasar buah dan pasar ikan. 2. Pasar Heterogen, yaitu pasar yang menjual lebih dari satu jenis barang dagangan, seperti hasil pertanian dan kebutuhan sehari – hari.

2.1.4. Unsur-unsur Penunjang Pasar

U n s u r - u n s u r p e n u n j a n g p a s a r ya i t u p i h a k - p i h a k ya n g b e r w e n a n g d a n b e r p e r a n dalam berjalannya aktifitas dan kegiatan perdagangan pada suatu pasar. Unsur-unsur pasar ini meliputi :

1. Pemerintah

Pemerintah wajib menjaga dan mengatur kestabilan perekonomian serta kelanjutan ekonomi pembangunan, salah satunya adalah dengan menguasai sektor perpasaran dengan mengelola, menentukan klasifikasi pasar, membuat pajak pasar pada lingkup wilayah pengawasannya. Pembanngunan bentuk fisik pasar biasanya dilakukan dengan menggunakan Anggaran Daerah atau Inpres. Universitas Sumatera Utara

2. Bank

Bank berperan untuk membantu dalam pembiayaan bangunan dan memberikan modal untuk para pedagang, contohnya palaksanaan pembangunan pasar inpres, yang dibiayai melalui bank pemerintah, memberikan pinjaman kredit bagi para pedagang kecil yang disalurkan melalui bank pemerintah seperti BNI, BRI dan lain – lain.

3. Swasta

Swasta merupakan para pedagang itu sendiri atau pelaksana kontraktor yang membiayai pembangunan pasar, dengan prinsip pembangunan fasilitas pasar dibiayai oleh dana dari masyarakat dan akan dikembalikan kepada masyarakat kedalam bentuk lain.

2.1.5. Perkembangan Pasar

Perkembangan sebuah pasar secara garis besar diawali dengan adanya dua kebutuhan yang berbeda sehingga muncul barter pada saat itu. Pasar terus berkembang setelah dikenal nilai tukar barang uang, muncul pasar tradisional yang memiliki lokasi tersebar pada ragam wilayah dan menempati tempat yang lebih permanen. Pada awalnya pasar tradisional ini mengambil tempat di suatu ruang atau lapangan terbuka, di bawah pohon besar yang telah ada, disalah satu sudut perempatan jalan atau tempat lain yang setidaknya adalah strategis dilihat dari lokasi lingkungan yang bersangkutan Adhi Moersid, 1995. Pedagang dalam berjualan hanya sekedar menempati ruang terbuka tersebut dengan alat bantu berjualan yang dibawa dari tempat tinggalnya dan dibawa pulang setelah selesai berjualan. Pasar berkembang sejalan dengan munculnya bangunan Universitas Sumatera Utara sederhana terbuat dari bahan seperti bambu, kayu dan menempati ruang bercampur dengan para pedagang yang berjualan dengan cara sebelumnya. Campur tangan pihak pengelola daerah pada aktivitas pasar ini adalah berupa pembuatan kios los yang permanen.

2.1.6. Peranan Pasar

Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian. Berikut ini beberapa peranan pasar : 1. Peranan pasar bagi produsen Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi produsen yaitu membantu memperlancar penjualan hasil produksi dan dapat pula digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan atau memperkenalkan barang dan jasa hasil produksi. Selain itu produsen juga dapat memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan untuk keperluan proses produksi. 2. Peranan Pasar bagi Konsumen. Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi konsumen, karena konsumen mudah untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. Dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari para konsumen membutuhkan wadah yang dapat menyediakan semua itu, oleh karena itu pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi konsumen. Apabila pasar semakin luas, Universitas Sumatera Utara konsumen akan semakin mudah memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.

3. Peranan Pasar bagi Pembangunan

Peranan pasar bagi pembangunan adalah menunjang kelancaran pembangunan yang sedang berlangsung. Upaya dalam meningkatkan pembangunan, pasar berperan membantu menyediakan segala macam barang dan jasa yang bermanfaat bagi pembangunan. Pasar juga dapat dijadikan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan melalui pajak dan retribusi.

