Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih angkutan jasa : studi kasus Bus Transjakarta koridor II

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH ANGKUTAN

JASA (STUDI KASUS BUS TRANSJAKARTA KORIDOR II)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Retno Oktakarina

1110015000029

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

ABSTRAK

Retno Oktakarina, Penelitian ini berjudulAnalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih transportasi jasa (studi kasus bus TransJakarta Koridor II)

.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang dalam memilih angkutan jasa TransJakarta Koridor 2.

Faktor-faktor yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor pengaruh pribadi, faktor keluarga, faktor situasi, faktor keterlibatan konsumen, faktor pengetahuan konsumen, faktor motivasi konsumen, faktor sikap konsumen, faktor proses informasi, faktor pembelajaran. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap konsumen yang menggunakan angkutan jasa TransJakarta koridor 2. Sampel yang di ambil pada penelitian ini menggunakan metode analisis faktor.

Hasil penelitian yang diperoleh dari uji analisis faktor menunjukkan bahwa diperoleh 7 faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan konsumen dalam memilih angkutan jasa TransJakarta koridor 2, faktor-faktor tersebut adalah : faktor pengetahuan konsumen 25,24 %, faktor sikap konsumen 13,19 %, faktor keterlibatan konsumen 11,80 %, faktor kelas sosial 10,20 %, faktor dorongan keluarga 5,10 %, faktor proses informasi 4,68 %, faktor motivasi konsumen 4,45 %. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi konsumen memilih angkutan jasa TransJakarta Koridor 2 adalah faktor pengetahuan konsumen dan faktor sikap konsumen.


(8)

consumers to choose transport services TransJakarta bus corridor case study 2.

The main purpose of this research is to analyze the factors that influence consumers decision to choose TransJakarta transportation corridor 2.

Factors that will be analyzed in this study were culture factor, social class factor, private factor, family factor, situation factor, involvement factor, knowledge factor, motivation factor, attitude factor, information process factor, learning factor. Data obtained from distributing quetionnaires to consumers of Transjakarta corridor 2. This research was used a factor analysis method.

The results, showw that there are seven dominant factors that influence the decision of consumers to choose TransJakarta transportation corridor 2, those factors are : knowledge factor 25,24 %, attitude factor 13,19 %, involvement factor 11,80 %, social class factor 10,20 %, family factor 5,10 %, information process factor 4,68 %, motivation factor 4,45 %. The most dominant factor that influence decision to choose TransJakarta transportation corridor 2 is knowledge factor and attitude factor.


(9)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Retno Oktakarina

Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 18 Oktober 1992 Tinggal di : Jakarta Utara

Alamat : Jl. Rorotan 9 no. 52 rt 010 rw 007 Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara

Telepon : 08999285247

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia (WNI)

Email : 18retnooktakarina@gmail.com

Motto Hidup : “Menjadi Wanita yang Sholeha”

II. IDENTITAS FORMAL

1. SD : SD Negeri Rorortan 01 Pagi 2. SMP : Mts Negeri 15 KJ Rorotan 3. SMA : SMA Negeri 115 Jakarta

4. S1 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Bapak : Imam Tardjono

2. Ibu : Tuti Herawati

3. Alamat : Jl. Rorotan 9 no. 52 rt 010 rw 007 Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara


(10)

KATA PENGANTAR

Bissmillahirohmanirrohim

Assalamu’alaikum wr,wb.

Alhamdu lillahi Robbil’ alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT pemilik semesta di seluruh alam raya. Atas berkat dan rahmat serta ridho-Nya Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi tepat pada waktunya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga akhir jaman. Selama proses penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak guna membantu lancarnya penelitian ini, baik secara langsung atau tidak oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS UIN dan dosen Pembimbing Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Syaripulloh, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Anissa Windarti, M.Sc selaku dosen pembimbing I yang begitu teliti, telaten dan sabar dalam membimbing saya, memberikan pengarahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini, serta sudah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan ilmu, bimbingan, nasihat, serta saran dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

5. Andri Noor Andriansyah, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah senantiasa memberikan ide dan arahan dalam penulisan skripsi penulis serta dengan ikhlas meluangkan waktu untuk berdiskusi.


