a Terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga yang telah
melampaui 90 hari. b
Sering terjadi cerukan. c
Frekuensi mutasi rekening relatif rendah. d
Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari Sembilan puluh hari.
e Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi nasabah.
f Dokumentasi pinjaman yang lemah.
4. Kredit diragukan doubtful
Kredit yang digolongkan ke dalam kredit diragukan apabila memenuhi kriteria :
a Terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga yang telah melampui
180 hari. b
Terjadi cerukan yang bersifat permanen. c
Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari. d
Dokumentasi hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun pengikatan jaminan.
5. Kredit macet loss
Kredit yang digolongkan ke dalam kredit macet apabila memenuhi kriteria :
a Terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga yang telah
melampaui 270 hari. b
Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru. c
Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.
2.5. Kredit UMKM
2.5.1. Definisi UMKM
Menurut BPS yang masuk kategori usaha mikro adalah jika jumlah karyawannya kurang dari 5 orang, termasuk kategori usaha
kecil adalah jika jumlah karyawan 5-19 orang, dan yang termasuk kategori usaha menengah adalah jika jumlah karyawan 20-99
orang.
Menurut Undang-Undang kriteria UMKM yaitu : a.
Usaha Mikro Menurut Keputusan Mentri Keuangan No. 40KMK.
062003, usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan WNI dan memiliki hasil
penjualan mencapai angka Rp.100 juta pertahun, dengan pengajuan kredit ke bank maksimal Rp.50 juta.
b. Usaha Kecil
Menurut Undang-Undang No.9 Tahun 1995, usaha kecil adalah usaha produktif yang berskala kecil dan
memenuhi kriteria kekayaan bersih paling besar Rp. 200 juta atau memiliki hasil penjualan mencapai Rp. 1 miliar
pertahun dan menerima kredit antara Rp. 50-500 juta. c.
Usaha Menengah Menurut Inpres no.10 tahun 1998, usaha menengah
adalah usaha produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih diatas Rp. 200 juta – Rp.10 miliar serta
dapat menerima kredit dari bank antara Rp. 500 juta – Rp.5 miliar.
Menurut Bank Indonesia yang merujuk pada Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah UMKM : 1.
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
Tabel 1. Kriteria UMKM Berdasarkan Aset dan Omzet
No. Uraian
Kriteria Aset
Omzet 1.
Usaha Mikro Maks 50 juta
Maks 300 juta 2.
Usaha Kecil 50 Juta - 500
Juta 300 Juta -
2,5 Miliar 3.
Usaha Menengah 500 Juta - 10
Miliar 2,5 Miliar -
50 Miliar
2.5.2. Klasifikasi UKM