4. Peranan Pasar bagi Sumber Daya Manusia

Kegiatan perdagangan disuatu pasar membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit. Semakin luas suatu pasar, semakin besar tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan oleh pasar, berarti peranan pasar sudah turut membantu mengurangi pengangguran, dan dapat meningkatkan sektor perekonomian suatu wilayah. 2.1.7. Pasar Tradisional 2.1.7.1. Pengertian Pasar Tradisional Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung. Pasar tradisonal adalah tempat berjualan yang tradisional turun temurun, tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana barang - barang yang diperjualbelikan Universitas Sumatera Utara tergantung kepada permintaan pembeli konsumen, harga yang ditetapkan merupakan harga yang disepakati melalui sutau proses tawar menawar, pedagang selaku produsen menawarkan harga sedikit diatas harga standart. Pada umumnya pasar tradisional merupakan tempat penjualan bahan-bahan kebutuhan pokok sembako. Menurut Listiani 2009 , Pasar tradisional merupakan salah satu sektor penting yang mendukung perekonomian rakyat. Di dalamnya, kepentingan rakyat kecil hingga kalangan menengah ke atas diwadahi. Menurut peraturan Presiden tentang pembangunan, penataan dan pembinaan pasar. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, loods dan tendayang dimiliki dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. Biasanya pasar tradisional beraktifitas dalam batas - batas waktu tertentu, seperti pasar pagi, pasar sore, pasar pekan dan lain sebagainya. Pasar tradisional biasanya dikelolaoleh pemerintah maupun swasta, fasilitas yang tersedia biasanya merupakan bangsal - bangsal, loods - loods, gudang, toko - toko, stand – stand kios-kios, toilet umum pada sekitar pasar tradisional. Pada pasar tradisional proses jual beli terjadi secara manusiawi dan komunikasi dengan nilai-nilai kekeluargaan yang tinggi. Ciri-ciri Pasar Tradisional 1. Pembeli dan penjual bertemu secara langsung. Universitas Sumatera Utara 2. Transaksi terjadi secara langsung 3. Mekanisme transaksi dengan tawar-menawar 4. Menyediakan segala macam barang 5. Untuk pasar tradisional khusus, hanya menyediakan satu jenis barang.

2.1.7.2. Peran Pasar Tradisional

Pasar tradisional sangat berperan waktu krisis ekonomi di Indonesia, pemerintah seharusnya memberikan apresiasi terhadap keberadaannya buktinya pedagang mampu memberikan pelayanan prima, pasar tradisional mempunyai kapasitas yang kuat untuk bertahan dalam situasti ekonomi makro yang tidak menentu dan tidak terpuruk seperti aktivitas ekonomi formal atau aktivitas ekonomi yang berskala besar. Partisipasi pasar tradisonal berfungsi sebagai jaringan penyelamat dan penyedia lapangan kerja bagi sebagian masyarakat. Di sisi lain pasar menyediakan kebutuhan sehari - hari dalam jumlah, jenis dan harga yang beragam sesuai dengan keadaan keuangan yang tidak menentu dari masyarakat pada saat krisis. Beberapa pasar menyediakan komoditas dan layanan yang menjadi bagian identitas kota atau wilayahnya. Dari sudut kepentingan pemerintah daerah, pasar memberikan pemasukan yang menerus dan langsung kepada kas pemerintah daerah. Berdasarkan perspektif ilmu pemerintahan perancangan strategis pengembangan pasar tradisional perlu dilakukan karena ini merupakan amanat dari UUD 1945 pasal 33 yang menyebutkan perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berpihak pada rakyat. Selaras dengan RPJPN 2005- 2025 yang menjelaskan tenteng pemberdayaan koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Universitas Sumatera Utara Menengah UMKM. Dalam implementasi program dan regulasi untuk pengembangan pasar tradisional ini menuntut peran besar dari pemerintah daerah, menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah bahwa tanggung jawab yang paling utama dan pertama di era otonomi dalam mensejahterakan masyarakat berada dipundak pemerintah daerah. Salah satu fungsi dan tujuan didirikannya sebuah negara adalah menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Oleh karena itu, keberfungsian suatu negara tergambar pada seberapa sejahtera dan makmur rakyatnya. Dalam menciptakan kemakmuran rakyat, pasar tradisional dapat dijadikan tolak ukur yang ditinjau dari segi kemampuan pemerintah dalam meningkatkan fungsi pasar dalam mendorong berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakat. Dalam memenuhi fungsi strategisnya pasar tradisional, wajib memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat, memberdayakan usaha kecil dan menengah UKM, meningkatkan pendapatan asli daerah, menjadi indikator kestabilan harga dan inflasi nasional serta penguatan nilai sosial budaya Indonesia.

