Analisis Diskriminan Analisis Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah di PT. Bank XYZ yang berlokasi di Jakarta. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive. Waktu penelitian dimulai dari Maret-Mei 2009.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang diambil pada penelitian kali ini bersumber pada data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi langsung, penelitian dilakukan langsung di divisi Manajemen Risiko Kredit. Data sekunder diperoleh dari data internal perusahaan dan studi kepustakaan buku-buku dan literatur-literatur yang relevan. Data yang diambil juga dapat berupa data sekunder dari Bank XYZ yaitu laporan–laporan yang masuk ke perusahaan tersebut, buku – buku, koran, jurnal, internet dan sebagainya.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode statistik yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan diskriminan analisis dengan bantuan Minitab versi 14.

3.4.1. Analisis Diskriminan Analisis

diskriminan adalah sebuah teknik untuk menganalisis data ketika kriterion atau variabel dependen bersifat katagoris dan prediktor atau variabel independen bersifat interval atau rasio Malhotra, 2005. Penelitian ini menggunakan metode analisis diskriminan metode linier, dimana variabel independen dimasukkan ke dalam model berdasarkan kemampuan variabel independen tersebut dalam melakukan diskriminan antar grup. Metode ini cocok digunakan jika banyak variabel independen yang dilibatkan dan peneliti ingin menyederhanakan model dengan memilih variabel independen terbaik untuk dimasukkan ke dalam model Malhotra, 2005. Model diskriminan yang terbentuk dari metode analisis diskriminan analisis ini sama baiknya, bahkan terkadang lebih baik, dibandingkan model yang berisi keseluruhan variabel independen yang digunakan dalam penelitian Hair et. al., 1998. Model diskriminan yang terbentuk dapat dikatakan mampu membedakan kedua grup secara nyata jika angka Chi square tinggi dengan tingkat signifikansi kurang dari atau sama dengan 0.05, makin besar nilai Chi square dan makin rendah nilai signifikansi, mengindikasikan bahwa kedua grup secara nyata berbeda, ini merupakan analisis non parametrik tetapi jika sudah melakukan dengan analisis parametrik langkah ini tidak perlu dilakukan. Adapun model yang digunakan dalam analisis diskriminan adalah sebagai berikut Hair et. al., 1998 : Z k = a + W 1 X 1k + W 2 X 2k + … + W n X nk ………………………… 1 Dimana : Z k = Skor diskriminan a = Intersep X = Variabel independen W = Bobot diskriminan Dengan mengabaikan tanda, tiap-tiap pembobot menggambarkan kontribusi relatif dari variabel independen yang bersangkutan terhadap model diskriminan yang dibentuk. Variabel independen dengan bobot yang lebih besar memberikan kontribusi yang lebih baik sebagai prediktor pembeda dibandingkan variabel independen yang memiliki bobot yang lebih kecil Malhotra, 2005. Skala Pengukuran Untuk mengukur variabel yang akan diteliti, maka digunakan teknik skala pengukuran. Tujuan teknik skala pengukuran adalah untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Teknik skala pengukuran ada empat yaitu : 1 skala normal; 2 skala ordinal; 3 skala interval; 4 skala rasio Rangkuti, 1997. Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah dengan menggunakan skala likert ordinal dan skala interval. Skala likert yang digunakan yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5, tergantung dari variabel masing-masing. Skala Likert adalah ukuran gabungan yang didasarkan pada struktur intensitas pertanyaan-pertanyaan. Skala interval adalah skala suatu variabel yang selain dibedakan, dan mempunyai tingkatan, juga diasumsikan mempunyai jarak yang pasti antara satu kategori dan kategori yang lain dalam satu variabel. Dengan demikian, skala Likert sebenarnya bukan skala, melainkan suatu cara yang lebih sistematis untuk memberi skor pada indeks. Menurut Joreskog 2002, variabel ordinal tidak memiliki keaslian suatu unit pengukuran. Mean, variasi, dan kovarian dari variabel ordinal tidak memiliki arti. Variabel ordinal bukanlah suatu variabel yang kontinyu dan tidak seharusnya dipakai dalam penelitian. Oleh karena itu variabel ordinal perlu dikonversi menjadi variabel interval sehingga dapat diketahui jaraknya Hays dalam Waryanto.

3.4.2. Uji Validasi Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh