b. Sejarah dan perkembangan Pasar Tradisional Sentral Medan.
c. Kondisi lingkungan internal Pedagang Toko Sepatu Amigo di Pasar
Tradisional Sentral Medan penelitian ini adalah, orang yang dianggap sangat mengetahui tentang penjualan sepatu pada pasar tradisional
sentral yang terletak di Jalan Pusat Pasar Medan dan sebagai pemilik yang secara konsep mengetahui dan memahami seluk beluk strategi
yang dipakai dan cara memasarkan produknya yang ada di Pasar Tradisional Sentral Medan.
2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber - sumber yang ada atau data yang
diperoleh dari pihak lain, melalui dokumen - dokumen yang telah tersedia pada perusahaan dan sebagainya Iqbal Hasan 2002:83. Data sekunder
merupakan data suplemen yang meliputi : a.
Profil usaha Toko Sepatu Amigo yang teletak pada Pasar Tradisional Sentral Medan.
b. Dokumen-dokumen yang relevan dengan pembahasan penelitian dan
arsip - arsip yang berupa dokumen c.
Foto-foto usaha Toko Sepatu Amigo pada Pasar Tradisional Sentral Medan.
3.7. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif. Teknik ini berusaha mengumpulkan data - data yang berhubungan dengan objek
Universitas Sumatera Utara
penelitian dari berbagai sumber, kemudian analisanya untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi dan akhirnya menarik suatu kesimpulan
dari hasil penelitian Sugiyono ; 2005: 56. Kemudian yang menjadi tujuan analisis data adalah mendapatkan informasi
tentang laba, kegiatan usaha, dan kondisi atau keadaan usaha Toko Sepatu Amigo yang terletak di Pasar Tradisional Sentral Medan dan melihat permasalahan yang
dihadapi usaha tersebut kemudian memberikan masukan atau solusi dari permasalahan yang ada pada usaha Toko Sepatu Amigo di Pasar Tradisional Sentral
Medan. Dalam menganalisis data akan di analisis data - data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan kemudian membandingkan dengan teori - teori agar dapat
ditarik suatu kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Perkembangan Pasar Sentral Medan
Pusat Pasar atau lebih dikenal oleh masyarakat umum dengan nama Pajak Central adalah sebuah pasar besar yang terletak di Pusat Pasar, Medan Kota, Kota
Medan, Sumatera Utara. Gedung Pusat Pasar pada masa kini terhubung dengan gedung Medan Mall, sebuah pusat perbelanjaan modern. Usul untuk mendirikan
sebuah pasar besar yang dikelola pemerintah diterima dengan bulat dalam sebuah sidang Gementeraad pada tanggal 29 April 1929.
Pembangunan pun mulai dilaksanakan pada tanggal 2 April 1931, namun sempat tersendat akibat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun tersebut.
Pembangunan baru diselesaikan pada 21 Desember 1932. Pusat Pasar dibuka pertama kalinya pada 1 Maret 1933. Kompleks pasar dibagi kepada empat gedung.
Pada tahun - tahun awal kios - kios Pusat Pasar tidak banyak ditempati pedagang karena keadaan ekonomi 1942 ongkos penyewaan kios diturunkan hingga semurah-
murahnya dan jumlah pembayaran disesuaikan dengan kesanggupan sang penyewa yang kurang baik dan alasan bahwa memindahkan kios dari tempat asal ke Pusat
Pasar akan merepotkan. Para pedagang disini tidak hanya berasal dari Medan saja, namun dari
berbagai daerah di luar Medan. Di pasar ini para pedagang menjual hamper semua jenis barang, mulai dari perlengkapan sehari
– hari, pakaian, sepatu, tas, mainan,
Universitas Sumatera Utara
buah dan sayur, perlengkapan rumah tangga, peralatan sekolah, peralatan industry dan segala jenis lainnya. Pasar ini juga menyediakan tempat atau kios untuk
makanan siap saji yang biasanya dimanfaatkan oleh pada produsen atau konsumen saat sedang berada di pasar tersebut. Hal tersebut menjadi sebuah kemudahan bagi
para konsumen yang sedang mengujungi pasar tersebut. Pasar ini buka dari pagi hingga sore hari. Seperti Pasar Petisah, pasar ini
tempatnya juga bersih dan tertata rapi, jauh dari kesan kotor. Namun Pada tahun 1971
dua dari empat bangunan pasar habis terbakar. Lalu pada tahun 1978
dua bangunan yang tersisa juga terbakar. Akibatnya para pemilik kios terpaksa
menggelar dagangan mereka di jalanan di sekitar daerah tersebut untuk dapat tetap berjualan.