2.1.7.3. Manfaat Pasar Tradisional

Manfaat yang ada pada pasar tradisional Adhi Moersid, 1995 adalah : 1. Pasar memberikan pelayanan kepada semua tingkatan golongan masyarakat dan jadi tempat bertemunya antar golongan tersebut. 2. Pasar menyediakan berbagai jenis pelayanan dan tingkat fasilitas sehingga pasar jadi tempat berbelanja dan berdagang dari berbagai golongan masyarakat. 3. Pasar menampung pedagang - pedagang kecil golongan ekonomi lemah. Universitas Sumatera Utara 4. Pasar menumbuhkan berbagai kesempatan kerja sampingan dan pelayanan Penunjang. 5. Pasar dengan kelanjutan bentuk ‘tradisional’ ini menimbulkan suasana ‘bazzaar’, tradisi tawar menawar dan hubungan langsung antar manusia yang manusiawi. Tipe pasar tradisional sebenarnya sangatlah beragam jenisnya, dan dalam pertumbuhannya telah berlangsung lama. Masing - masing pasar memantapkan peran dan fungsi serta bentuknya sendiri-sendiri.

2.2. Konsep Kesejahteraan

Dalam membahas kesejahteraan, tentu harus diketahui dahulu tentang pengertian sejahteraan. Sejahtera menurut W.J.S Poerwadarimta adalah ‘aman, sentosa, dan makmur’. Sehingga arti kesejahteraan itu meliputi kemanan, keselamatan dan kemakmuran. Kesejahteraan adalah tingkat kepuasan dan kesejahteraan adalah dua pengertian yang saling berkaitan. Tingkat kepuasan merujuk kepada keadaan individu atau kelompok, sedangkan tingkat kesejahteraan mengacu kepada keadaan komunitas atau masyarakat luas. Kesejahteraan adalah kondisi agregat dari kepuasan individu- individu. Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup penting untuk menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi.kondisi tersebut juga diperlukan untuk meminimalkan terjadinya kecemburuan sosial dalam masyarakat. Selanjutnya percepatan pertumbuhan ekonpomi masyarakat memerlukan kebijakan Universitas Sumatera Utara ekonomi atau peranan pemerintah dalam mengatur perekonomian sebagai upaya menjaga stabilitas perekonomian Pengertian dasar itu mengantarkan kepada pemahaman kompleks yang terbagi dalam dua arena perdebatan. Pertama adalah apa lingkup dari substansi kesejahteraan. Kedua adalah bagaimana intensitas substansi tersebut bisa direpresentasikan secara agregat. Meskipun tidak ada suatu batasan substansi yang tegas tentang kesejahteraan, namun tingkat kesejahteraan mencakup pangan, pendidikan, kesehatan, dan seringkali diperluas kepada perlindungan sosial lainnya seperti kesempatan kerja, perlindungan hari tua, keterbebasan dari kemiskinan, dan sebagainya. Dengan kata lain lingkup substansi kesejahteraan seringkali dihubungkan dengan lingkup kebijakan sosial. Sebagai atribut agregat, kesejahteraan merupakan representasi yang bersifat kompleks atas suatu lingkup substansi kesejahteraan tersebut. Kesejahteraan bersifat kompleks karena multidimensi, mempunyai keterkaitan antardimensi dan ada dimensi yang sulit direpresentasikan. Kesejahteraan tidak cukup dinyatakan sebagai suatu intensitas tunggal yang merepresentasikan keadaan masyarakat, tetapi juga membutuhkan suatu representasi distribusional dari keadaan itu dan disebut kesejahteraan sosial. Kesejahteraan hidup seseorang dalam realitanya, memiliki banyak indicator keberhasilan yang dapat diukur. Dalam hal ini Thomas dkk. 2005:15 menyampaikan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah dapat di representasikan dari tingkat hidup masyarakat ditandai oleh terentaskannya kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang Universitas Sumatera Utara lebih tinggi, dan peningkatan produktivitas masyarakat. Kesemuanya itu merupakan cerminan dari peningkatan tingkat pendapatan masyarakat golongan menengah kebawah. Todaro secara lebih spesifik mengemukakan bahwa fungsi kesejahteraan W walfare dengan persamaan sebagai berikut : W = W Y,I,P Dimana Y adalah pendapatan perkaital I adalah ketimpangan, dan P adalah kemiskinan absolute. Ketiga fariabel ini mempunyai signifikan yang berbeda-beda, dan selayaknya harus dipertimbangkan secara menyeluruh untuk menilai kesejahteraan di Negara-negara berkembang. Berkaitan dengan fungsi persamaan kesejahteraan diatas, diasumsikan bahwa kesejahteraan sosial berhubungan positif dengan pendapatan perkapital, namun berhubungan negative dengan kemiskinan.

