Sejarah Pribadi Harry Stack Sullivan

BAB I TEORI INTERPERSONAL SULLIVAN

A. Sejarah Pribadi Harry Stack Sullivan

Harry Stack Sullivan lahir di sebuah kota peternakan di Norwich, New york pada Februari 21, 1982, satu-satunya anak yang hidup dari sebuah keluarga Irlandia Katolik miskin. Ibunya, Ella Stack Sullivan, berumur 32 tahun ketika menikahi Timothi Sullivan dan berumur 39 ketika Harry lahir. Dia telah melahirkan dua putra lainnya, tidak satupun yang hidup melampaui umur setahun. Sebagai akibatnya, dia memanjakan dan menjaga anak satu- satunya, yang mana keselamatannya dianggap sebagai kesempatan terakhir dari keibuannya. Ayah Harry, Timothy Sullivan, adalah seorang pria yang pemalu, suka menyendiri, pendiam yang tidak pernah membangun hubungan dekat dengan anaknya hingga setelah istrinya meninggal dan Sullivan menjadi dokter terkenal. Timothy Sullivan sudah menjadi pekerja peternakan dan pabrik yang tinggal bersama peternakan keluarga istrinya diluar desa Smyrna, 10 mil dari Norwich sebelum ulang tahun ketiga Harry. Pada waktu yang sama, Ella Stack Sullivan secara misterius tidak ada di rumah, dan Sullivan dipelihara oleh nenek dari ibunya, yang aksen Gaelicnya tidak bisa dimengerti oleh anak tersebut. Setelah berpisah lebih dari setahun, ibunya Harry - yang kemungkinan berada di rumah sakit jiwa - pulang ke rumah. Akibatnya, Sullivan kemudian punya dua ibu yang merawatnya. Bahkan setelah neneknya meninggal, dia terus memiliki dua ibu karena bibinya yang belum menikah kemudian tinggal bersamanya untuk membantu tugas membesarkan anak. Walau kedua orang tuanya berasal dari keturunan Irlandia yang miskin, ibunya menganggap keluarga Stack lebih superior secara sosial dibandingkan keluarga Sullivan. Sullivan menerima supremasi sosial keluarga stack di atas keluarga Sullivan hingga ia menjadi seorang psikiater yang mengembangkan teori interpersonal yang menekankan kesamaan diantara orang dibandingkan perbedaannya. Dia kemudian menemukan kejelekan klaim ibunya. Sebagai anak prasekolah, Sullivan tidak punya teman atau kenalan seumurnya. Setelah memulai sekolah, ia tetap merasa seperti orang luar, menjadi seorang anak Katolik Irlandia di sebuah komunitas Protestan. Aksen Irlandianya dan otaknya yang encer membuat dia tidak populer diantara teman sekelasnya selama dia bersekolah di Smyrna. Ketika Sullivan berumur 8 setengah tahun, dia membentuk hubungan yang erat dengan seorang anak berumur 13 tahun di peternakan tetangga. Anak ini adalah Clarence Bellinger, yang hidup satu mil dari Harry di sebuah distrik sekolah lain, tapi kini baru mulai sekolah SMA di Smyrna. Walau kedua anak itu tidaklah sebaya, mereka memiliki banyak kesamaan secara sosial dan intelektual. Keduanya tidak bisa bersosialisasi tapi sangat pandai; keduanya kemudian menjadi psikiater dan keduanya tidak pernah menikah. Relasi antara Harry dan Kepribadian Page 1 Clarence memiliki pengaruh yang besar pada hidup Sullivan. Relasi tersebut membangkitkan di dalamnya kekuatan intimasi, yaitu, kemampuan untuk mencintai orang lain yang mirip dengan dirinya. Dalam teori kepribadian Sullivan yang sudah rampung, dia menekankan kekuatan relasi intim yang sangat terapis dan memiliki kekuatan yang hampir magis pada umur-umur preadolescent. Kepercayaan ini bersama dengan hipotesis Sullivan lainnya, sepertinya tumbuh dari pengalamannya pada masa kecil. Sullivan tertarik dengan buku dan sains, tapi tidak dengan peternakan. Walau dia adalah satu-satunya anak yang tumbuh di peternakan yang membutuhkan banyak kerja keras, Harry bisa menghindari banyak tugasnya dengan berpura-pura lupa untuk melakukannya. Taktik ini sangat sukses karena ibu yang memanjakannya kemudian menyelesaikan tugas-tugasnya sembari