(11)

ii

6. Seluruh dosen pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mencurahkan seluruh ilmunya.

7. Ayahku Imam Tardjono dan mamahku Tuti Herawati tercinta, terimakasih atas segala nasihat, cinta dan doa-doa yang engkau panjatkan teruntuk anakmu ini yang selalu kau panggil soleha (aamiin), dukungan dan doa yang tak pernah henti dari kakakku Retno Pujiastika Pratiwi, A. Md yang tersayang dan adikku Retno Syifa Syahidatunnisa yang kusayang.

8. Teman setia Udin, S.Pd, terimakasih atas segala motivasi, pelajaran yang nyata dan nasihat serta doa-doa yang selalu engkau latunkan disetiap waktu walau sedikit emosi dalam mensupport namun berarti.

9. Bebong Family Denara Nurul Titiankasih, Ega Pratiwi, Ayu Nissa Puspa Negara, Diah Novarida, dan Siti Eka Prasetya Nenggelis, bagai kepompong sampai ke kupu-kupu persahabatan kita berawal dari biasa hingga menjadi ikatan keluarga, thanks for your support my second family.

10. Rekan seperjuangan jurusan Ekonomi angkatan 2010, senantiasa memberikan canda tawa dalam setiap waktu dan memberikan arti penting sosialisasi satu sama lain.


(12)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian... 7

1. Manfaat Teoritis... 7

2. Manfaat Praktis ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Perilaku Konsumen ... 9

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 11

1. Pengaruh Lingkungan ... 11

2. Perbedaan dan Pengaruh Individual... 17

3. Proses Psikologis ... 24

C. Bauran Pemasaran ... 25

D. Transportasi ... 29

1. Pengertian Transportasi ... 29

2. Klasifikasi Transportasi ... 30

E. Deskriptif Bus Way... 33

1. Pengertian Bus Way ... 33


(13)

iv

3. Sarana dan Prasarana Bus Way ... 35

F. Hasil Penelitian Relevan ... 38

BAB III Metodologi Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

B. Metode Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sampel ... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ... 43

1. Penelitian Pustaka ... 43

2. Penelitian Lapangan ... 43

3. Observasi ... 43

4. Kuesioner ... 44

E. Teknik Analisis Data ... 51

1. Uji Validitas ... 51

2. Uji Realibilitas... 51

3. Analisis Faktor ... 51

F. Operasional Variabel Penelitian... 54

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 57

1. Sejarah TransJakarta Busway ... 57

2. Arti Logo TransJakarta ... 58

3. Bus TransJakarta ... 59

4. Halte TransJakarta ... 60

5. Tarif dan Penumpang TransJakarta ... 62

6. Jalur Bus TransJakarta ... 64

B. Hasil Penelitian ... 67

1. Uji Validitas ... 67


(14)

3. Hasil Observasi ... 70 4. Analisis Faktor ... 71 C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

BAB V Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan ... 87 B. Saran ... 88 DAFTAR PUSTAKA ... 89


(15)

vi

DAFTAR TABEL

1.1Statistik Transportasi DKI Jakarta Tahun ... 2

3.1Kategori Skala Likert ... 45

3.2Kisi-kisi Instrumen ... 46

3.3Kisi-kisi Instruen Angket ... 49

4.1Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ... 68

4.2Hasil Uji Reliabilitas ... 69

4.3Analisis Faktor ... 72

4.4Distribusi Faktor ... 78


(16)

DAFTAR GAMBAR

3.1 Peta Jalur TransJakarta (Bus Way) ... 41 4.1 Logo TransJakarta ... 58


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin maju saat ini menimbulkan pertumbuhuan teknologi, bisnis dan sistem perekonomian yang begitu pesat. Saat ini berbagai bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya adalah perusahaan jasa transportasi. Transportasi di artikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal dari mana kegiatan angkutan dimulai ke tempat tujuan, kemana kegiatan pengangkutan di akhiri.1

