Arahan Pengembangan Wilayah Pertanian Kabupaten Kudus .
Dari matrik yang disajikan pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa kondisi umum wilayah pertanian merupakan sektor basis yang tidak kompetitif artinya, pertumbuhan
sektor pertanian antara tahun 2004 dengan 2008 tidak disebabkan oleh kondisi internal sektor pertanian di kecamatan tersebut, tetapi lebih banyak disebabkan
pertumbuhan sektor pertanian di tingkat kabupaten. Diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan sektor pertanian agar menjadi sektor yang kompetitif, antara lain
dengan meningkatkan intensifikasi pertanian, meningkatkan tenaga kerja yang surplus dan tersedia di wilayah tersebut, serta meningkatkan pengolahan hasil
pertanian untuk meningkatkan nilai tambah sektor pertanian. Ditinjau dari daya dukung lahannya, hanya Kecamatan Dawe yang surplus
sedangkan delapan kecamatan lainnya defisit daya dukung lahannya. Daya dukung lahan yang defisit ini diketahui berasal dari komoditas diluar pangan pokok,
sehingga peningkatan daya dukung lahan dapat dilakukan dengan meningkatkan diversifikasi vertikal, rotasi tanaman, penggunaan tanaman sela, mina padi, untuk
meningkatkan pendapatan petani serta meningkatkan pendapatan sektor pertanian, sekaligus meningkatkan daya dukung lahan yang dihitung berdasarkan bioproduksi
wilayah. Pengelolaan lahan pertanian yang diharapkan dapat meningkatkan daya dukung
lahan yang berkelanjutan juga tidak bias dilepaskan dari upaya untuk membangun “petani” serta penduduk yang tinggal diatas lahan tersebut. Peningkatan kapasitas
kelembagaan, bonding strategi, serta pengembangan sosial dari masyarakat yang tinggal di atasnya dapat mendorong tercapainya tujuan untuk meningkatkan daya
dukung lahan. Perencanaan pengembangan wilayah yang didasarkan pada community based
development dengan menggunakan kajian komunitas sosial untuk mengenali permasalahan, menganalisis dan menentukan prioritas permasalahan dilingkungan
usahatani, serta memilih alternatif kegiatan, pada akhirnya juga akan meningkatan kapasitas dari kelompok masyarakat atau petani, sebagai pelaku dari usahatani yang
diharapkan mampu meningkatkan daya dukung lahan serta meningkatkan usahataninya.
Gambar 59 Peta Arahan Pengembangan Wilayah Pertanian di Kabupaten Kudus
Tabel 11. Matriks Arahan Pengembangan Wilayah Pertanian di Kabupaten Kudus
No. KECAMATAN Arahan Pengembangan
Uraian Arahan Umum Kabupaten
1 2
3 4
5 1
Undaan - Mempertahankan wilayah pertanian untuk
tanaman padi 1. Secara umum, Kabupaten
Kudus dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu wilayah utara
sebagai wilayah pertanian lahan kering dengan
komoditas utama tebu Kecamatan Gebog dan
Dawe, wilayah tengah dengan komoditas utama padi
dan tebu kecamatan Kaliwungu, Mejobo, Jekulo
dan wilayah selatan dengan komoditas utama Padi.
2. Intensifikasi pertanian untuk meningkatkan produksi dan
pendapatan petani dan meningkatkan daya dukung
lahan
3. Diversifikasi Pertanian untuk menambah keanekaragam
komoditas dan meningkatkan daya dukung lahan
4. Mekanisasi Pertanian bagi daerah dengan status tenaga
kerja pertanian yang defisit - Status tenaga kerja pertanian surplus, sehingga
intensifikasi usahatani dimungkinkan - Intensifikasi dengan penambahan
sarana produksi dan penambahan modal
- DDL defisit sehingga perlu Diversivikasi vertikal untuk menambah keanekaragam komoditas
wilayah. - Tanaman sela
- Rotasi Tanaman - Peternakan Terpadu
- Mina Tani
2 Mejobo
- Mempertahankan wilayah padi dan juga tebu. - Tumpang sari
- Rotasi Tanaman - Mina Tani
- Peternakan Terpadu - Tanaman Sela
- Status tenaga kerja pertanian surplus sehingga intensifikasi usahatani dapat dilakukan
- Pengembangan pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan daya kompetisi sektor pertanian
- Meningkatkan keahlian dan ketrampilan
- Menambah modal usaha 3
Kaliwungu - Mempertahankan wilayah pertanian padi dengan
penggunaan lahan dominan sawah irigasi setengah teknis
- Secara ekonomi, bukan basis pertanian, pengaturan pola tanam untuk mengoptimalkan
pendapatan usahatani dengan pemilihan komoditas bernilai ekonomi tinggi
- Pengaturan pola tanam komoditas yang menguntungkan
- Status tenaga kerja pertanian defisit pada musim tanam sehingga penggunaan alsintan diperlukan
atau menggunakan tenaga kerja pertanian dari luar kecamatan
- Penggunaan traktor tangan dan - mesin perontok gabah
- Daya dukung lahan defisit diperlukan diversifikasi vertikal untuk menambah
keanekaragaman komoditas yang diusahakan - Peternakan Terpadu
- Tanaman Sela - Rotasi Tanaman
- Mina Tani
1 2
3 4
5 4
Jekulo - Luasan lahan utama sawah Irigasi dan
tegalanladang 5. Meningkatkan modal dengan
pemberian insentif bagi petani agar dapat
meningkatkan pendapatan usahatani dengan pengolahan
hasil pertanian, peningkatan kapasitas kelembagaan
petani, penguatan bonding strategy antara petani dengan
pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan
pertanian berkelanjutan. - Status tenaga kerja pertanian defisit kecuali bulan
Desember sehingga perlu penggunan tenaga kerja pertanian dari kecamatan lainkabupaten lain atau
penggunaan alsintan. - Pemakaian alat mesin pertanian
- Traktor tangan - Perontok padi
- Daya dukung lahan defisit sehingga perlu menambah keanekaragaman komoditas dan
meningkatkan produksi hayati di kecamatan ini 5
Dawe - Kawasan pertanian lahan kering dengan dominasi
penggunaan lahan sawah tebu tadah hujan selanjutnya kebun campur, tegalan, sawah tebu
irigasi setengah teknis, sawah tadah hujan dan sawah irigasi paling kecil luasannya. Bermacam
penggunaan lahan dan topografi membuat komoditas diwilayah ini beragam
- Status tenaga kerja pertanian surplus, intensifikasi usahatani dapat dilakukan untuk meningkatkan
kompetisi sektor pertanian - Intensifikasi pertanian untuk
meningkatkan produksi dan meningkatkan pendapatan dan
kompetisi sektor pertanian - Status daya dukung lahan surplus, perlu
dipertahankan dengan menjaga keanekaragam komoditas
- Pengaturan pola tanam dengan komoditas tanaman bernilai
ekonomi tinggi, untuk mempertahan DDL dan meningkatkan
6 Gebog
- Kawasan pertanian lahan kering dengan dominasi tegalan, selanjutnya sawah irigasi setengah teknis,
sawah tebu irigasi setengah teknis sawah tadah hujan, sawah tebu, sawah tadah hujan, sawah
irigasi - Intensifikasi pertanian untuk
menzzingkatkan DDL dan meningkatkan kompetisi sektor
- Status tenaga kerja tersedia sehingga intensifikasi usahatani dapat ditingkatkan
- Rotasi Tanaman - Tanaman Sela
- -Status DDL defisit sehingga perlu usaha untuk meningkatkan keanekaragan komoditas
- Peternakan Terpadu
Tabel 11 lanjutan
Pelaksaanaan pengelolaan
usahatani yang
berwawasan lingkungan
dan memperhatikan daya dukung lingkungan harus dilaksanakan dengan prinsip pertama
mengutamakan yang terabaikan keberpihakan, kedua prinsip keberlanjutan, ketiga prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan, keempat prinsip partisipatif, dan
kelima prinsip warga komunitas sebagai pelaksana, dan orang luar sebagai fasilitator. Prinsip keenam adalah prinsip belajar dari kesalahan Kementerian Negara
Lingkungan Hidup, 2002. Program-progam yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kudus akan lebih mudah dilaksanakan oleh petani atau masayarakat
apabila prinsip pelaksanaan kegiatan yang didasarkan pada pengembangan komunitas ini dijalankan. Penguatan bonding strategy antara pihak pemerintah, melalui
pemberian insentif serta berbagai kegiatan untuk mendorong sektor pertanian, ditunjang dengan pengembangan kepasitas kelembagaan petani akan meningkatkan
hubungan saling percaya antara pihak petani dengan pemerintah serta menciptakan jejaringnetwork dan keterkaitan linkage, serta membangun norma aturan yang
disepakati bersama Rustiadi et al., 2009 agar tujuan untuk meningkatkan usahatani dengan memperhatikan daya dukung lahan dapat tercapai.
Adapun peta arahan pada masing-masing wilayah seperti yang sudah diulas pada sub bab sebelumnya, secara utuh disajikan pada Gambar 55, dan Tabel 10.
Dengan peta arahan ini diharapkan peningkatan pendapatan usahatani dapat dicapai meningkatkan daya dukung lahan dan pembangungan pertanian yang berkelanjutan
dapat dicapai.