mengatakan bahwa Sullivan yang melakukannya. Seorang murid yang pandai, Sullivan lulus dari SMA sebagai pembicara pada saat kelulusannya di umur 16 tahun. Dia kemudian masuk di Cornell University untuk menjadi seorang ahli fisika, walau dia juga tertarik dengan psikiatri. Performa akademisnya di Cornell adalah sebuah bencana, dan dia menerima suspensi setelah satu tahun. Suspensinya mungkin tidak hanya karena kekurangan akademisnya. Dia mendapat masalah dengan hukum di Cornell, mungkin karena penipuan surat. Dia kemungkinan menjadi kambing hitam dari murid yang lebih tua, lebih dewasa darinya yang menggunakan dia untuk mengambil beberapa bahan kimia yang dipesan melalui surat secara ilegal. Selama dua tahun kedepan, Sullivan menghilang dari peredaran. Perry 1982 melaporkan bahwa dia mungkin menderita breakdown schizophrenic pada masa ini dan harus menjalani perawatan di rumah sakit jiwa. Alexander 1990 memperkirakan bahwa Sullivan menghabiskan masa ini dibawah panduan seorang pria yang lebih dewasa darinya yang membangunay mengatasi kepanikan seksualnya dan yang membangkitkan ketertarikannya pada psikiatri. Apapun jawaban dari misteri kehilangan Sullivan dari 1909 hingga 1911, pengalamannya sepertinya membuat ia lebih dewasa secara akademis dan mungkin secara seksual. Pada tahun 1911, Sullivan masuk di Chicago College of Medicine and Surgery, dimana nilainya, walau hanya biasa-biasa saja, adalah kemajuan yang besar dari yang dia dapat di Cornell. Dia menyelesaikan studi medisnya pada tahun 1915 tapi tidak mendapat gelarnya hingga 1917. Sullivan mengatakan bahwa penundaan ini adalah karena dia belum membayar uang kuliahnya, tapi Perry 1982 menemukan bukti bahwa dia belum menyelesaikan syarat akademisnya pada tahun 1915 dan juga membutuhkan sebuah internship. Bagaimanakah Sullivan bisa mendapat gelar kedokteran kalau dia kekurangan semua prasyaratnya? Tidak ada seorangpun biografer Sullivan yang memiliki jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan ini. Alexander 1990 menghipotesiskan bahwa Sullivan, yang sudah bekerja di bidang medis selama hampir setahun, menggunakan kemampuan persuasifnya untuk meyakinkan pihak yang berotoriter di Chicago College of Medicine and Surgery untuk menerima pengalaman tersebut untuk menggantikan internship. Defisiensi lainnya mungkin juga diabaikan bila Sullivan setuju untuk mendaftar di kemiliteran. Amerika Serikat pada saat itu baru memasuki Perang Dunia I dan membutuhkan perwira medis. Kepribadian Page 2 Setelah perang, Sullivan terus melayani sebagai perwira militer, pertama untuk Federal Board for Vocational Education dan kemudian untuk Public Health Service. Namun periode hidupnya pada masa itu masih membingungkan dan tidak stabil, dan dia tidak begitu menjanjikan kehidupan dengan karier gemilang yang akan kemudian dijalaninya Perry, 1982 Tahun 1921, tanpa pelatihan formal di psikiatri, dia bergabung dengan St. Elizabeth di Washington, DC, dimana dia kenal dekat dengan William Alanson White, neuropsikiater paling terkenal di Amerika. di St. Elizabeth, Sullivan mendapat kesempatan pertamanya untuk bekerja dengan pasien schizophrenic dalam jumlah besar. Ketika tinggal di Washigton, dia mulai berhubungan dengan sekolah medis di University of Maryland dan dengan Shepard and Enoch Pratt Hospital di Towson, maryland. Pada periode Baltimore di hidupnya, dia mempelajari Schizophrenia secara intensif, yang memberikan dugaan-dugaan awal tentang pentingnya relasi interpersonal. Dalam mencoba mengambil makna dari perkataan pasien schizophrenic, Sullivan menyimpulkan bahwa penyakit mereka adlaah cara untuk menyesuaikan diri dengan anxiety yang disebabkan lingkungan sosial dan interpersonal. Pengalamannya sebagai