Gebog 0,17 jiwaha, Dawe 0,1 jiwa Ha. Sedangkan untuk rata-rata kabupaten adalah 0,19 jiwaha.
Tabel 5. Jumlah Penduduk dan Kepadatan penduduk, Luas Wilayah Dan Kepadatan Per Kecamatan
No. Kecamatan Jumlah
Luas wilayah
Kepadatan km2
jiwakm2
1 Kaliwungu
88629 32.71
2710 2
Kota 91398
10.47 8730
3 Jati
94514 26.3
3594 4
Undaan 67863
71.77 946
5 Mejobo
67522 36.77
1836 6
Jekulo 96243
82.92 1161
7 Bae
60811 23.32
2608 8
Gebog 91733
55.06 1666
9 Dawe
94138 85.84
1097 JUMLAH
752851 425.16
1771
KEPADATAN AGRARIS JIWAHA
0.38
1.45 0.10
0.21 0.20
0.35 0.22
0.17 0.10
Kaliwungu Kota
Jati Undaan
Mejobo jekulo
bae Gebog
Dawe
Gambar 12 Diagram Kepadatan Agraris di Kabupaten Kudus, diolah dari data Kudus dalam Angka 2008.
4.7. Pendidikan
Tingkat pendidikan di Kabupaten Kudus untuk Lulusan Perguruan Tinggi Akademi sebanyak 22021 orang atau 3,59, tamatan SMTA sebesar 115.756 atau
18,87, tamatan SMTP sejumlah 116063 atau 18,92, tamatan SD sejumlah 211637 atau 34,5, TdkBlm tamat SD 97414 atau 15,88, dan tidak sekolah sejumlah
50609 orang atau 8,25. Sedangkan jumlah pada masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13 Banyaknya penduduk 10 tahun keatas menurut Pendidikan yang ditamatkan Per Kecamatan di Kabupaten Kudus, diolah dari Kudus Dalam Angka 2008.
4.8. Perekonomian
Secara umum kondisi perekonomian di kabupaten Kudus banyak didominasi sektor industri pengolahan, dengan jumlah penduduk yang bekerja pada
sektor ini sebesar 42,05. Hal ini tidak lepas dari banyaknya industri pengolahan khususnya rokok yang ada di Kabupaten Kudus. Sedangkan sektor kedua adalah
sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, dan perikanan dengan prosentase rata-rata sebesar 15,89. Diikuti dengan sektor perdagangan 14,46 dan sektor bangunan
9,32 www.kudus.go.id. Sebagai salah satu ukuran untuk menilai keberhasilan perekonomian di suatu
daerah, dapat dilihat dari nilai PDRB di daerah tersebut. PDRB merupakan salah satu indikator dalam menilik keberhasilan pembangunan. Walaupun tolak ukur ini
mulai bergeser pada tolak ukur penduduk miskin, akan tetapi pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan erat dengan pemerataan pembangunan yang pada akhirnya
berpengaruh pula terhadap jumlah penduduk miskin. PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Kudus pada tahun 2008 sebesar 27,14 trilyun rupiah naik sebesar
TINGKAT PENDIDIKAN
5000 10000
15000 20000
25000 30000
Ka liw
un gu
Ko ta
Ja ti
Un da
an Me
job o
Je ku
lo Ba
e Ge
bo g
Da we
KECAMATAN
PE ND
ID IK
AN TE
RA KH
IR
AKPT SMTA
SMTP SD
TdkBlm Tamat SD Tidak sekolah
13,1. Sedangkan untuk nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar 11,66 trilyun rupiah, naik sebesar 4,53 dari tahun sebelumnya. Seperti halnya tahun-tahun
sebelumnya Sektor Industri masih menjadi kontributor utama, sebagai pemberi andil terbesar dalam PDRB tahun 2008. Kontribusi sektor Industri Pengolahan untuk
PDRB tahun 2008 atas dasar harga berlaku sebesar 63,84, diikuti oleh komoditas perdagangan, hotel dan restoran sebesar 26,31. Sedangkan kontribusi dari sektor
pertanian dan sektor yang lain masih di bawah 10, yakni sektor pertanian sebesar 2,46, sektor jasa 2,22, sektor keuangan sebesar 2,04, sektor pengangkutan dan
komunikasi 1,45 dst. Dari tahun 2003 kontribusi dari sektor industri pengolahan terlihat fluktuatif stabil. Hal ini menunjukkan kemajuan dalam proses industrialisasi.
Proses industrialisasi merupakan proses dimana perkembangan sektor industri pada umumnya akan diikuti berkembangnya transaksi perdagangan dan menurunnya
aktivitas pertanian. Terlihat bahwa selama beberapa dekade ini sektor perdagangan selalu memberikan kontribusi terbesar. Berikut ini data PDRB selama 5 tahun
terakhir.
PDRB Tahun 2004-2008
0.00 5,000,000.00
10,000,000.00 15,000,000.00
20,000,000.00 25,000,000.00
30,000,000.00
2004 2005
2006 2007
2008
Tahun
D al
am J
ut aa
n R
p
Harga Berlaku Jutaan Rp Harga Konstan 2000 Jutaan
Rp.
Gambar 14 Perkembangan PDRB dari tahun 2004-2008, diolah dari Kudus Dalam Angka 2008.