persentase  hidup  bibit  sebesar  29.63   pada  8  MSA,  tanpa  penggunaan  POC sebesar  30.37 ,  penggunaan POC  konsentrasi  8mll  sebesar  31.11 ,  dan
penggunaan POC  konsentrasi  2mll  sebesar 34.82 .  Berdasarkan Tabel  1, bibit mengalamai  penurunan  persentase  hidup  bibit  pada  setiap  pengamatan. Hal
tersebut  diduga  karena  kondisi  lingkungan  yang  kurang  mendukung  untuk pertumbuhan bibit dan adanya serangan penyakit pada bibit.
Tabel 1. Pengaruh Bobot Bibit dan Penggunaan POC terhadap Persentase Hidup Bibit
Perlakuan MSA Ke-
1 2
3 4
5 6
7 8
.....................................................................
Bobot Bibit g
50 ≤x200
77.22b
56.67b 48.61b
40.83b 36.94b
34.44b 28.89b
26.67b 26.11b
200 ≤x500
90.83a 79.17a
71.39a 62.50a
53.89a 52.22a
50.00a 48.60a
45.56a 500
≤x≤800 85.56a
70.83a 61.11a
47.22b 36.94b
33.61a 29.72b
26.39b 22.78b
Uji F
Konsentrasi POC mll
82.22 67.04
60.37 48.89
42.59 41.11
36.67 34.07
30.37 2
87.78 69.26
63.33 52.96
45.93 43.70
40.00 37.78
34.82 5
85.19 69.63
58.89 50.00
41.48 37.41
33.33 30.74
29.63 8
82.96 69.63
58.89 48.89
40.37 38.75
34.82 32.96
31.11 Uji F
tn tn
tn tn
tn tn
tn tn
tn Keterangan:  Nilai  pada  kolom  yang  sama  yang diikuti oleh  huruf  yang  sama  menunjukkan  tidak
berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5 tn: tidak berbeda nyata pada taraf 5   : berbeda nyata pada taraf 5
: sangat berbeda nyata pada taraf 5
2. Pertumbuhan Panjang Daun Pangkas
Perlakuan bobot bibit memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertum- buhan  daun  pangkas.  Bibit  dengan  bobot  500
≤x≤800 g  mempunyai  rataan pertumbuhan  panjang  daun  pangkas  paling  tinggi  sebesar  1.67-5.08  cm,  bobot
bibit  200 ≤x500  g  sebesar  0.98-2.81  cm,  dan  bobot  bibit  50≤x200 g  sebesar
0.77-2.42 cm. Penggunaan  POC  tidak  memberikan  pengaruh  yang  nyata  terhadap
pertumbuhan  panjang  daun  pangkas.  Meskipun  secara  statistik tidak  berbeda nyata,  penggunaan  POC  konsentrasi  2  mll  mempunyai  pertumbuhan  panjang
daun pangkas yang lebih baik daripada perlakuan lainnya pada pengamatan ke-8
MSA. Pertumbuhan panjang daun pangkas pada setiap perlakuan mempunyai laju pertumbuhan  yang  sama.  Pengaruh  bobot  bibit  dan  penggunaan  POC terhadap
pertumbuhan panjang daun pangkas pada bibit sagu dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel  2. Pengaruh  Bobot  Bibit  dan  Penggunaan  POC  terhadap
Pertumbuhan Panjang Daun Pangkas pada Bibit Sagu
Perlakuan MSA Ke-
2 3
4 5
6 7
8 ..................................cm..................................
Bobot Bibit g
50 ≤x200
0.77b 1.44b
1.59b 2.11b
2.12b 2.42b
2.42c 200
≤x500 0.98a
1.36ab 1.64b
1.93b 2.23b
2.42b 2.81b
500 ≤x≤800
1.67a 2.22a
3.14a 3.46a
3.86a 4.46a
5.08a Uji F
Konsentrasi POC mll
1.55 1.62
1.93 2.29
3.00 3.27
3.58 2
1.22 1.69
2.02 2.54
2.95 3.43
3.95 5
0.96 1.81
2.45 2.61
2.61 2.71
3.06 8
0.83 1.68
2.37 2.78
3.03 3.33
3.68 Uji F
tn tn
tn tn
tn tn
tn
Keterangan: Nilai pada kolom  yang sama  yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5
tn: tidak berbeda nyata pada taraf 5   : berbeda nyata pada taraf 5 : sangat berbeda nyata pada taraf 5
Gambar 22. Pertumbuhan Panjang Daun Pangkas pada 8 MSA Berdasarkan  Gambar  22,  kombinasi  perlakuan  bobot  bibit  500
≤x≤800  g dan  aplikasi POC  konsentrasi  2  mll  B3P2  memberikan  pertumbuhan  daun
Keterangan: B1 : Bobot 50
≤ x200 g B2 : Bobot 200
≤ x500 g B3 : Bobot 500
≤ x≤800 g P1 : POC 0 mll
P2 : POC 2 mll P3 : POC 5 mll
P4 : POC 8 mll
pangkas  yang  lebih  baik  sebesar  7.00 cm daripada  perlakuan  yang  lain  pada pengamatan  8  MSA.  Pertumbuhan  panjang  daun  pangkas  tertinggi  pada  8  MSA
terdapat pada perlakuan B3P2, sedangkan perlakuan bobot bibit 50 ≤x200 g dan
tanpa  penggunaan  POC  B1P1  mengalami  rata-rata  pertumbuhan  panjang  daun pangkas yang paling rendah sebesar 1.97 cm.
3. Pertumbuhan Panjang Petiol Daun 1