2.2.1 Kesejahteraan Sosial

Arthur Dunham dalam Dwi Heru Sukoco 1991 mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai kegiatan - kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dari segi sosial melalui pemberian bantuan kepada orang untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan di dalam beberapa bidang seperti kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan, dan hubungan-hubungan sosial. Pelayanan kesejahteraan sosial memberi perhatian utama terhadap individu - individu, kelompok - kelompok, Universitas Sumatera Utara komunitas - komunitas, dan kesatuan - kesatuan penduduk yang lebih luas; pelayanan ini mencakup pemeliharaan atau perawatan, penyembuhan dan pencegahan. Pendapat lain tentang kesejahteraan sosial diungkapkan pula oleh : “Friedlander dalam Dwi Heru Sukoco 1991 : “Social welfare Is the organized system of social services and institutions,designed to aid individuals and grous to attain satisfying standards of life and health, and personal and social relationships which permit them to develop their full capacities and to promote their well- being in harmony with the needs of their families and the community” Kesejahteraan sosial merupakan suatu sistem yang terorganisasi dari pelayanan - pelayanan sosial dan lembaga - lembaga, yang bermaksud untuk membantu individu - individu dan kelompok agar mencapai standar kehidupan dan kesehatan yang memuaskan, serta hubungan perorangan dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan segenap kemampuan dan meningkatkan kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan - kebutuhan keluarga maupun masyarakat. Definisi diatas menunjukkan konsep kesejahteraan sosial sebagai suatu sistem yang berintikan lembaga - lembaga dan pelayanan sosial. Tujuan sistem adalah untuk mencapai tingkat kehidupan yang sejahtera dalam arti tingkat kebutuhan pokok dan juga relasi - relasi sosial dengan lingkungannya. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara meningkatkan kemampuan individu baik dalam memecahkan masalah maupun dalam memenuhi kebutuhannya, untuk itu pengertian kesejahteraan sosial adalah suatu aktifitas yang terorganisasi yang ditujukan untuk membantu tercapainya suatu penyesuaian timbal balik antara individu dengan lingkungan sosialnya. Pekerjaan sosial sendiri berada diposisi sebagai profesi yang bertugas Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan serta membantu manusia menggunakan program- programpelayanan-pelayanan kesejahteraan sosial.

2.2.2 Teori Kesejahteraan Sosial Ekonomi