commit to user
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembiakan vegetatif dengan cara okulasi diawali dengan pertautan antara batang atas dan batang bawah yang tergantung pada kesesuaian kompatibilitas
batang bawah dan mata tunas sebagai batang atas entres. Okulasi berhasil bila tunas tetap hidup menyatu dengan batang bawah terbentuk kalus, kemudian
muncul tunas, terbentuk daun sehingga tunas terus tumbuh.
A. Persentase Okulasi Jadi
Keberhasilan okulasi diketahui setelah membuka ikatan okulasi, secara visual tampak pada mata tempel yang berwarna hijau dan segar.
Okulasi antara batang bawah yang dipotong ½ batang, 15 cm, 5 cm, dan 10 cm dengan tunas yang berasal dari bagian ujung, tengah, dan pangkal semua
jadi 100 Tabel 1. Penentuan okulasi jadi tercapai pada minggu ke tiga 20 hari setelah okulasi. Hal itu tampak mata entres menempel menyatu
dengan batang bawah dan tampak segar dibanding dengan mata entres yang tidak jadi dengan entres berwarna coklat Gambar 1. Bhusal 2001
menyatakan bahwa pembentukan kalus terjadi 45 hari setelah okulasi bahkan ada yang mencapai tiga bulan, hal tersebut tidak sesuai dengan penelitian
okulasi bibit durian ini yang mana pembentukan kalus sudah terjadi pada umur 20 hari 3 minggu setelah okulasi. Namun demikian okulasi jadi
belum tentu menjamin bahwa akan menjadi tanaman baru seperti pendapat Mobiyanto 1997 bahwa kegagalan okulasi tampak pada entres yang
berwarna coklat dan kering karena tidak menerima air dari batang bawah. Keberhasilan okulasi penempelan menurut Supriyanto et. al., 1995
memerlukan kompatibilitas antara batang atas dan batang bawah serta kemampuan batang atas mata tempel itu sendiri untuk pecah dan tumbuh.
commit to user
Tabel 1. Pengaruh asal tunas dan pemotongan batang bawah terhadap rata-
rata keberhasilan okulasi jadi
Asal Tunas Pemotongan Batang Bawah Okulasi Jadi
Ujung Ujung
Ujung Ujung
Tengah Tengah
Tengah Tengah
Pangkal Pangkal
Pangkal Pangkal
Dipotong ½ batang Dipotong 15 cm
Dipotong 5 cm
Dipotong 10 cm dari ujung tunas Dipotong ½ batang
Dipotong 15 cm Dipotong 5 cm
Dipotong 10 cm dari ujung tunas Dipotong ½ batang
Dipotong 15 cm Dipotong 5 cm
Dipotong 10 cm dari ujung tunas 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100
Gambar 1. Okulasi jadi kiri dan gagal kanan Okulasi pada tanaman durian dengan keberhasilan tinggi ini karena
keadaan mata entres yang semula dalam keadaan dorman, kemudian tumbuh mata tunas pecah. Mata entres yang dorman adalah mata entres dalam
keadaan istirahat, belum pecah, dan akan segera tumbuh karena mendapatkan nutrisi dari hasil fotosintesis tanaman induk. Ini terjadi karena kondisi ideal
suhu dan kelembaban relatif tinggi, hormon tumbuh yang semula inaktif menjadi aktif, tersedia karbohidrat sehingga respirasi berjalan, maka tersedia
energi. Demikian pula batang bawah dalam suasana kelembaban tinggi,
terjadi difusi air ke dalam sel batang sehingga proses respirasi berlangsung. Saat pembentukan kalus peranan hormon tumbuh auksin dan sitokinin
Okulasi jadi
Okulasi gagal
commit to user sangat besar karena saat itu pembelahan, pembesaran, pemanjangan sel
terjadi. Pada kondisi demikian kandungan protein bahan vegetatif sangat menentukan. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari peran pemeliharaan
selama okulasi. Selain perawatan, keberhasilan okulasi dipengaruhi oleh keserasian batang atas dan bawah, umur, kemampuan mata tempel untuk
pecah dan tumbuh, iklim, dan ketrampilan okulator Supriyanto et. al., 1995; Suryana, 2000. Keserasian batang atas dan bawah adalah mekanisme
kompatibilitas misalnya fisiologi, biokimia, dan sistem anatomi secara simultan Mansyah et. al., 1998.
B. Waktu Pecah Tunas