Entres Untuk Okulasi Pemotongan Batang Bawah

commit to user berhasil atau mata tempel tidak timbul. Tetapi jika mata tempel masih kelihatan hijau segar dan sudah melekat dengan batang pokok, berarti pertanda okulasi berhasil. Semua pekerjaan tersebut di atas harus dilakukan dalam waktu yang cepat. Sebab jika tidak mata tempel dan batang bawah yang sudah dikelupas kulitnya akan menjadi kering dan tempelan itu akan gagal pula atau tidak jadi.

D. Entres Untuk Okulasi

Batang atas entres dari bibit okulasi berupa ranting dengan mata tunas dari tanaman yang kita kehendaki. Agar okulasi memuaskan tentu saja entres harus diambil dari pohon induk yang subur dan dari cabang yang tidak terserang hama-penyakit. Sebab penyakit dapat ditularkan oleh entres yang ditempel. Bentuk mata tunas pada entres yang baik adalah bulat dan besar. Mata tunas demikian dapat diperoleh dari cabang yang telah berumur 1 tahun. Jika cabang yang diambil mata tunas masih terlalu muda maka mata sulit untuk dilepas. Tanda cabang yang memenuhi syarat adalah berwarna hijau kelabu atau kecoklatan. Tanaman yang digunakan sebagai batang atas harus mempunyai sifat- sifat sebagai berikut: a. Berasal dari pohon yang sehat, terutama bebas dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus. b. Berasal dari pohon yang sifat-sifatnya sesuai dengan sifat yang diinginkan. c. Tidak mengurangi kualitas batang bawah, pada tanaman yang terbentuk sebagai hasil sambungan. Barus dan Syukri, 2008. Batang atas diambil dari durian varietas petruk, yang memiliki keunggulan dibanding varitas durian lain. Bentuk buah bulat telur terbalik dengan kulit buah tipis sekitar 3 mm berwarna hijau kekuningan. Duri berbentuk kerucut, kecil, dan rapat. Daging buah berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dengan rasa manis. Namun, memiliki aroma yang tidak begitu tajam dan menyengat. Jumlah biji pongge per buah antara 5-10 dengan biji sempurna 5-10. Ukuran biji kecil dan berbentuk lonjong. Berat commit to user rata-rata buah antara 1-1,5 kg. Produksi buah berkisar dari 50-150 buah per pohon per tahun. Durian ini relatif tahan penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

E. Pemotongan Batang Bawah

Pemotongan batang bawah bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan tunas apikal dan memacu pertumbuhan tunas lateral, sehingga pada proses okulasi pemotongan batang bawah akan sangat berperan terhadap pertumbuhan tunas okulasi. Pemotongan batang bawah menurut Wudianto, 2001, ada tiga cara, yaitu: a. Batang pokok langsung dipotong 1 cm di atas mata tempel, dengan bentuk potongan miring ke belakang sehingga air hujan atau air siraman dapat jatuh ke bawah dan tidak akan berhenti pada mata tempelan. b. Batang pokok dipotong 10 cm di atas mata tempelan, dengan tujuan agar apabila tunas telah tumbuh tinggi dapat dipergunakan untuk mengikat batang agar dapat tumbuh tegak lurus. Apabila tunas telah tumbuh sampai 30 cm, maka batang pokok ini akan kita potong dengan ketinggian 1 cm di atas mata tempelan. c. Pada pemotongan ke tiga tidak dilakukan sekaligus. Kedalaman pemotongan cukup setengah dari diameter batang pokok, kemudian batang pokok direbahkan. Hasil Penelitian di Malaysia menunjukan kematian tunas okulasi lebih sedikit pada tunas okulasi lebih jagur seragam pada tanaman yang diserong lebih tinggi yaitu di atas 20-25 cm di atas pertautan okulasi. Hasil penelitian Pusat Penelitian Perkebunan Sungai Puteh Medan penyerongan batang bawah pada berbagai ketinggian yang dicoba, yaitu 5 cm, 12 cm dan 20 cm di atas pertautan okulasi tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan okulasi Siagian et al., 1990. commit to user

F. Hipotesis