Persentase Hidup Bibit Pengelolaan sagu (Metroxylon spp.) Di PT. National Sago Prima, Selat Panjang, Riau dengan aspek khusus pengaruh bobot bibit dan penggunaan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan bibit sistem polibag di pembibitan

yaitu kemampuan tumbuh bibit di pembibitan tinggi, tetapi kemampuan tumbuh di lapang tergolong rendah. Selain sistem persemian menggunakan rakit terdapat beberapa sistem lainnya, diantaranya sistem pembibitan bibit dalam polibag. Oleh karena itu, perlu dicoba sistem pembibitan dengan menggunakan polibag.

1. Persentase Hidup Bibit

Gambar 21. Persentase Hidup Bibit pada 8 MSA Berdasarkan rata-rata persentase hidup bibit, kombinasi perlakuan bobot bibit 200 ≤x500 g dan penggunaan POC konsentrasi 2 mll B2P2 mempunyai persentase hidup bibit paling tinggi 50 pada pengamatan 8 MSA Minggu Setelah Awal Aplikasi, sedangkan perlakuan bobot bibit 50 ≤x200 g dan tanpa pemberian POC B1P1 mempunyai rata-rata persentase hidup bibit paling rendah sebesar 18.89 Gambar 21. Perlakuan bobot bibit memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap persentase hidup bibit. Rata-rata persentase hidup bibit tertinggi terdapat pada bobot bibit 200 ≤x500 g 45.56 , Perlakuan bobot bibit 500≤x≤800 g mem- punyai rata-rata persentase hidup bibit yang paling rendah 22.78 , sedangkan perlakuan boobot bibit 50 ≤x200 g mempunyai rata-rata persentase hidup bibit sebesar 26.11 . Perlakuan konsentrasi POC tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase hidup bibit. Penggunaan POC konsentrasi 5 mll mempunyai Keterangan: B1 : Bobot 50 ≤ x200 g B2 : Bobot 200 ≤ x500 g B3 : Bobot 500 ≤ x≤800 g P1 : POC 0 mll P2 : POC 2 mll P3 : POC 5 mll P4 : POC 8 mll persentase hidup bibit sebesar 29.63 pada 8 MSA, tanpa penggunaan POC sebesar 30.37 , penggunaan POC konsentrasi 8mll sebesar 31.11 , dan penggunaan POC konsentrasi 2mll sebesar 34.82 . Berdasarkan Tabel 1, bibit mengalamai penurunan persentase hidup bibit pada setiap pengamatan. Hal tersebut diduga karena kondisi lingkungan yang kurang mendukung untuk pertumbuhan bibit dan adanya serangan penyakit pada bibit. Tabel 1. Pengaruh Bobot Bibit dan Penggunaan POC terhadap Persentase Hidup Bibit Perlakuan MSA Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 ..................................................................... Bobot Bibit g 50 ≤x200 77.22b 56.67b 48.61b 40.83b 36.94b 34.44b 28.89b 26.67b 26.11b 200 ≤x500 90.83a 79.17a 71.39a 62.50a 53.89a 52.22a 50.00a 48.60a 45.56a 500 ≤x≤800 85.56a 70.83a 61.11a 47.22b 36.94b 33.61a 29.72b 26.39b 22.78b Uji F Konsentrasi POC mll 82.22 67.04 60.37 48.89 42.59 41.11 36.67 34.07 30.37 2 87.78 69.26 63.33 52.96 45.93 43.70 40.00 37.78 34.82 5 85.19 69.63 58.89 50.00 41.48 37.41 33.33 30.74 29.63 8 82.96 69.63 58.89 48.89 40.37 38.75 34.82 32.96 31.11 Uji F tn tn tn tn tn tn tn tn tn Keterangan: Nilai pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5 tn: tidak berbeda nyata pada taraf 5 : berbeda nyata pada taraf 5 : sangat berbeda nyata pada taraf 5

2. Pertumbuhan Panjang Daun Pangkas

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Perkebunan Sagu (Metroxylon spp.) di PT. National Timber and Forest Product Unit HTI Murni Sagu, Selatpanjang, Riau, dengan Studi Kasus Persemaian Menggunakan Berbagai Media dan Bobot Bibit

0 16 63

Pengelolaan Perkebunan Sagu (Metroxylon spp.) Di PT. National Timber And Forest Product Unit HTI Murni Sagu, Selat Panjang, Riau Dengan Aspek Pengaturan Jarak Tanam

1 9 112

Pengelolaan budidaya sagu (Metroxylon spp.) Di PT National sago prima, Selat Panjang, Riau dengan aspek khusus pemangkasan dan aplikasi

1 17 169

Pengelolaan sagu (Metroxylon spp.) Di PT National sago Prima, selat panjang Kab. Kepulauan Meranti, Riau, dengan aspek khusus pertumbuhan bibit di lapang

0 2 113

Pengelolaan sagu (Metroxylon sagu Rottb.) di PT. National Sago Prima, Kab. Kepulauan Meranti, Riau, dengan studi kasus pengaruh teknik persemaian dan jenis tanaman induk terhadap pertumbuhan bibit sagu

0 7 150

Pengelolaan perkebunan sagu (Metroxylon spp) di PT. National Sago Prima, Selat Panjang, Riau: seleksi bibit sagu berdasarkan jenis, tinggi pohon induk dan bobot bibit sagu terhadap pertumbuhan bibit sagu di persemaian

2 8 127

Pengaruh Pemberian Pupuk N Dengan Berbagai Dosis Terhadap Pertumbuhan Awal Bibit Sagu (Metroxylon spp.) di Persemaian Dengan Sistem Polibag

0 5 122

Manajemen Pengelolaan Gulma di Perkebunan Sagu (Metroxylon sagu Rottb.) di PT. National Sago Prima, Kepulauan Meranti, Riau.

3 13 135

Pengelolaan Perkebunan Sagu (Metroxylon Sago Rottb.) Di PT. National Sago Prima, Selat Panjang, Riau Dengan Aspek Khusus Pengambilan Sampel Pelepah

0 8 257

Hubungan Bobot Anakan dan Waktu Pembibitan yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Bibit Sagu (Metroxylon sagu Rottb)

0 22 50