Pemerintah kemudian membangun bangunan baru yang bertingkat sebagai pengganti bangunan lama yang terbakar. Pada saat yang sama, bangunan yang baru
tersebut juga membuat keadaan pasar tertata dengan lebih rapi. Setelah Medan Mall
dibangun pada pertengahan 1990-an
, kedua bangunan tersebut Pusat Pasar dan Medan Mall dihubungkan sehingga pengunjung dapat berpindah bangunan dengan
mudah.
4.1.2. Sekilas tentang Sejarah Perkembangan Sepatu
Kebanyakan orang, termasuk kalian tentunya, pernah menggunakan sepatu. Sepatu biasanya kita gunakan ketika akan pergi ke suatu tempat atau beraktivitas.
Selain berfungsi untuk melindungi kaki, sepatu juga membuat penampilan kita menjadi lebih rapi dan enak dipandang.
Universitas Sumatera Utara
Para ahli sejarah memperkirakan bahwa sepatu pertama kali dibuat pada zaman Es atau sekitar 5 juta tahun lalu. Sepatu tersebut dibuat dari kulit hewan.
Sepatu primitif kuno dalam jumlah besar pernah ditemukan di pedalaman Missouri, Amerika Serikat AS. Diperkirakan sepatu itu berasal dari 8000 Sebelum Masehi
SM. Sepatu lainnya juga pernah ditemukan di pegunungan Prancis dan kemungkinan berasal dari 3300 SM. Selain dari kulit binatang, ada juga sepatu yang
terbuat dari rumput atau semak. Gunanya, untuk melindungi kaki dari teriknya sinar matahari atau dinginnya suhu.
Selain di Missouri, ditemukan juga alas kaki yang berasal dari peradaban Mesir Kuno, Viking, dan China kuno. Alas kaki yang berasal dari Mesir Kuno
berhiaskan gambar yang sangat indah. Alas kaki tersebut merupakan milik raja Mesir. Alas kaki pada saat itu digunakan untuk menunjukkan status sosial
penggunanya. Di zaman itu, hanya para bangsawan dan orang-orang kayalah yang mampu untuk memakai sepatu.
Masyarakat Yunani Kuno juga memiliki alas kaki yang sangat menunjang kegiatan mereka sehari-hari. Sepatu mereka memiliki banyak tali yang diikat di
sekeliling betis. Tentara Romawi Kuno juga memiliki sepatu yang sangat khas. Sepatu ini disebut caligae. Saat para tentara Romawi kembali dari peperangan dan
menang, caligae diberi paku yang berasal dari perunggu, perak, bahkan emas. Seiring bertambahnya waktu, manusia terus menyempurnakan bentuk sepatu.
Tentunya, hal itu dimaksudkan untuk lebih memberikan kenyamanan bagi para pemakainya.
Tahun 1800 Sepatu beralaskan sol karet pertama dibuat dan dinamakan plimsolls. 1892 Goodyear dan perusahaan sepatu karet dari US Rubber Company,
Universitas Sumatera Utara
memulai memproduksi sepatu karet dan kanvas yang diberi nama Keds. 1908
Marquis M.
Converse mendirikan
perusahaan sepatu
Converse. Perusahaan inilah yang membuat sepatu untuk olahraga basket pertama kali. Sepatu
ini pula yang mengubah permainan bola basket lebih dari seabad dan menjadi ikon AS. Tahun 1917 Sepatu keds menjadi sepatu atletik pertama yang diproduksi secara
massal. Di kemudian hari, sepatu ini disebut sneaker karena solnya lebih halus dan tidak menimbulkan suara decitan pada kondisi tertentu. 1920 Adi Dassler, pendiri
Adidas, mulai memproduksi sepatu olahraga buatan tangan di kamar mandi ibunya. Ia
membuat sepatu
tanpa bantuan
alat-alat listrik.
Tahun 1924 Adi dan Rudolph Dassler, dengan bantuan 50 anggota keluarganya, mendaftarkan bisnisnya dengan nama Gebr der Dassler Schuhfabrik di
Herzogenaurach, Jerman. Ini menjadi awal berdirinya Adidas seperti sekarang 1948 Puma Schuhfabrik Rudolf Dassler didirikan. Sepatu sepak bola pertama Puma
digunakan oleh tim sepak bola Jerman Barat. Tahun 1950 Sneaker menjadi sepatu pilihan di mana - mana. Pasalnya, sepatu ini murah dan mudah diperoleh oleh
seluruh anak muda di seluruh dunia. Selain sneaker, sepatu bertumit tinggi alias stiletto juga menjadi tren di awal 1950-an.
Tahun 1962 Phil Knight dan Bill Bowerman meluncurkan sepatu atletik berteknologi tinggi pada masa itu dengan nama Blue Ribbon Sports BRS.
