Bahan yang Digunakan Dalam Pembuatan Balok dan Plat Lantai .1 Ready mix
BAB IV TINJAUAN KHUSUS
PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI GEDUNG B 4.1 Rencana Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan PKL pada Proyek
Pembangunan Rumah Sakit Daerah Kota Pekanbaru Pada bab ini penulis akan menggambarkan secara garis besar unit Pekerjaan
Struktur Balok dan Plat Lantai yang dilaksanakan pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Daerah Kota Pekanbaru.
4.2 Karakteristik Struktur Balok dan Plat Lantai pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Daerah Kota Pekanbaru
Karakteristik pada struktur Balok dan Plat Lantai Proyek Pembangunan Rumah Sakit Daerah Kota Pekanbaru adalah sebagai berikut:
1. Tulangan yang digunakan pada balok adalah tulangan dengan diameter 19 mm.
2. Tulangan lantai dan precast yang digunakan adalah tulangan dengan diameter 10 mm.
3. Tulangan sengkang pada balok adalah tulangan dengan diameter 10 mm. 4. Beton yang digunakan adalah mutu k-300
5. Tebal selimut beton adalah 3 cm.
4.3 Bahan yang Digunakan Dalam Pembuatan Balok dan Plat Lantai 4.3.1 Ready mix
Ready Mix adalah suatu adukan beton campuran semen, agregat halus, agregat kasar dan air yang dilakukan di pabrik, kemudian diangkut ke lokasi proyek
dengan menggunakan kendaraan khusus concrete mixer truck. Beton di dipesan dan didatangkan dari PT. SHJ. Dalam pengecoran balok dan kolom beton bertulang pada
proyek ini, mutu beton yang dipakai adalah K-300. Satu buah Concrete Mixer Truck mempunyai kapasitas sebesar 5-7 m
3
. Untuk satu buah truck digunakan bahan aditif admixture sebanyak 0,3 dari berat semen.
Nilai standar penambahan aditif untuk beton berkisar antara 0,2-0,35 dari berat semen. Apabila digunakan lebih dari 0,35 maka daya ikat setting time campuran
beton akan semakin panjang dan beton menjadi lama mengering dan mengerasnya. Penambahan aditif tidak mempengaruhi mutu beton yang diinginkan. Air dan zat
aditif mempunyai sifat tolak-menolak sehingga dengan ditambahkannya aditif menyebabkan air masuk ke semen lebih lama. Pengadukan atau perputaran mesin
molen truck sekitar 85 Rpm, sehingga campuran beton menjadi rata dan homogen. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Ready Mix adalah :
1. Semua beton Ready Mix disuplai dari perusahaan yang telah mengadakan kontrak kerja sama sub kontraktor.
2. Perbandingan berat semen, agregat kasar, agregat halus terus menerus dicatat di batching plan dengan pertimbangan yang telah dikalibrasi oleh badan yang
berwenang. 3. Penambahan bahan aditif dalam proses pembuatan beton ready mix harus
sesuai dengan petunjuk teknis pabrik yang bersangkutan dan izin tertulis dari MKpengawas. Penggunaan bahan tambah tersebut diatas tidak boleh
menyebabkan dikuranginya volume semen dalam adukan. 4. Selang waktu yang diizinkan untuk penambahan air dalam adukan harus
dilaksanakan dibawah pengawasan, baik selama ditempat pembuatan beton Ready Mix maupun dilapangan, penambahan air untuk meningkatkan slump
beton atau alasan lain tidak diperkenankan kecuali atas pengawasan dan persetujuan pengawas.
Beton Ready Mix harus dicor pada tempatnya dalam waktu maksimum 3 jam dihitung mulai truck mixer keluar dari plant sampai kelokasi proyek, lebih dari itu
maka daya lekat beton akan berkurang.