Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN

Hubungan nilai 1. Kesamaan budaya, kesamaan prinsip, etika dan hubungan baik 2. Nilai yang disepakati bersama, pengorbanan untuk kepentingan bersama, sistem nilai X 6 1, 2, 3, 6, 7 4, 5, 8, 9 Kemitraan 1. Kemitraan mempengaruhi ketersediaan, pendapatan 2. Pembinaan kemitraan mempengaruhi kualitas, daya saing, produktivitas Y 1, 2, 7, 8 3, 4, 5, 6, 9 Hipotesis yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H = Tidak terdapat pengaruh variabel komunikasi, kerjasama, kepercayaan, komitmen, saling ketergantungan dan hubungan nilai secara signifikan dan positif terhadap variabel kemitraan Y. H 1 = Terdapat pengaruh variabel komunikasi, kerjasama, kepercayaan, komitmen, saling ketergantungan dan hubungan nilai secara signifikan dan positif terhadap variabel kemitraan Y.

3.6. Teknik Penarikan Contoh

Contoh merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi. Pengambilan contoh dalam penelitian ini dilakukan dengan probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling dilakukan secara stratified random sampling sedangkan non probability sampling dilakukan secara purposive sampling dan snowball sampling. Stratified random sampling merupakan teknik pengambilan contoh yang menganggap suatu populasi heterogen menurut suatu karakteristik tertentu dikelompokkan dalam beberapa subpopulasi sehingga tiap kelompok akan memiliki anggota sampel yang relatif homogen. Subpopulasi ini secara acak diambil anggota sampelnya. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku industri minyak akar wangi. Populasi tersebut dikelompokkan menjadi petani akar wangi, pengumpul akar wangi, penyuling akar wangi dan pengumpul minyak akar wangi. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan contoh yang dilakukan dengan pertimbangan tertentu, dalam kasus pada penelitian ini pertimbangannya yaitu lokasi usaha, status usaha, dan keberlanjutan usaha pelaku industri minyak akar wangi. Snowball sampling merupakan teknik penentuan contoh yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian contoh ini diminta memilih responden lain untuk dijadikan contoh lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah contoh menjadi semakin banyak. Jumlah populasi pada penelitian ini tidak teridentifikasi sehingga penentuan jumlah contoh yang digunakan disesuaikan dengan kondisi di lapangan dengan pertimbangan responden yang mudah ditemui. Jumlah contoh dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5. Tabel 4. Jumlah contoh untuk kuesioner rantai pasokan dalam penelitian No Kecamatan Petani Penyuling Pengumpul Akar Wangi Pengumpul Minyak Akar Wangi 1 Samarang 10 5 2 - 2 Bayongbong 7 4 1 1 3 Cilawu 7 2 - - 4 Leles 1 1 - - 5 Garut Kota - - - 1 Total 25 12 3 2 Tabel 5. Jumlah contoh untuk kuesioner kemitraan dalam penelitian No Kecamatan Petani Penyuling 1 Samarang 14 5 2 Bayongbong 9 3 3 Cilawu 6 2 4 Leles 1 1 Total 30 11

3.7. Pengolahan dan Analisis Data