Linear Programming Optimasi Headway dan Kecepatan Bus (Studi Kasus: Pengoperasian Transjakarta Koridor 1)

minimum, mereduksi jumlah bus pada waktu yang sama, meningkatkan kepercayaan, dan kenyamanan pada pelayanan bus. Ketiga prosedur tersebut adalah waktu keberangkatan bus yang seragam, waktu keberangkatan rata- rata pada waktu jumlah penumpang melonjak, dan waktu keberangkatan bus pada waktu jumlah penumpang tidak melebihi kapasitas bus. Ceder 2001 dalam Advani Tiwari 2006

2.2 Linear Programming

Linear programming LP merupakan metode penyelesaian masalah pengoptimuman dengan tujuan yang diinginkan terhadap kendala tertentu. Model LP meliputi pengoptimuman suatu fungsi linear terhadap kendala linear. LP terdiri atas tiga 3 komponen utama, yaitu: a. variabel keputusan yang telah ditentukan, b. fungsi objektif, pengoptimumam yang akan dibutuhkan baik maksimisasi maupun minimisasi, c. kendala untuk menentukan solusi yang memenuhi. Taha 2007 Bentuk standar dari LP didefinisikan sebagai berikut : Definisi 1 Bentuk Standar LP Suatu LP mempunyai be ndar sebagai b u ntuk sta Meminim ungsi objektif erik t : u terhadap mkan f a 1 dengan dan berupa vektor berukuran , vektor berukuran , sedangkan berupa matriks berukuran yang disebut juga sebagai matriks kendala. deng n Griva et al. 2009 Solusi Linear Programming Dalam menyelesaikan suatu masalah LP, Dantzig 1947 mengembangkan sebuah algoritme yang dapat menghasilkan solusi optimum. Algoritme tersebut dikenal dengan algoritme simpleks. Hingga kini algoritme simpleks merupakan salah satu algoritme yang lazim digunakan untuk menyelesaikan masalah LP. Algoritme simpleks merupakan prosedur perhitungan yang berulang iteratif dimana setiap pengulangan iterasi berkaitan dengan s r solusi basis. atu pemecahan dasa Pada LP 1, vektor yang memenuhi kendala disebut sebagai solusi fisibel dari LP 1. Misalkan matriks dapat dinyatakan sebagai , dengan adalah matriks yang elemennya berupa koefisien variabel basis dan merupakan matriks yang elemennya berupa koefisien variabel nonbas pada matriks kendala. Matriks u atriks basis LP 1. is diseb t m Jika vektor dapat dinyatakan sebagai vektor, dengan adalah vektor i adalah vektor nonbasis, dinyatakan sebagai: var abel basis dan maka dapat 2 Karena adalah matriks taksingular, maka m ingga dari 2 dapat emiliki invers, seh dinyatakan sebagai : 3 Definisi 2 Daerah Fisibel Daerah fisibel untuk LP adalah himpunan titik-titik yang memenuhi semua kendala dan pembatasan tanda pada LP tersebut. Winston 2004 Definisi 3 Solusi Basis Solusi dari suatu LP disebut solusi basis jika: 1. solusi tersebut memenuhi kendala pada persamaan 1, 2. kolom-kolom dari matriks koefisien yang berpadanan dengan komponen tak nol adalah bebas linear. Griva et al. 2009 D ol s Vektor disebut solusi fisibel basis jika merupakan solusi basis dan . efinisi 4 S usi Fisibel Basi Griva et al. 2009 Definisi 5 Solusi Optimal Untuk masalah maksimisasi, solusi optimal pada LP adalah suatu titik pada daerah fisibel dengan nilai fungsi objektif paling besar, sedangkan untuk masalah minimisasi, solusi optimal adalah suatu titik pada daerah fisibel dengan nilai fungsi objektif terkecil. Winston 2004 Ilustrasi untuk solusi basis dan solusi fisibel basis dapat dilihat dalam contoh berikut: Contoh 1 Misal berikut : kan d berik n LP terhadap i a Minimum kan 7 , 4 d gan mengg k mat ks basis te diperoleh dan ,7, 5 en una an ri rsebut dari LP tersebut didapatkan: 2 1 1 0 0 1 2 0 1 0 1 A − ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ = − ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ 1 ⎝ ⎠ 3 misalkan d pil dan , 2 7 b ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ =⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ Solusi 5 merupakan solusi basis karena solusi tersebut memenuhi kendala pada LP 4 dan kolom-kolom pada matriks kendala yang berpadanan dengan komponen taknol dari 5 yaitu adalah bebas linear kolom yang satu bukan merupakan kelipatan kolom yang lain. Solusi 5 juga merupakan solusi fisibel basis, karena nilai-nilai variabelnya lebih dari atau sama dengan nol. i ih maka matriks basis sebagai berikut: 1 1 1 B ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ =⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ Griva et al. 2009 III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGOPERASIAN BRT Bab ini akan membahas deskripsi dan batasan masalah pengoperasian BRT. Kemudian, dilanjutkan dengan formulasi matematika permasalahan tersebut.

3.1 Pengoperasian BRT