Pertumbuhan perekonomian yang semakin pesat dan berkembangnya perekonomian menuju arah globalisasi, menjadikan transportasi sebagai salah satu faktor yang berpengaruh besar yang menuntut sebagian masyarakat melakukan mobilitas yang sangat tinggi, sehingga masyarakat akan semakin jeli menentukan pilihannya. Banyak perusahaan transportasi yang menawarkan dan berusaha merebut minat konsumen untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi. Kepuasan konsumen akan tercapai apabila kualitas produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini disebabkan kualitas jasa tergantung dari siapa dan bagaimana jasa itu diberikan.

1


(18)

Jasa transportasi pada saat ini merupakan suatu sarana yang tidak dipisahkan dan dibutuhkan oleh masyarakat pada kehidupan sehari-hari. Umumnya orang memakai kendaraan pribadi atau memakai alternatif lainnya sebagai alat transportasinya untuk mengantarkan mereka ke tempat tujuan. Demikian juga perusahaan yang membutuhkan armada transportasi untuk mendistribusikan barangnya dari gudang untuk dapat sampai kepada konsumen di pasar. Orang yang mempunyai kendaraan pribadi tidak akan mendapatkan kesulitan dalam aktivitasnya sehari-hari baik dalam bekerja maupun keperluan lainnya. Tetapi, bagi yang tidak mempunyai kendaraan sendiri maka transportasi umum yang akan menjadi sarana bagi setiap aktivitasnya.

Tabel 1.1

Statistik Transportasi DKI Jakarta Tahun

Uraian 2010 2011 2012

Panjang Jalan (Meter)

Tol 112.960 123.481 123.731

Negara 163.780 142.647 152.516

Provinsi 6.267.257 6.599.913 6.681.445

Total 6.543.997 6.866.041 6.955.842

Jumlah Kendaraan Bermotor

Sepeda Motor 8.764.130 9.861.451 10.825.973

Mobil Penumpang 2.334.883 2.541.351 2.742.412

Mobil Beban 565.727 581.290 561.918

Mobil Bus 332.779 363.710 358.895

Kendaraan Khusus 129.113

Total 11.997.519 13.347.802 14.618.313

Angkutan Umum Massal BusWay

Jumlah Bus 404 567 565

Penumpang 86.937.487 114.783.000 11.260.431

Pendapatan (Milyar Rp)

288,76 379,46 364,39

Sumber : Jakarta dalam Angka 2013

Dari tabel di atas kenaikan panjang jalan tidak sebanding dengan kenaikan kendaraan bermotor. Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2012 Pemprov DKI Jakarta berhasil menambah panjang jalan sebesar 1,3 persen atau bertambah sebesar 89.801 meter. Namun demikian pertambahan panjang tersebut masih


(19)

3

lebih rendah dari pertambahan jumlah kendaraan bermotor. Pada tahun 2012 jumlah jumlah kendaraan bermotor naik sebesar 9,52 persen, dan yang mengalami kenaikan paling tajam adalah sepeda motor sebesar 9,78 persen.2Dari pernyataan tersebut menunjukkan jumlah kendaraan yang semakin meningkat menyebabkan kemacetan semakin memburuk dari tahun ke tahun. Kendaraan umum dan pribadi juga semakin meningkat karena kebutuhan akan alat transportasi semakin meningkat.

Sedangkan pelayanan angkutan umum busway sudah ada sejak tahun 2004. Di tahun 2012 jumlah armada busway mencapai 565 armada, dengan jumlah penumpang sebesar 111.260.431 orang, menurun 3.06 persen di banding tahun sebelumnya. Demikian pula pendapatan dari busway mencapai sekitar 364,6 milyar rupiah, menurun sebesar 3,97 persen di banding tahun 2011. Penurunan terjadi karena banyak armada busway yang rusak dan bahan bakar gas yang sulit diperoleh, juga sering tidak sterilnya jalur busway sehingga layanan tidak optimal.3

Alat transportasi umumnya adalah untuk memperlancar kegiatan masyarakat untuk beraktivitas. Sedangkan alat transportasi itu dibedakan menjadi tiga yaitu alat transportasi darat, alat transportasi laut, alat transportasi udara. Setiap perusahaan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dengan fasilitas yang memadai bagi konsumennya agar mereka puas terhadap jasa yang mereka rasakan dan mereka mau menjadi pelanggan. Kualitas pelayanan juga memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan nilai tersendiri di mata konsumen untuk menjalin hubungan yang kuat antara pengguna jasa dengan perusahaan. Strategi untuk jangka panjangnya memungkinkan perusahaan untuk bisa memahami harapan pelanggan serta kebutuhan yang mereka inginkan.

2

Statistik Provinsi DKI Jakarta 2013, Transportasi dan Komunikasi, 29-03-2015, (http://jakarta.bps.go.id/flip/statda2013/index.html#/30/zoomed).

3


(20)

Alat transportasi umum yang ada di Jakarta terdiri dari alat transportasi yang dapat mengangkut banyak orang seperti bus. Pada awalnya jumlah bus di Jakarta sangatlah banyak, namun pada perkembangan selanjutnya bus sudah menjadikan alat transportasi bagi semua lapisan masyarakat lapisan bawah, menengah dan atas. Akhirnya pemerintah Jakarta mengadakan bus TransJakarta yang bakal mencukupi kebutuhan masyarakat Jakarta akan adanya bus yang nyaman dan terjangkau.

Bus TransJakarta merupakan salah satu alat transportasi umum yang hadir untuk memenuhi kebutuhan masayarakat, dengan melihat semakin meningkatnya aktivitas masyarakat wilayah Jakarta seperti para mahasiswa yang memilih bepergian menggunakan bus atau keluarga yang hanya sekedar jalan-jalan. Bus TransJakarta ini adalah sebuah upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan pelayanan publik khususnya pada sektor transportasi darat di kawasan perkotaan DKI Jakarta dengan berbasis menggantikan sistem setoran menjadi sistem pembelian pelayanan. Bus ini mulai beroperasi sejak tahun 2004 dan masih berlangsung sampai saat ini dan antusias dari penggunanya pun sangat positif.

TransJakarta menampilkan semangat baru dengan menampilkan sesuatu yang berbeda dari jasa transportasi yang ada. TransJakarta memang transportasi yang disediakan oleh pemerintah untuk masyarakatnya tanpa mengenal status sosialnya, dan TransJakarta merupakan layanan transportasi yang berbeda dari alat transportasi lainnya. Karena TransJakarta mengenalkan inovasi baru yaitu salah satu alat transportasi yang mempunyai jalur sendiri tanpa bisa di lewati oleh kendaraan lainnya seperti mobil pribadi, sepeda motor, bus umum dan lain-lain.

Dalam kondisi ini Bus TransJakarta dipacu untuk memaksimalkan efisiensi dan meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa, sehingga program transportasi Pemda DKI Jakarta ini dapat tumbuh dan berkembang ditengah-tengah persaingan. Karena itu, untuk mencapai pelayanan yang diharapkan pelanggan dalam jasa transportasi. Bus TransJakarta harus memiliki keunggulan


(21)

5

dan selalu berusaha meningkatkan hasil produk dan pelayanan jasa dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang.

