Dimensi Hukum dan Kelembagaan

Penyediaan fasilitas fisik merupakan faktor utama pendukung yang harus tersedia dan terus dikembangkan untuk pengelolaan pangkalan pendaratan ikan. Karena bangunan saat ini banyak yang mengalami kerusakan dan perlu pembagunan yang baru. Dalam hal monitoring lingkungan saat ini sudah tersedia dan perlu di tingkatkan frekuensinya agar perubahan lingkungan dipangkalan pendaratn ikan selalu terpantau dan terdata.

5.1.5. Dimensi Hukum dan Kelembagaan

Dimensi infrastruktur dan teknologi menggunakan lima belas 15 atribut elemen untuk menduga pengaruh keberlanjutan terhadap pengembangan kawasan agropolitan Perpat. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan nilai keberlanjutan infrastruktur dan teknologi sebesar 29.48 yang termasuk dalam kategori kurang berkelanjutan dapat dilihat pada Lampiran 2. Untuk melihat atribut-atribut yang sensitif memberikan pengaruh sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan menggunakan analisis leverage. Berdasarkan analisis menunjukkan ada lima 5 yaitu : 1 mekanisme kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan PPI 2 dukungan pemerintah terhadap pengembangan PPI 3 sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah 4 dukungan kebijakan daerah Provinsi dan KabKota, 5 kearifan lokal. Hasil analisis leverage dapat dilihat pada Gambar 25. Gambar 25 Peran masing-masing atribut dimensi hukum dan kelembagan dalam bentuk nilai Root Mean Square RMS Leverage of Attributes 2,01 0,23 3,16 1,61 5,47 3,58 3,65 3,65 2,87 2,91 2,92 2,90 2,86 2,76 2,51 1 2 3 4 5 6 Ketersediaan peraturan perikanan secara formal di PPI Ketersediaan perangkat hukum adatagam di PPI Dukungan pemerintah terhadap pengembangan di PPI Perjanjian kerjasama PPI dengan daerah terkait Mekanisme kerjasama lintas sektoral dalam pengembang PPI Sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah Dukungan kebijakan daerah provinsi dan kabupatenKota Kearifan lokal Ketersediaan lembaga sosial Lembaga keuangan mikro Bankkredit Lembaga penyuluhan pendidikan dan pelatihanaquabisnis Keberadaan kelompok usaha perikanan disekitar PPI Kerjasama antara kelompok nelayanpembudidaya ikan Kerjasama atau kemitraan dengan lembaga non pemerintah Keberadaan badan pengawas mutustandarisasi produk At tr ib u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Mekanisme kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan pangkalan pendaratan ikan aksesnya lebih mudah dan perlu ditingkatkan. Dalam dukungan pemerintah terhadap pengembangan di pangkalan pendaratan ikan masalah anggaran lima tahun tidak adanya perubahan maka perlu kebijakan pemerintah untuk peningkatan anggaran dalam menunjang perkembangan pangkalan pendaratan ikan dimasa akan datang. Belum terjadi sinkronisasi program secara vertikal dari pemerintah hingga pemerintah daerah. Beban pembiayaan sebagian besar menjadi tanggung jawab pemerintah sementara kontribusi pemerintah daerah sangat terbatas, sedangkan pangkalan pendaratan ikan yang dibangun sangat banyak sehingga tidak optimal dalam pengelolaan pangkalan pendaratn ikan dan dukungan kebijakan daerah Provinsi dan KabKota yang masih mementingan pertumbuhan daerah masing-masing dan perlunya duduk bersama untuk membahas kepenting bersama untuk menyatukan satu tujuan untuk peningkatan. Kebijakan Provinsi dan KabKota kurang berjalan baik dikarenakan kebijakan yang ditetapkan bersifat sektoral sehingga kurang sesuai dengan karakteristik spesifikasi wilayah. Hal ini karena kebijaka yang diterapkan top down dan kurang memperhatikan aspirasi di wilayah yang menjadi sasaran pembangunan. Bersifat sektoral sehingga tidak terjadi keterpaduan pembangunan baik tahap perencanan, maupun pelaksanaan dan evaluasi. Karena kawasan pangkalan pendaratn ikan terletak dilokasi penduduk yang mayoritasnya bukan nelayan melainkan pekerja seperti pegawai negeri sipil, guru, buruh bangunan dan karyawan perusahan serta berbagai suku yang ada menjadikan kearifan lokal telah banyak ditinggal oleh masyarakat setempat.

5.2. Analisis Prospektif Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan