Dinamisme BAB KEPRIBADIAN SAMPAI EYSENCK COSTA

kebutuhan oksigen, makan, dan air. Kebalikannya adalah kebutuhan khusus yang muncul dari bagian tubuh tertentu oleh Freud disebut “erogenic zone”. Kebutuhan biologis juga dapat dipuaskan melalui transformasi energi yakni; kegiatan fisik-tingkahlaku, atau kegiatan mental mengamati, mengingat dan berpikir. Memuaskan kebutuhan dapat menghilangkan tension, sedangkan kegagalan memuaskan need yang berkepanjangan bisa menimbulkan keadaan apathy kelesuan, yaitu bentuk penundaan kebutuhan untuk meredakan ketegangan secara umum.

2. Kecemasan anxiety. Menurut Sullivan, kecemasan merupakan pengaruh pendidikan

terbesar sepanjang hayat, disalurkan mula-mula oleh pelaku keibuan kepada bayinya. Jika ibu mengalami kecemasan, akan dinyatakan pada wajah, irama kata, dan tingkahlakunya. Proses ini oleh Sullivan dinamakan empati. Biasanya bayi menangani kecemasannya dengan operasi keamanan, bisa pertahanan tidur atau somnolent detachment bayi menolak berhubungan dengan pemicu kecemasan dengan cara tidur, menyesuaikan tingkahlakunya dengan kemauan dan tuntutan orang tua, dan atau dengan memilih mana yang harus tidak diperhatikan selective inattention─menolak menyadari stimulus yang mengganggu. Tension karena kecemasan ini unik, berbeda dengan tension lain dalam hal kecenderungannya untuk bertahan tetap dalam kecemasan dengan segala kerusakan yang diakibatkannya. Kalau tegangan lain menghasilkan tingkahlaku untuk mengatasinya, kecemasan justru menghasilkan tingkahlaku yang menghambat agar orang tidak belajar dari kesalahannya, terus-menerus menginginkan rasa aman yang kekanak-kanakan, dan membuat orang tidak belajar dari pengalamannya sendiri [7] . Transformasi Energi. Energi ditransformasikan dengan melakukan pekerjaan. Pekerja bisa berupa kegiatan-kegiatan yang melibatkan otot-otot badan atau berupa kegiatan-kegiatan mental, seperti persepsi, ingatan, berpikir. Kegiatan-kegiatan yang terbuka ataupun yang sembunyi ini bertujuan untuk mengurangi tegangan. Kegiatan-kegiatan ini pada umumnya ditentukan oleh masyarakat dimana orang dibesarkan. “apa yang dapat ditemukan oleh setiap ornag dari meneliti masa lampaunya adalah bahwa pola-pola tegangan dan transformasi- transformasi energi yang membentuk kehidupannya merupakan bahan-bahan pendidikan yang sungguh-sungguh mengagumkan untuk mempersiapkan hidup dalam suatu masyarakat tertentu. Sullivan tidak yakin bahwa insting-insting merupakan sumber-sumber penting dari motivasi manusia, juga ia tidak menerima teori libido freud. Seorang individu belajar bertingkah laku dengan cara tertentu sebagai akibat dari interaksi dengan orang-orang, dan bukan karena ia memiliki imperatif-imperatif bawaan untuk melakukan jenis-jenis tingkah laku tertentu

C. Dinamisme

Dinamisme merupakan unit terkecil yang dapat dipakai dalam meneliti individu. Dinamisme didefenisikan sebagai “Pola transformasi energi yang relatif menetap, yang secara berulang memberi ciri kepada organisme selama keberadaannya sebagai organisme hidup”. Transformasi energi adalah suatu bentuk tingkah laku. Transformasi energi itu mungkin Kepribadian Page 7 terbuka dan umum, seperti berbicara, atau juga tersembunyi, seperti dalam fikiran atau khayalan. [2] Menurut Sullivan, pola adalah sampul yang menutupi perbedaan-perbedaan kecil yang tidak berarti. Ini berarti suatu ciri baru dapat ditambahkan pada suatu pola tanpa mengubah pola itu sejauh ciri itu dapat ditutupi, tidak nyata-nyata berbeda dengan ciri lainnya. Dinamisme adalah pola yang spesifik dan berulang dari tingkah laku yang menjadi ciri khas seorang. Dinamisme yang melayani kebutuhan kepuasan organisme melibatkan bagian tubuh, yakni alat reseptor, efektor dan sistem syaraf. Misalnya, dinamisme makan melibatkan mulut dan otot leher, dinamisme seks melibatkan organisme genital. Dinamisme yang menjadi pembeda antar manusia tidak berhubungan dengan bagian tubuh, tetapi menjadi ciri khas hubungan antarpribadi. Suatu kebiasaan bagaimana mereaksi orang lain, baik dalam bentuk perasaan, sikap, maupun tingkah laku terbuka. Dinamisme dengki memusuhi orang atau kelompok orang tertentu; dinamisme nafsu kecenderungan mencai hubungan birahi; dinamisme ketakutan anak yang bersembunyi dibelakang ibunya setiap menghadapi ornag asing; dan dinamisme sistem self diri. [3] Sullivan yakin bahwa sistem diri merupakan produk dari aspek-aspek irasional masyarakat. Maksudnya, anak kecil dibuat supaya merasa cemas dengan alasan-alasan yang tidak akan ditemukan dalam suatu masyarakat yang lebih rasional; ia terpaksa menggunakan cara-cara yang tak wajar dan tak realistik untuk mengatasi kecemasannya. Meskipun Sullivan mengakui bahwa perkembangan sistem diri mutlak penting untuk menghindari kecemasan dalam masyarakat modern, dan mungkin dalam setiap bentuk masyarakat yang dapat diciptakan oleh manusia, namun ia juga mengakui bahwa sistem diri sebagaimana kita kenal dewasa ini merupakan “ganjalan penghalang utama bagi perubahan-perubahan yang bermanfaat dalam kepribadian”. Mungkin dengan bergurau ia menulis, “Diri adalah isi dari kesadaran pada setiap saat ketika orang benar-benar puas dengan perasaan harga dirinya, prestise yang diperolehnya diantara sesamanya, serta penghargaan dan hormat yang diberikan mereka kepadanya”.

D. Personifikasi