Dalam hal ini koridor 2 yang sangat mengalami banyak permasalahan. Koridor 2 diresmikan pada tahun 2006 oleh Gubenur Sutiyoso, koridor ini dilayani operator bus ialah Trans Batavia, operator ini tidak merawat bus-bus ini dan ciri-ciri bus ini paling bobrok, pintu bus rusak,pintu daurat terbuka, bokong bus miring, saat hujan atap bus bocor, banyak kursi rusak, ac kurang dingin,membawa penumpang tidak kuat.4

Sebagai pemasar juga harus mempelajari perilaku konsumen. Dalam hal ini konsumen diartikan sebagai orang yang mengkonsumsi atau memakai barang atau jasa tersebut. Konsumen juga mempertimbangkan berbagai hal dalam memilih apa yang ingin digunakannya agar sesuai kebutuhan yang di inginkan.

Masih banyak masyarakat pengguna Bus TransJakarta yang mengeluh karena fasilitas dalam angkutan ini belum maksimal. Penumpukan penumpang baik yang berada di halte maupun di dalam bus membuat fasilitas yang ada tidak dapat dinikmati dengan baik.

Hambatan di jalur busway sampai antrean panjang di halte membuat masyarakat kehilangan banyak waktu karena kendala teknis yang seharusnya dapat diselesaikan. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok punya niat baik, pelayanan angkutan umum nyaman bagi masyarakat. Mungkin, niat baik itu kini diharapkan segera terwujud, apalagi keluhan sudah mulai datang. Salah satunya jalur TransJakarta Pulogadung-Harmoni dan Kalideres-Harmoni yang dinilai selalu lama menunggu kedatangan bus. Belum lagi tak ada jadwal bus yang jelas.

"Kalau perlu silahkan sidak, koridor Pulogadung-Harmoni, yang situasi nya sama dengan koridor Kalideres-Harmoni," tulis Esmanto, Rabu (17/12/2014).Tak heran juga kalau seorang mahasiswi Sarah Excellent

4

Didik ahmad prabowo, TransJakarta koridor 1-12, 10-12- 2014, (http://didikTransJakarta.blogspot.com/).


(22)

Anugrahni nyang biasa menunggu bus TransJakarta menyebutnya sebagai cara 'untung-untungan'."Bus dengan tujuan akhir Bunderan Senayan hingga saat ini kedatangannya masih belum pasti setiap harinya, sehingga untuk dapat menggunakannya masih untung-untungan. Ketika bertanya kepada petugas setempat, kami selalu memperoleh jawaban yang tidak menentu. Terkadang itu baru pukul 6.15 dan petugas Transjakarta menjawab, bus yang masuk hari itu hanya satu," jelas Sarah.5

Dari artikel di atas menunjukkan adanya keluhan konsumen pengguna TransJakarta yang mengalami ketidakpuasan dalam menggunakan jasa angkutan tersebut. Masih banyak lagi keluhan-keluhan dari hal prasarana dan sarana lainnya yang belum di angkat lebih banyak lagi. Karena memang angkutan jasa saat ini merupakan hal yang vital bagi masyarakat sebagai jasa mereka untuk menunjang aktivitasnya, oleh karena itu dibutuhkan kenyamanan dan keamanan bagi konsumennya, terutama bagi pengguna TransJakarta yang sangat diminati masyarakat khususnya warga Jakarta. Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang ada, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah dan mengajukan sebuah penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Angkutan Jasa ( Studi kasus Bus

TransJakarta Koridor II)”.

B.

Identifikasi

a. Semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap alat transportasi.

b. Masih rendahnya penggunaan alat transportasi publik seperti TransJakarta.

c. Adanya keluhan konsumen terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh perusahan transportasi TransJakarta.

C.

Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini hanya sebatas meneliti analisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih angkutan jasa bus TransJakarta di Koridor II sebagai langkah untuk mengatasi masalah angkutan jasa khususnya bus TransJakarta.

5

Fajar Pratama, Dear Pak Ahok TransJ Jalur Pulogadung-Harmoni dan Kalideres-Harmoni Banyak Dikeluhkan, 26-03-2015, (http://news.detik.com/read/2014/12/17/143018/2780193/10/).


(23)

7

D.

Perumusan Masalah

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih transportasi jasa TransJakarta koridor II ?

E.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih transportasi jasa TransJakarta di Koridor II.

