III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Perkembangan dalam bisnis minyak akar wangi menyebabkan terjadinya persaingan antara negara-negara penghasil minyak akar wangi dalam
mempertahankan dan memperluas pangsa pasarnya. Setiap negara pengekspor harus dapat mengoptimalkan pengelolaan manajemen secara
efektif dan efisien dalam bisnisnya agar dapat mencapai keunggulan bersaing. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memperbaiki dan
mengembangkan sistem manajemen rantai pasokan. Pasokan minyak akar wangi perlu diupayakan berjalan dengan baik. Oleh
karena itu pengusaha minyak akar wangi harus mampu menyediakan produk dengan kualitas dan kuantitas yang tepat, di waktu yang tepat dan tempat
yang tepat pula. Pemenuhan dalam penyediaan akar wangi dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dapat dilakukan dengan melakukan hubungan
kemitraan antara petani dan penyuling. Hubungan kemitraan rantai pasokan antara petani akar wangi dengan penyuling akar wangi secara
berkesinambungan merupakan hal penting dalam rantai pasokan. Analisis hubungan kemitraan antara petani dan penyuling penting dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh hubungan kemitraan tersebut terhadap keberlangsungan bisnis minyak akar wangi. Analisis hubungan kemitraan
tersebut dilihat berdasarkan faktor-faktor kemitraan. Landasan dalam menyusun faktor-faktor kemitraan adalah jurnal mengenai kemitraan yaitu
RFID and Buyer-Seller Relationship in the Retail Supply Chain oleh Boeck
dan Wamba 2007. Hubungan kemitraan rantai pasokan mempunyai peranan yang sangat penting karena dapat menghasilkan manfaat bagi semua pelaku
yang terlibat dalam proses rantai pasokan. Manfaat yang diterima oleh pelaku proses rantai pasokan tersebut pada akhirnya dapat menjamin ketersediaan
bahan baku akar wangi dan dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh petani dan penyuling akar wangi. Kerangka pemikiran penelitian disajikan
pada Gambar 7.
Perkembangan bisnis minyak akar wangi Muncul persaingan ketat antar negara pengekspor
Menuntut pengoptimalan pengelolaan bisnis secara efektif dan efisien
Gambar 7. Kerangka pemikiran penelitian
3.2. Tahapan Penelitian