Teknik Pengumpulan Data dan Alat Pengumpulan Data Rancangan Analisis Regresi

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jadi sampel yang diambil adalah sebanyak 82 responden. Teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling. Menurut Sugiyono 2006:246 probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu sampel random sampling. Sampel penelitian yang diambil adalah murid kelas 1, 2 dan kelas 3 SMP pribadi. Dalam penelitian ini sampling yang digunakan adalah sampel random sampling. Menurut Arikunto 2002:111 sampel random adalalah dalam pengambilan sampelnya peneliti mencampur subjek-subjek didalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel, setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi diberi nomor urut mulai 1 sampai dengan banyaknya subjeknya, di dalam pengambilan sampel biasanya peneliti sudah menentukan lebih dulu besarnya jumlah sampel yang paling baik.

1.5 Teknik Pengumpulan Data dan Alat Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dapat di lakukan dengan cara: A. Metode Observasi : Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai variabel yang diteliti yaitu pengaruh menu seimbang dan kualitas makanan terhadap daya terima murid sekolah menengah pertama sekolah Pribadi Bandung serta untuk memperoleh informasi lain yang belum dapat diperkirakan sebelumnya. B. Penggunaan kuesioner atau angket : Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan menyebarkan angket kepada murid sekolah menengah pertama Pribadi Bandung untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh penulis C. Wawancara : Wawancara dilakukan di Sekolah Pribadi khususnya Sekolah Menengah Pribadi Bandung yang berlokasi di jalan PHH Mustofa No 41, Bandung yang mana penulis mewawancarai beberapa murid sekolah menengah pertama yang digunakan untuk mengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dan untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari sumbernya.

1.6 Pengujian Realibilitas dan Validitas

Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penelitian ini jenis data yang terkumpul adalah data ordinal, sedangkan data yang dapat diuji oleh regresi dan korelasi harus memiliki data interval. Oleh karena itu, maka data yang berjenis ordinal harus ditingkatkan menjadi data interval melalui Method of Succesive Interval. Adapun langkah kerja metode of succesive interval yaitu sebagai berikut: 1. Perhatikan jawaban dari setiap pertanyaan dalam kusioner 2. Untuk setiap pertanyaan tersebut, lakukan perhitungan beberapa responden yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5 yang disebut frekuensi 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya n responden dan hasilnya = proporsi p 4. Kemudian hitung proporsi kumulatifnya pk dengan cara menjumlahkan antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya 5. Dengan menggunakan tabel normal, dihitung nilai distribusi normal Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh. 6. Tentukan nilai densitas normal fd yang sesuai dengan nilai Z dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku 7. Tentukan nilai skala scale value untuk setiap nilai Z dengan rumus: Scale Value = Density at lower limit – Density at upper limit Area below upper limit – Area below lower limit Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana : Density at Lower Limit : Kepadatan Batas Bawah Density at Upper Limit : Kepadatan Batas Atas Area Under Upper Limit : Daerah di Bawah Batas Atas Area Under Lower Limit : Daerah di Bawah Batas Bawah Setelah data ditransformasikan dari data ordinal keinterval maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis menggunakan teknik regresi untuk menguji pengaruh variabel X1, X2 dan Y

3.6.1 Uji Reabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi keakuratan dan prediksi suatu alat ukur quesioner yang dilakukan dalam waktu berbeda namun hasil penelitian tetap sama. Menurut Arikunto 2002:154 menyatakan bahwa reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Realibilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Realibel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Pada penelitian ini reliabilitas diperoleh dari jumlah 82 responden dengan dk =n-2, maka diperloeh dk=82-2 = 80 dengan demikian r tabel sebesar 0,220 dan juga dengan menggunakan rumus alpha, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket yang skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total. Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengujian reabilitas menggunakan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Rumus alpha: Arikunto 2002:171 Dengan keterangan: r 11 = realibilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banmyaknya soal  b 2 = jumlah varians butir  b 2 = varians total Sedangkan rumus variannya adalah Keterangan:  b 2 = harga varian peritem  x 2 = jumlah kuadrat jawaban responden tiap item  x 2 = jumlah kuadrat skor seluruh responden tiap item Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = jumlah responden mencari varian total dengan rumus:  b 2 = harga varian peritem  x 2 = jumlah kuadrat jawaban responden tiap item  x 2 = jumlah kuadrat skor seluruh responden tiap item n = jumlah responden Setelah diperoleh r11 hitung maka selanjutnya untuk dapat maka dikonsultansikan dengan r tabel dengan taraf kesalahan 5. Jika r11 hitung lebih besar dari r tabel maka disimpulkan instrumen tersebut realibel dan jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen. Keputusannya dengan membandingkan r hitung dengan r tabel dengan ketentuan sebagai berikut : r hitung r tabel berarti reliabel dan jika r hitung r tabel berarti tidak reliabel Setelah instrument dikatakan valid dan reliabel maka instrument tersebut dapat dipakai untuk mengumpulkan data. Dari instrument yang telah diuji oleh penulis dapat dibuktikan bahwa semua instrument tersebut reliabel, sebagaimana yang terlihat pada tabel. Tabel 3.4 Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil Pengujian Reliabilitas No. Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 1. Menu seimbang X 1 0,721 0,220 Reliabel 2. Kualitas makanan X 2 0,820 0,220 Reliabel 3. Daya Terima Y 0,919 0,220 Reliabel