F.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Menambah pengetahuan, dan wawasan serta bahan dalam penerapan metode penelitian khususnya mengenai faktor-faktor konsumen dalam memilih angkutan jasa dapat dijadikan bahan untuk perbandingan sebagai penelitian selanjutnya.

a. Untuk Peneliti

Dari hasil penelitan ini peneliti bisa menambah pengetahuan yang dapat dipakai sebagai sarana untuk menerapkan teori yang telah diperoleh lewat bangku kuliah yang nyata dan yang sering terjadi dilapangan.

b. Untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

c. Untuk TransJakarta

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan oleh pihak TransJakarta dalam menerapkan kebijakan mengenai jasa yang diberikan khususnya kepada konsumen.


(24)

d. Untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan opini terkait dengan peningkatan kriteria standart angkutan jasa termasuk di dalamnya yaitu TransJakarta.

2. Manfaat Praktis

Dapat dijadikan sebagai bahan peningkatan dalam kualitas sarana dan prasarana untuk bus TransJakarta.

a. Untuk Peneliti

Dari hasil penelitian ini diharapkan peneliti juga dapat memberikan gambaran kualitas angkutan yang ada, agar peneliti lebih merasakan keamanan dan kenyamanan dalam memanfaatkan angkutan jasa.

b. Untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Dari hasil penelitian ini diharapkan Pemprov DKI Jakarta lebih meningkatkan kualitas mutu angkutan jasa TransJakarta melalui penegasan peraturan di lapangan. Seperti penambahan armada bus guna lebih mengefisiensi waktu tempuh, layanan angkutan malam hari menjadi 24 jam untuk koridor tertentu, perbaikan dan peningkatan kapasitas halte guna lebih memberikan rasa aman dan nyaman kepada para konsumen, peningkatan keamanan dengan penerapan area khusus wanita dan CCTV dalam bus baru agar keamanan terpantau, penyempurnaan sistem tiket agar lebih efisien dan praktis serta dipahami para konsumen, percepatan tindakan evakuasi kendaraan mogok melalui kelola penanganan, peningkatan sterilisasi jalur dengan menggunakan gerbang otomatis, kerjasama dengan beberapa pihak terkait pendukung jalannya operasional TransJakarta salah satunya pihak pengelola SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas).


(25)

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A.

Perilaku Konsumen

Para ahli berpendapat mengenai definisi Perilaku Konsumen, sebagai berikut :

1)Menurut American Marketing Assosiation atau disingkat AMA dalam Danang Sunyoto mendefinisikan bahwa perilaku konsumen (consumer behaviour) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek dalam hidup mereka.1

2)Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Danang Sunyoto, mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Subjek ini dapat diprediksi dari beberapa perspektif yang semuanya dipertimbangkan, yaitu: pengaruh konsumen (consumer influence), menyeluruh (wholistic), dan antarbudaya (intercultural).2 3)Menurut Winardi dalam Danang Sunyoto, perilaku konsumen dapat

dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam hal merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa-jasa. Sedangkan perilaku pembeli (buyer behaviour) memusatkan perhatian pada perilaku individu khusus, yang membeli produk bersangkutan, sekalipun orang itu tidak terlibat dalam hal merencanakan pembelian tersebut, atau menggunakan produk tersebut. Misalnya seorang ibu rumah tangga diminta bantuannya oleh seorang anggota rumah tangganya untuk membeli suatu produk di pasar yang kemudian mengonsumsinya. Sebagai pembeli, ibu rumah tangga tersebut membawa pengaruh besar atas waktu, sifat dan jumlah pembelian yang dilakukan. Tetapi sekalipun demikian ibu rumah

1

Danang Sunyoto, Perilaku Konsumen: Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen, (Yogyakarta: CAPS, 2013), h. 2.