Seiring dengan desain dan teknologinya yang baru, pada tahun 1968, nama mereka diganti menjadi Nike. 1970 Platform shoes dengan tumit setinggi 2-5 inci atau 5-12
sentimeter menjadi incaran pria dan wanita. Era 70-an juga merupakan awal
Universitas Sumatera Utara
kepopuleran sepatu model bakiak. 1990 Awal era ini diramaikan dengan jenis sepatu bersol rata, berwarna, dan persegi.
4.1.3. Sejarah Perkembangan Toko Sepatu Amigo
Toko Sepatu Amigo terbentuk pada tahun 1979, dimana pemiliknya adalah H Nasrul yang bertempat tinggal di Jalan Amaliun Gg. Ciknoni no.3G. Selama toko ini
berdiri sampai dengan sekarang telah terdapat beberapa perubahan yaitu kondisi bentuk fisik toko yang telah berubah dimana dulu hanya terbentuk dari material
kayu, sedangkan sekarang ini keadaan toko sudah menggunakan material batu dan semen.
Kemudian untuk kepemilikan toko Sepatu Amigo telah berganti mulai tahun 2007, dimana pengelolanya berganti dengan struktur usaha keluarga yang mewarisi
usaha orang tua sebelumnya yaitu anaknya sendiri. Nama pemilik pertama adalah bapak H.Nasrul yang merupakan orang tua dari saudara Fuad Said yang sekarang ini
menjadi pewaris pemegang hak dari usaha toko Sepatu Amigo yang sebelumnya dimilik oleh orang tuanya sendiri.
Bapak H.Nasrul sebelum memiliki toko Sepatu Amigo tersebut, beliau menjalankan usahanya dengan cara menjajakan dagangannya dengan berkeliling
menggunakan tas, beliau menjajakan usaha dengan berkeliling pusat pasar setiap harinya, dari pukul 08.00
– 18.00 Wib, pada waktu itu beliau hanya menjual sepatu pria dan setelah beberapa tahun beliau membuka toko yang diberi nama Amigo
Shoes pada tahun 1979. Beliau mulai menjual sepatu dan sandal untuk pria, wanita dan anak
–anak .
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2007 Bapak H.Nasrul mewariskan semua kepemegangan hak toko kepada anak ke 3 dari 6 bersaudara yang bernama Fuad Said yang berumur 25
tahun dan anaknya tersebut yang menjalankan usaha toko sepatu sampai sekarang ini.
Saat ini toko Sepatu Amigo telah memiliki pelanggan tetap yang sangat banyak, baik dari kota Medan maupun luar kota Medan, hal tersebut dikarena toko
Sepatu Amigo tidak hanya menjual sepatu secara ecer melainkan secara grosir atau dalam jumlah banyak. Toko Sepatu Amigo merupakan distributor sepatu yang sangat
dikenal dikalangan para pedagang sepatu di Pasar Tradisional Sentral tersebut. Usaha sepatu yang telah dijalankan dari 34 tahun yang lalu sudah terbilang
sukses, hal tersebut dapat dilihat dari omset sepatu yang terjual setiap bulannya yang tidak sedikit. Toko Sepatu Amigo memiliki distributor tetap yang terdapat diluar
kota yaitu Jakarta, Bandung, dan Bogor. Biasanya pemesanan barang dagangan dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk mengantisipasi barang yang tidak laku terjual
yang dapat tertumpuk terlalu lama di toko Sepatu Amigo.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4. Struktur Organisasi Toko Sepatu Amigo
STRUKTUR PERUSAHAAN TOKO SEPATU AMIGO
Deskripsi Kerja Job Description
a. Pemilik Toko
Pemilik toko adalah orang yang memiliki kekuasaan penuh atas toko tersebut. Biasanya tugas pemilik toko hanya mengecek keadaan keuangan
toko dan barang toko secara berskala waktu.
b. Pemegang Toko
Pemegang toko adalah orang yang memiliki hak dalam segala jenis kegatan yang dilakukan pada toko tersebut. Pemegang toko juga merupakan penerus
usaha Toko Sepatu Amigo yang merupakan usaha keluarga uang diwariskan. Biasanya pemegang toko setiap harinya terjun langsung ke lapangan pada
saat melakukan segala transaksi kepada konsumen toko Sepatu Amigo
PEMILIK TOKO
PEMEGANG TOKO
KARYAWAN KASIR
KARYAWAN TAMBAHAN
Universitas Sumatera Utara
c. Karyawan Kasir
Karyawan kasir adalah orang yang bertugas dalam pembayaran transaksi kepada konsumen, tetapi semua laporan keuangan toko setiap harinya
dikontrol oleh pemegang toko Sepatu Amigo
d. Karyawan Tambahan