dokter klinis secara perlahan berubah menjadi awal mulanya teori psikiatri interpersonal. Sullivan menghabiskan banyak waktu dan tenaga di Sheppard memilih dan melatih perawat rumah sakit. Walau dia hanya sedikit melakukan terapi, dia mengembangkan sebuah seistem diamana perawat pria non profesional yang simpatis merawat pasien schizophrenic dengan kepedulian dan rasa hormat yang manusiawi. Program inovaitif ini memberikan dia reputasi sebagai penyihir klinis. Tapi, dia menjadi tidak suka dengan iklim politis di Sheppard ketika dia tidak diangkat menjadi kepala pusat resepsi yang dia advokasikan. Pada bulan Maret 1930, dia mengundurkan diri dari sheppard. Pada tahun itu juga, dia pindah ke New York City dan membuka praktik swasta, berharap untuk memperluas pengertiannya akan relasi interpersonal dengan menyelidiki kelainan non schizophrenic, terutama yang bersifat obsesif. Perry, 1982. Waktu itu adalah masa sulit, dan klien kaya yang diharapkannya tidak datang dalam jumlah yang diperlukannya untuk menutup pengeluarannya. Walau demikian, dengan tinggal di New York, dia berhubungan dengan beberapa psikiater dan ilmuwan sosial dengan latar belakang Eropa. Diantaranya adalah Karen Horney, Erich Fromm, dan Frieda Fromm Reichmann yang, bersama dengan Sullivan membentuk Zodiac group, sebuah organisasi informal yang bertemu secara rutin secara informal untuk membicarakan ide baru dan lama dalam psikiatri dan ilmu sosial yang berhubungan. Sullivan, yang sudah bertemu dengan Thompson sebelumnya, menghasutnya untuk mengunjungi Eropa untuk mendapatkan latihan analisis dari Sandor Ferenczi, seorang murid Freud. Sullivan belajar dari semua anggota Zodiac group, dan melalu Thompson, dan Ferenczi, teknik terapisnya secara tidak langsung dipengaruhi oleh Freud. Sullivan juga berterimakasih pada dua praktisi lainnya, Adolf Meyer dan William Alanson White, untuk pengaruh mereka pada praktik terapinya. Walau memiliki pengaruh Freudian pada teknik terapinya, teori Sullivan tentang psikiatri interpersonal tidaklah psikoanalistis ataupun neo-Freudian. Kepribadian Page 3 Pada saat ia tinggal di New York, Sullivan juga dipengaruhi beberapa ilmuwan sosial dari University of Chicago, yang merupakan pusat dari studi sosiologikal Amerika pada tahun 1920 dan 1930an. Disana ada psikolog sosial George Herbert Mead, sosiolog Robert Ezra Park, W.I. Thomas, antropolog Edward Sapir, dan ilmuwan politik Harold Lasswell. Sullivan, Sapir dan Lasswell terutama bertanggung jawab untuk mendirikan William Alanson White Psychiatric Foundation di Washington, DC, untuk menggabungkan psikiatri dan ilmu sosial lainnya. Sullivan kemudian menjabat sebagai presiden yayasan ini dan juga sebagai editor jurnal yayasan tersebut, Psychiatry. Dibawah panduan Sullivan, yayasan tersebut memulai institusi pelatihan yang dikenal sebagai Washington School of Psychiatry. Karena aktivitas ini, Sullivan menutup aktivitas praktik swastanya, yang lagipula tidak menguntungkan, dan pindah kembali ke Washington, DC, diana dia secara dekat berasosiasi dengan sekolah dan jurnal tersebut. Pada bulan Januari 1949, Sullivan menghadiri pertemuan World Federation for Mental Health di Amsterdam. Dalam perjalanan kembali, pada Januari 14, 1949, dia wafat karena radang otak di kamar hotelnya di Paris, beberapa minggu sebelum ulang tahunnya yang ke 57. Sesuai dengan karakternya, dia sedang sendiri pada saat itu. Di sisi personalnya, Sullivan tidak nyaman dengan seksualitasnya dan memiliki perasaan ambivalen tentang perkawinan Perry, 1982. Sebagai seorang dewasa, ia membawa ke rumahna seorang pria berumur 15 tahun yang mungkin adalah seorang bekas pasiennya Alexander, 1990. Pria muda ini -James Inscoe- tinggal bersama Sullivan