Gambar 4.35 Pengecoran Balok dan Plat Lantai 2 Sumber : Dokumentasi Praktek Kerja Lapangan
4. Secara perlahan beton ready mix yang sudah berada diatas bekisting balok dan plat lantai digetarkan dengan menggunakan concrete vibrator yang
bertujuan untuk memadatkan adukan dan menghindari terjadinya void apabila adukan tersebut mulai mengaras. Ready mix yang telah digunakan
pada saat pengecoran langsung diratakan dalam waktu yang cepat agar tidak terjadi pengerasan beton.
Gambar 4.36 Pemadatan Beton Menggunakan Concrete Vibrator Sumber : Dokumentasi Praktek Kerja Lapangan
Jika pengecoran terpotong atau harus menyambung pengecoran yang sudah kering dan dilakukakan hari sebelumnnya maka dipinggir cor yang
sudah kering tersebut di beri perekat beton menggunakan Calbond seperti gambar 4.40.
Gambar 4.37 Penggunaan Calbond Sebagai Perekat Sebelum Penyambungan Pengecoran
Sumber : Dokumentasi Praktek Kerja Lapangan 5. Mengontrol ketebalan dan ketinggian coran menggunakan alat pengukur
seperti gambar 4.41 dan diukur ketinggian elevasi pada tongkat pengukur yang berpatok pada elevasi yang sudah ditandai di kolom menggunakan
waterpass.
Gambar 4.38 Mengukur Ketebalan Coran menggunakan Tongkat Pengukur dan Waterpass
Sumber : Dokumentasi Praktek Kerja Lapangan 6. Meratakan coran dengan menggunakan trowel tangan, dapat dilihat pada
gambar 4.42.
Gambar 4.39 Meratakan Beton Sumber : Dokumentasi Praktek Kerja Lapangan
7. Pada saat melakukan pengecoran tiga tempat pertemuan kolom, balok dan plat lantai diusahakan agar terisi penuh.
8. Setelah sekitar kurang dari dua jam dilakukan penyiraman pada permukaan beton agar tidak terjadi keretakan.
4.6.4 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Balok
Pembongkaran bekisting balok dilakukan setelah beton mengeras yaitu ketika umur beton berumur 7 hari setelah pengecoran. Langkah-langkah
pembongkaran bekisting pada balok adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan pertama yang dilakukan dalam melepas bekisting balok adalah
melakukan pembongkaran terhadap scaffolding . 2. Setelah scaffolding terlepas, lakukan pembongkaran bekisting pada balok
dengan hati-hati. 3. Kemudian bekisting dan scaffolding yang telah selesai digunakan di
angkat ke tempat yang telah di sediakan dengan menggunakan Tower Crane.
4.6.5 Perawatan beton
Perawatan beton adalah suatu langkahtindakan untuk memberikan kesempatan pada beton untuk mengembangkan kekuatannya secara wajar dan
sesempurna mungkin. Untuk tujuan tersebut maka suatu pekerjaan beton perlu dijaga agar permukaan beton segar selalu lembab. Kelembaban beton ini harus
dijaga agar proses hidrasi semen dapat terjadi dengan wajar dan berlangsung sempurna. Bila hal ini tidak dapat dilakukan, akan terjadi beton yang kurang
kuat, dan juga menimbulkan retak-retak. Selain itu, kelembaban beton tadi
juga dapat menambah beton menjadi lebih tahan terhadap pengaruh cuaca dan lebih kedap air.
Cara perawatan beton adalah sebagai berikut : 1. Menggenangi permukaan beton dengan air
2. Menyirami permukaan beton dengan air bersih setiap saat secara berkala
selama ± dua minggu 3. Dalam perawatan beton ini, air yang digunakan adalah air bersih dan
bebas dari unsur-unsur kimia yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan warna pada beton.
4.7 Pengawasan Kualitas Quality Control
Pengawasan kualitas quality control dilakukan berbagai macam pengujian, prosedur pelaksanaannya mengacu pada Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk
Gedung PPIUG yang meliputi :
4.7.1 Slump Test
Slump beton adalah suatu cara untuk mengetahui atau mengukur kelecekankekentalan adukan beton yang nantinya akan berguna untuk pekerjaan
beton. Prosedur pengujian slump test sebagai berikut :
1. Tuangkan material adukan beton ke dalam gerobak. Dimana adukan beton yang baru datang dilakukan pengujian dengan menuangkan kedalam gerobak
agar beton tidak berserak dan memudahkan dalam pengujian slump dan pengambilan sample.
2. Sebelum beton dimasukkan kedalam kerucut Abrams, maka beton harus diaduk terlebih dahulu dengan sendok spesi supaya beton merata. Pada
percobaan ini hal yang harus diperhatikan yaitu sebelum menuangkan beton kedalam kerucut, maka kerucut harus ditahan dengan kaki supaya tidak
terangkat pada bagian bawah. Pengisian adukan beton kedalam kerucut Abrams sampai 13 dari tinggi kerucut Abrams.
Gambar 4.40 Kerucut Abrams