Penetapan Harga Barang Dagangan

bermotif. Hal ini disebabkan karena untuk sepatu dan sendal pria kebanyakan yang membeli itu grosir atau toko lain yang dimana untuk dijual kembali. Sedangkan sepatu atau sendal wanita cukup banyak peminatnya yang menurut pemilik toko mungkin yang minat ke pasar tradisional pusat pasar biasanya wanita, jadi yang biasa membeli eceran atau satu pasang maupun lebih biasanya ibu - ibu yang datang ke pasar ini. Barang diambil dari pasar – pasar yang terdapat di Jakarta, Bandung dan Bogor. “ Saya akan berbelanja sendiri setiap 2 atau 3 bulan sekali apa bila stock sepatu di toko sudah mulai habis. Tetapi ada sebagian barang saya juga dikirim melalui jasa pengiriman dengan cara memesan barang dari Medan ke distributor langganan yang terdapat di Jakarta, Bandung dan Bogor. Sedangkan untuk para pelanggan saya yang berada diluar kota medan, apabila ingin melakukan pemesanan barang di toko saya dan tempat yang masih bisa saya jangkau biasanya saya akan mengantarnya langsung sendiri, misalnya daerah binjai, berastagi, stabat, lubuk pakam dan kabanjahe, jika daerahnya terlalu jauh biasanya saya menggunakan jasa pengiriman tergantung pemesanan ya berapa banyak, jika hanya beberapa lusin biasanya pelanggan saya sendiri yang datang mengambilnya ke toko.”

4. Penetapan Harga Barang Dagangan

Menetapkan harga barang tergantung dengan harga modal awal barang itu dibeli. Misalnya sepatu wanita dengan modal awal 80 ribu, apabila konsumen ingin membelinya dengan sistem grosir, Bapak Said hanya mengambil keuntungan sebesar 20 ribu sampai 35 ribu saja dan barang tersebut akan dihargai 115 ribu. Biasanya Universitas Sumatera Utara keuntungan yang akan diambil dari barang – barang grosir sudah ditetapkan dan jarang sekali diubah. Apabila konsumen ingin membeli secara eceran atau pun membeli hanya berjumlah sedikit biasanya Bapak Said selalu memberikan dengan sistem buka harga awal. Misalnya sepatu pria modal saya sebesar 100 ribu lalu Bapak Said akan buka harga dengan 150 ribu dan biasanya ia menaikkan kembali sebesar 50 ribu sampai 80 ribu dikarenakan pelanggan toko pasti menawar dagangan tersebut. Jadi ia menaikkan harga barang sampai tawar menawar disepakati antara penjual dan pembeli. Harga tidak terus tetap kedepannya jika untuk stok yang tinggal sedikit ataupun barang yang kurang laku akan dijual dengan harga modal. “ Seperti yang saya katakan tadi. Beberapa barang yang tidak laku tentunya akan kami jual secara khusus dan mendapatkan harga khusus. Biasanya kami menjual barang – barang tersebut dengan cara melakukan obral barang dengan harga miring atau apabila tidak laku juga kami akan menjualnya dengan harga modal beli. Tujuannya ya agar barang itu cepat laku. Dan tidak rusak karena apabila terlalu lama disimpan barang tersebut akan cepat rusak. Sehingga diskon khusus kami berlakukan. Setidaknya kami tidak mengalami kerugian ”. Dalam hal tawar menawar tentunya setiap barang masih bisa ditawar tergantung dengan jumlah pembelian barang tersebut. Apabila jumlah pembelian lebih dari 6 akan dikenakan harga grosir dan juga biasanya jika pembeli tersebut merupakan pelanggan tetap maka Bapak Said tidak akan memberikan harga terlalu tinggi. Pelanggan tersebut juga biasanya tidak perlu menawar lagi karena harga yang diberikan tidak terlalu mahal. Untuk tawar menawar biasanya Bapak Said akan Universitas Sumatera Utara menaikkan harga setengah dari harga sepatu atau pun sendal yang mereka jual dan terjadilah tawar menawar hingga mencapai kesepakatan antara penjual dan pembeli. Kejadian tawar menawar tersebut sudah menjadi hal biasa bagi para pedagang di pasar Sentral tersebut.

5. Jumlah Penjualan.