5. Uji koefisien regresi dilakukan dengan dua macam, yaitu:
i. Uji parsial dilakukan untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan
masing-masing nilai koefisien regresi secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat Y.
H : b
1
= 0 H
a
: b
1 1
Pengujian parsial menggunakan statistik uji t. ii.
Uji simultan melibatkan semua variabel bebas terhadap variabel terikat dalam menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan
bersama-sama. H
: b
1
, b
2
= 0 H
a
: b
1
, b
2 1
Pengujian secara simultan menggunakan distribusi F, yaitu membandingkan antara F hitung dan F tabel Sunyoto, 2009.
2.5. Penelitian Terdahulu
Satria 2009 melakukan penelitian yang terkait dengan topik kemitraan yang berjudul “Analisis Rencana Kemitraan Antara Petani Kacang Tanah
dengan CV Mitra Priangan Kasus pada Petani Kacang Tanah di Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur
”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis kondisi masing-masing pelaku kemitraan,
dalam hal ini kondisi CV Mitra Priangan dan petani kacang tanah, mengidentifikasi dan menganalisis tujuan serta faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pembentukan kemitraan menurut CV Mitra Priangan dan petani mitra, dan menentukan pola kemitraan yang paling sesuai bagi
CV Mitra Priangan dengan petani mitra. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi perusahaan secara keseluruhan memiliki banyak
faktor kekuatan pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia dibandingkan faktor kelemahan produksi dan operasi. Pola kemitraan yang
paling sesuai adalah pola KOA karena umumnya petani telah memiliki lahan sendiri dan sarana usahatani, sehingga yang dibutuhkan adalah bimbingan
serta modal dari perusahaan.
Aryani 2009 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Kemitraan Terhadap Pendapatan Usahatani Kacang Tanah Kasus
Kemitraan PT Garudafood dengan Petani Kacang Tanah di Desa Palangan, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur
”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi pelaksanaan kemitraan antara
PT Garudafood dengan petani mitra di Desa Palangan dan menganalisis pengaruh kemitraan terhadap peningkatan pendapatan usahatani kacang tanah
di Desa Palangan. Hasil penelitian ini adalah pendapatan usahatani, petani mitra memperoleh pendapatan usahatani lebih besar dari pada petani non
mitra, baik untuk pendapatan atas biaya tunai maupun pendapatan atas biaya total.
Mulyati, Setiawan, dan Rusli 2009 melakukan penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Manajemen Rantai Pasokan dan Risiko
Minyak Akar Wangi Berbasis IKM di Indonesia ”. Hasil penelitian ini adalah
teridentifikasi peta potensi minyak akar wangi di Indonesia, gambaran rantai pasokan minyak akar wangi berbasis IKM di Indonesia, dan teridentifikasi
faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha minyak akar wangi. Potensi pengembangan minyak atsiri masih terbuka karena tanah dan iklim
Indonesia cocok untuk pengembangan atsiri, didukung oleh ketersediaan areal potensial, terbukanya peluang pasar baik lokal maupun ekspor, serta adanya
dukungan lembaga penelitian yang menyiapkan teknologi untuk peningkatan mutu. Gambaran rantai pasokan minyak akar wangi tidak berbeda jauh secara
umum dengan rantai pasokan minyak atsiri. Penelitian ini menjadi bahan masukan untuk mengkaji manajemen rantai pasok minyak akar wangi dan
risiko minyak akar wangi.
III. METODE PENELITIAN