3.6.2 Uji Validitas

Menurut Sugiyono 2011:348 uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu penelitian dan jika hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.instrumen yang valid berati alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid Uji validitas ini digunakan teknik korelasi Pearson Product Momentt: Riduwan sunarto 2011:81 Keterangan : r = Koefisien Validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = Skor total X = Jumlah skor dalam distribusi X Y = Jumlah skor dalam distribusi Y X 2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X Y 2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden Uji validitas instrumen penelitian ini adalah menggunakan dk = n-2 dengan responden sebanyak 82 responden, yaitu dk= 82-2 = 80 dengan taraf nyata α= 0,05 maka r tabel diperoleh sebesar 0,220. Perhitungan uji validitas dengan menggunakan teknik korelasi produk momen, karena data merupakan data ordinal maka diolah terlebih dulu dengan metode Succesive Interval MSI yang kemudian diolah dengan IBM SPSS 21maka hasilnya dapat dilihat dalam tabel. Keputusan pengujian validitas item instrumen adalah sebagai berikut: a. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika r hitung r tabel b. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid r hitung r tabel Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen No Item Pernyataan Nilai Ket r hitung r tabel

I. Menu Seimbang

A. Dari porsi makan, apakah pihak katering sekolah menyajikan makanan sesuai porsi makan sehari-hari ~ - 1 Makan pagi yang disajikan sesuai dengan porsi anda 0,469 Valid 2 Selingan pagi yang disajikan oleh katering sekolah sesuai dengan porsi makan anda sehari-hari 0,522 valid 3 Makan siang yang disajikan oleh katering sekolah sesuai dengan porsi makan anada sehari-hari 0,443 valid 4 Selingan sore yang disajikan oleh pihak katering sekolah sesuai dengan porsi makan anda sehari-hari 0,443 Valid 5 Makan malam yang disajikan oleh pihak katering sekolah sesuai dengan porsi makan anda sehari-hari 0,589 valid B. Dari komposisi gizi ~ ~ 6. Makanan pokok seperti mie, nasi, roti 0,454 Valid 7. Protein hewani seperti daging sapi, ayam, telur, ikan 0,560 valid Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber:pengolahan data 2013 8. Protein nabati seperti tempe, tahu, oncom 0,458 valid 9. Lemak hewani seperti keju, susu, ice cream, puding 0,403 Valid 10.Lemak nabati seperti goreng-gorengan seperti bakwan, pisangmolen, kacang-kacang seperti kacang almond, kacang mete 0,515 valid 11. Sayuran seperti sayur bayem, capcay, sayur asem, sayur sop 0,553 valid 12. Buah seperti pepaya, apel, melon, pisang, semangka 0,365 valid No Item Pernyataan Nilai Ket r hitung r tabel

II. Kualitas Makanan

1 Kelezatan makanan sesuai dengan selera makan anda sehari-hari 0,686 0,220 Valid 2 Kematangan makanan yang sesuai dengan jenis makanannya misalnya sayuran tidak baik jika terlalu matang 0,487 valid 3 Bahan makanan yang dipotong sesuai dengan variasi potongan misalnya yaitu potongan berbentuk bunga, segitiga 0,528 valid 4 Warna makanan sesuai dengan jenis warna makanannya misalnya sayuran berwarna hijau segar 0,589 Valid 5 Gizi makanan yang disajikan 0,583 valid 6 Aroma makanan yang disajikan menggugah selera makan 0,804 Valid Suhu makanan yang disajikan oleh pihak katering sesuai dengan jenis makanannya misalnya sup yang disajikan dalam keadaan panas 0,603 valid Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Item Pernyataan Nilai Ket r hitung r table

