Perkembangan bisnis minyak akar wangi Muncul persaingan ketat antar negara pengekspor
Menuntut pengoptimalan pengelolaan bisnis secara efektif dan efisien
Gambar 7. Kerangka pemikiran penelitian
3.2. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian merupakan rincian dari langkah-langkah yang dilakukan berdasarkan teknik pemodelan. Tahapan penelitian terdiri dari:
1. Penentuan topik dan judul penelitian. Topik yang diteliti pada penelitian
ini terkait dengan masalah manajemen rantai pasokan, khususnya pada hubungan kemitraan antara petani dengan penyuling akar wangi.
Hubungan kemitraan rantai pasok antara petani dengan penyuling akar wangi
Peningkatan manfaat bagi petani dan penyuling Manajemen Rantai Pasokan
Analisis hubungan kemitraan berdasarkan faktor-faktor kemitraan
Terjaminnya ketersediaan bahan baku akar wangi
Keunggulan bersaing untuk minyak akar wangi Garut
2. Perumusan masalah. Hal tersebut dilakukan berdasarkan topik yang telah
dipilih, dirumuskan permasalahan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kemitraan.
3. Studi pustaka dilakukan untuk memahami sistem yang akan dipelajari.
Pustaka yang menjadi acuan adalah pustaka yang berhubungan dengan manajemen rantai pasokan dan pola kemitraan. Studi pustaka dilakukan
selama penelitian ini berlangsung. 4.
Penentuan tujuan penelitian ditetapkan berdasarkan perumusan masalah dan studi pustaka yang telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis kondisi rantai pasokan akar wangi di Kabupaten Garut serta mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
hubungan kemitraan antara petani dan penyuling akar wangi di Kabupaten Garut.
5. Rancangan Pengumpulan Data. Pada tahapan ini dilakukan perancangan
mengenai identifikasi kebutuhan data yang terdiri dari data kondisi rantai pasokan akar wangi dan data kemitraan antara petani dan penyuling,
metode pengumpulan data yang akan dilakukan yang terdiri dari wawancara, observasi, pengisian kuesioner dan studi literatur serta
pemilihan teknik analisis yang akan digunakan. 6.
Pengamatan pendahuluan dilakukan dengan cara mengobservasi langsung kondisi rantai pasokan akar wangi dan hubungan kemitraan rantai pasokan
akar wangi di Kabupaten Garut. Selain itu, pengamatan pendahuluan dilakukan dengan cara mewawancarai pihak-pihak yang terkait dengan
bisnis akar wangi. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai rantai pasokan dan hubungan kemitraan antara petani
dengan penyuling akar wangi. 7.
Pengumpulan data. Tahapan ini dilakukan dengan cara mewawancarai para petani yang menjalin hubungan kemitraan dengan penyuling dalam
bentuk kuesioner identifikasi rantai pasok dan kuesioner kemitraan yang dilakukan dengan metode purposive sampling serta mengumpulkan data-
data sekunder dari Dinas Perkebunan dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Garut.
8. Input data dilakukan dengan cara menginput data-data dari hasil
wawancara dan kuesioner ke dalam software Microsoft Excel 2007 dan Statistical Package for the Social Sciences
SPSS versi 16.0. 9.
Pengolahan dan analisis data. Pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif dan regresi linier berganda yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan software Statistical Package for the Social Sciences SPSS versi 16.0, Microsoft Excel 2007
dan Minitab versi 14. Setelah pengolahan dilakukan, dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
hubungan kemitraan rantai pasok antara petani dan penyuling. 10.
Hasil dan pembahasan dilakukan setelah pengolahan data berdasarkan hasil dari penelitian. Pembahasan bertujuan untuk mendeskripsikan
kondisi identifikasi rantai pasok minyak akar wangi di Kabupaten Garut dan mendeskripsikan hubungan kemitraan antara petani dan penyuling
akar wangi. 11.
Kesimpulan dan saran. Penulis memberikan kesimpulan secara keseluruhan untuk menjawab permasalahan yang ingin dipecahkan.
Penulis juga mengajukan saran untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan topik kemitraan rantai pasokan.
Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 8.
Penentuan topik dan judul penelitian: “Hubungan kemitraan rantai pasokan antara petani dengan penyuling”
Perumusan masalah: 1.
Bagaimana rantai pasokan akar wangi di Kabupaten Garut? 2.
Bagaimana kemitraan yang sudah terjadi antara petani dan penyuling selama ini?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kemitraan antara
Gambar 8. Tahapan penelitian
Metode: - observasi langsung
- wawancara - studi literatur
Pengumpulan data: 1.
Struktur rantai pasokan akar wangi, Manajemen rantai pasokan.
2. Faktor-faktor hubungan kemitraan. Variabel dependen yaitu
kemitraan sedangkan variabel independen yaitu komunikasi, kerjasama, kepercayaan, komitmen, saling ketergantungan dan
hubungan nilai. Observasi langsung dan
wawancara Pengamatan pendahuluan:
1. Gambaran umum rantai pasokan.
2. Hubungan kemitraan antara petani dan penyuling.
Penentuan tujuan penelitian: 1.
Menganalisis rantai pasokan akar wangi di Kabupaten Garut. 2.
Menganalisis kemitraan yang terjadi antara petani dan penyuling akar wangi. 3.
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kemitraan antara petani dan penyuling akar wangi di Kabupaten Garut.
petani dengan penyuling akar wangi?
Pengolahan dan analisis data: -
Analisis rantai pasokan minyak akar wangi Æ Analisis deskriptif dengan SPSS versi 16.0.
- Identifikasi dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemitraan Æ
Analisis regresi linier berganda dengan Minitab14.
Hasil dan pembahasan
Kesimpulan dan saran Input data
Rancangan Pengumpulan Data: Identifikasi kebutuhan data, metode pengumpulan data dan pemilihan teknik
analisis.
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian