Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid
Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sugiyono2011:233 Keterangan:
2 1
. x x
y
R
= Korelasi antara variabel X
1
dengan X
2
secara bersama-sama dengan variabel Y
1
yx
r
=
Korelasi product momentantara X
1
dengan Y
2
yx
r
=
Korelasi product momentantara X
2
dengan Y
2 1
x x
r
=
Korelasi product momentantara X
1
dengan X
2
jadi untuk menghitung korelasi ganda maka harus lebih dulu korelasi sederhananya dulu melalui korelasi moment product
pengujian signifikan terhadap koefisien korelasi ganda menggunakan rumus
Sugiyono 2006:217 Dimana :
R= Koefisien korelasi ganda K= Jumlah Variabel independent
N= Jumlah anggota sample Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel dengan dk
pembilang = k dengan dk penyebut = n-k-1 dan taraf kesalahan yang ditetapkan misalnya 5. Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisiensi korelasi ganda yang
diuji adalah signifikan yaitu diberlakukan untuk seluruh populasi.
3.10 Koefisien Determinasi r
2
�� = �
2
� 1 − �
2
� − � − 1
Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid
Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono 2011:231 dalam analisis korelasi memperoleh suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi r
2
. Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen variabel
yang mempengaruhi dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel independen variabel yang dipengaruhi.
Tujuan determinasi yaitu untuk mengetahui pengaruh menu seimbang sebagai X1 dan kualitas makanan X2 terhadap daya terima Y, dengan
menggunakan rumus: Riduwan dan Sunarto 2011:81
Dimana: Kp = nilai koefisien determinan
r = nilai koefisien korelasi
sedangkan untuk mendapakan nilai r dengan rumus: Riduwan Sunarto
2011:81
Nilai r sendiri adalah nilai koefisien korelasi r.menurut Riduwan dan Sunarto 2011:80 besar nilai r memiliki ketentuan nilai tidak lebih dari harga -1r+1,
apabila nilai r= -1 artinya korelasinya negatif sempurna, kalau r=0 artinya tidak ada korelasi dan apabila r=1 berati korelasinya sangat kuat.
KP= r
2
X100
Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid
Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
3.11. Uji Hipotesis 3.11.1 Pengujian Hipotesis Regresi Secara Parsial uji t