III. Daya Terima Tanggapan mengenai daya terima murid SMP

~ 0,220 0, 220 0,220 ~ a. Berdasarkan porsi makan pagi, apakah anda menghabiskan makanan dalam satu porsi pada saat makan pagi 1. Menghabiskan dalam 1 porsi 0,503 Valid 2. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,459 b. Berdasarkan porsi makan selingan pagi,apakah anda menghabiskan makanan dalam satu porsi pada saat selingan pagi 3.Menghabiskan dalam 1 porsi 0,530 Valid 4. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,520 c. Berdasarkan porsi makan siang apakah anda menghabiskan makanan dalam satu porsi pada saat makan siang 5.Menghabiskan dalam 1 porsi 0,494 Valid 6. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,549 d. Berdasarkan porsi makan selingan sore, apakah anda menghabiskan makanan dalam satu porsi pada saat selingan sore 7. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi 0,632 Valid 8. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,598 e. Berdasarkan porsi makan malam, apakah anda menghabiskan makanan dalam satu porsi pada saat makan malam 9.Menghabiskan makanan dalam 1 porsi 0,649 Valid 10. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,654 f. berdasarkan rasa atau kelezatan makanan, apakah anda akan 11. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi 0,457 Valid 12. Hanya menghabiskan makanan ¾ porsi 0,506 g. Berdasarkan kematangan makanan apakah anda akan 13. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi 0,688 Valid 14.Hanya menghabiskan makanan ¾ porsi 0,642 ii. Berdasarkan variasi bentuk potongan sesuai dengan jenis makanannya misalnya potongan pada wortel bentuk potongannya yaitu potongan segitiga, potongan kotak, potongan bulat ~ ~ 15. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi 0,707 Valid 16. Hanya menghabiskan ¾ porsi 0,589 j. berdasarkan warna makanan misalnya warna sayuran berwarna hijau segar apakah anda akan 17. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi 0,716 Valid 18. Hanya menghabiskan makanan ¾ porsi 0,557 Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sumber :pengolahan data 2013 k. Berdasarkan gizi makanan Makanan pokok seperti nasi, mie, roti  Protein hewani contoh daging, ayam, telur, ikan  Protein nabati tempe, tahu, oncom  Lemak hewani seperti keju  Lemak nabati seperti kacang-kacangan seperti kacang almond, kacang mete, gorengan seperti bakwan  Vitamin dan mineral seperti sayur seperti bayem, sayur sop, sayur asem  Buah seperti pepaya, apel, melon, jeruk, semangka Apakah anda akan: 19. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi 0,743 Valid 20. Hanya menghabiskan makanan dalam 1 porsi 0,586 l. Berdasarakan makanan, dari suhu misalnya sup disajikan panas, apakah anda akan: 2. Menghabiskan makanan dalam 1 porsi 0,705 Valid 3. Hanya menghabiskan makanan ¾ porsi 0,651 Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.7 Uji Asumsi Dasar 3.7.1 Uji Normalitas Uji normalitas data biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Menurut Priyatno 2010:71 uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan pada SPSS software product and servie soltion21

3.7.2 Uji Linieritas

Menurut Riduwan dan Sunarto 2011:103 Uji linieritas berbeda dengan uji signifikansi, adapun perbedaannya terletak pda pengambilan keputusan kaidah pengujian yaitu: 1. Menentukan keputusan pengujian signifikansi Jika F hitung F tabel maka H o artinya tidak signifikandan apabila F hitung F tabel tima H o artinya tidak signifikansi 2. Menentukan keputusan pengujian linieritas Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jika F hitung F tabel maka tolak H o artinya data berpola linier dan F hitung F tabel maka terima H o artinya data berpola tidak linier

3.8 Rancangan Analisis Regresi

Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model regresi linier ganda sebagai berikut: Sugiyono 2011:275 Keterangan Y = Daya terima siswa X1 = Menu seimbang X2 = Kuaitas makanan a = Konstanta b1 = Koefiseien regresi menu seimbang b2 = Koefisien regresi kualitas makanan

3. 9 Analisis Korelasi

Model analisa data yang digunakan untuk mengerahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model sebagai berikut: Y= a+b 1 X 1 +b 2 X 2 2 2 2 . 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 x x x x yx yx yx yx x x y r r r r r r R     Tiya Irviania Setianingrum, 2013 Pengaruh Menu Seimbang Dan Kualitas Makanan Katering Sekolah Terhadap Daya Terima Murid Sekolah Menengah Pertama Studi Kasus Pada Murid Sekolah Menengah Pertama Pribadi Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono2011:233 Keterangan: 2 1 . x x y R = Korelasi antara variabel X 1 dengan X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y 1 yx r = Korelasi product momentantara X 1 dengan Y 2 yx r = Korelasi product momentantara X 2 dengan Y 2 1 x x r = Korelasi product momentantara X 1 dengan X 2 jadi untuk menghitung korelasi ganda maka harus lebih dulu korelasi sederhananya dulu melalui korelasi moment product pengujian signifikan terhadap koefisien korelasi ganda menggunakan rumus Sugiyono 2006:217 Dimana : R= Koefisien korelasi ganda K= Jumlah Variabel independent N= Jumlah anggota sample Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel dengan dk pembilang = k dengan dk penyebut = n-k-1 dan taraf kesalahan yang ditetapkan misalnya 5. Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisiensi korelasi ganda yang diuji adalah signifikan yaitu diberlakukan untuk seluruh populasi.

3.10 Koefisien Determinasi r