selama 22 tahun, mengurus keuangannya, mengetik manuskrip dan mengurus rumah tangganya. Walau Sullivan tidak pernah mengadopsi jimmie secara resmi, dia menganggapnya sebagai seorang anak dan bahkan merubah namanya menjadi James I. Sullivan. Sullivan juga memiliki sifat ambivalen tentang agamanya. Terlahir kepada orang tua Katolik yang menghadiri gereja secara tidak rutin, dia meninggalkan katolikisme pada awal hidupnya. Dalam kehidupan berikutnya, kawan dan kenalannya menganggap dia tidak religius bahkan anti katolik, tapi secara mengejutkan, Sullivan menulis di surat wasiatnya bahwa ia ingin menerima penguburan secara katolik. Secara kebetulan, permintaan ini dikabulkan walaupun tubuh Sullivan sudah dikremasi di Paris. Abunya kemudian dikembalikan di Amerika Serikat, dimana abunya diletakkan di dalam peti dan menerima penguburan secara Katolik, lengkap dengan misa requiem. Kontribusi utama Sullivan ke teori kepribadian adalah konsepsinya tentang tingkat perkembangan. Sebelum berbalik ke ide Sullivan tentang tahap-tahap perkembangan, kita akan menjelaskan beberapa terminologi uniknya. Harry Stack Sullivan adalah pencipta segi pandangan baru yang terkenal dengan nama interpersonal theory of psychiatry. Ajaran pokok dari teori ini dalam hubungannya dengan teori kepribadian ialah bahwa kepribadian adalah “pola relatif menetap dari situasi- situasi antarpribadi yang berulang menjadi ciri kehidupan manusia. Kepribadian merupakan suatu entitas hipotesis yang tidak dapat dipisahkan dari situasi-situasi antarpribadi, dan tingkah laku antarpribadi merupakan satu-satunya segi yang dapat diamati sebagai kepribadian. Karena itu Sullivan berpendapat bahwa sama sekali tidak ada gunanya berbicara Kepribadian Page 4 tentang individu sebagai objek penelitian karena individu sama sekali tidak terpisah dari hubungannya dengan orang lain. Sejak hari pertama kehidupan, bayi merupakan bagian dari situasi antarpribadi, dan dalam kehidupan selanjutnya, ia tetap menjadi anggota masyarakat. Bahkan seorang pertapa yang mengundurkan diri dari masyarakat ke dalam hutan belantara pun tetap memiliki ingatan-ingatan tentang hubungan-hubungan pribadi dimasa lampau yang tetap mempengaruhi pikiran dan perbuatannya. Meskipun Sullivan tidak menyangkal pentingnya hereditas dan pematangan dalam membentuk dan membangun organisme, namun ia berpendapat bahwa apa yang khas manusiawi merupakan produk dari interaksi-interaksi sosial. Lagi pula, pengalaman- pengalaman pribadi seseorang dapat dan benar-benar merubah fungsinya yang semata-mata bersifat fisiologis sehingga organisme pun kehilangan statusnya sebagai kesatuan biologis dan menjadi organisme sosial dengan cara-caranya sendiri yang sudah disosialisasikan dalam hal pernapasan, pencernaan, eliminasi, sirkulasi, dan sebagainya. Bagi Sullivan, ilmu psikiatri tak terpecahkan dengan psikologi sosial, dan teorinya tentang kepribadian menunjukkan perhatiannya yang besar pada konsep-konsep dan variabel- variael psikologi sosial. Sullivan menulis : “ Ilmu umum tentang psikiatri tampak bagi saya mencakup bidang yang sangat serupa dengan yang dipelajari oleh psikologi sosial, karena psikiatri ilmiah harus didefinisikan sebagai studi tentang hubungan-hubungan antarpribadi, dan hal ini akhirnya menuntut pemakaian semacam kerangka konseptual yang sekarang kita sebut teori medan. Dari titik tolak tersebut, kepribadian dipakai sebagai hipotesis. Hal yang dapat dipelajari adalah pola dari proses-proses yang memberi ciri-ciri pada interaksi kepribadian-kepribadian dalam situasi-situasi tertentu yang berulang atau medan-medan yang “mencakup” si pengamat.”

B. BERBAGAI TENGGANGAN Tegangan. Sullivan mulai dengan konsepsi umum tentang organisme, yakni suatu