2


(26)

tangga tersebut hanya merupakan sebuah sumber pengaruh, dan pengaruhnya mungkin minim sekali.3

4)Menurut pendapat pakar yang lain dalam bukunya Danang Sunyoto, yaitu :

a. Gerald Zaldman dan Melanie Wallendorf (1979 : 6) menjelaskan bahwa “Consumer behavior are acts, process and sosial relationship exhibited by individuals, groups and organizations in the obtainment, use of, and consequent experience with products, services and other resources”. Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainya.4

b. David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984 : 6) mengemukakan bahwa “Consumer behavior may be defined as decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquaring, using or disposing of good and services”. Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.5

Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat di pengaruhi lingkungan.

3Ibid. 4

Ibid., h. 4.

5


(27)

11

B.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

1)Pengaruh Lingkungan

Perilaku konsumen untuk melakukan pembelian dipengaruhi oleh lingkungan meliputi faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor pengaruh pribadi, faktor keluarga, dan faktor situasi.6

a. Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Perusahaan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya-subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis : kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis. Banyak sub-budaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Beberapa dari sikap dan perilaku yang lebih penting yang dipengaruhi oleh budaya adalah sebagai berikut :

a) Rasa diri dan ruang b)Komunikasi dan bahasa c) Pakaian dan penampilan d)Makanan dan kebiasaan makan e) Waktu dan kesadaran akan waktu

f) Hubungan (keluarga, organisasi, pemerintah) g) Nilai dan norma

h) Kepercayaan dan sikap

6


(28)

i) Proses mental dan pembelajaran j) Kebiasaan kerja dan praktik b. Faktor Kelas Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Keluarga dapat memengaruhi perilaku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya di keluarga, klub, dan organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.7

Berikut ini beberapa variabel kelas sosial menurut Engel, Blackwell & Miniard dalam Danang Sunyoto :

a) Variabel ekonomi

Pekerjaan, pendapatan, dan kekayaan mempunyai kepentingan kritis karena apa yang orang kerjakan untuk nafkah tidak hanya menentukan berapa banyak yang harus dibelanjakan oleh keluarga, tetapi juga sangat penting dalam menentukan kehormatan yang diberikan kepada anggota keluarga

b)Variabel interaksi

Prestise pribadi, asosiasi, dan sosialisasi adalah inti dari kelas sosial. Orang mempunyai prestise tinggi jika orang lain mempunyai sikap respek atau menghormati mereka. Asosiasi adalah variabel yang berkenaan dengan hubungan sehari-hari. Orang yang mempunyai hubungan sosial yang erat dengan orang yang suka

7


(29)

13

mengerjakan hal-hal yang sama seperti yang mereka kerjakan, dengan cara yangsama, dan dengan siapa mereka merasa senang. Sosialisasi adalah proses dimana individu belajar keterampilan, sikap, dan kebiasaan untk berpartisipasi didalam kehidupan komunitas bersangkutan.

c) Variabel politik

Kekuasaan, kesadaran kelas, dan mobilitas adalah penting untuk mengerti aspek politik dari sistem stratifikasi. Kekuasaan adalah potensi individu atau kelompok untuk menjalankan kehendak mereka atas orang lain. Walaupun merupakan pokok dalam analisis banyak teoritikus kelas sosial, variabel ini kurang menarik minat langsung belajar. Kesadaran kelas mengacu pada tingkat dimana orang didalam suatu kelas sosial sadar akan diri mereka sebagai kelompok tersendiri dengan kepentingan politik dan ekonomi bersama. Mobilitas dan suksesi adalah konsep kembar yang berhubungan dengan stabilitas atau instabilitas sistem startifikasi. Suksesi mengacu kepada proses anak-anak yang mewarisi posisi kelas orang tua mereka. Mobilitas mengacu pada proses pergerakan naik atau turun yang berhubungan dengan orang tua mereka.8

c. Faktor Pengaruh Pribadi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat menjalani hidupnya. Pekerjaan memengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Situasi ekonomi

8


(30)

seseorang akan memengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang).

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia yang di ekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang. Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsiten. Kepribadian dapat merupakan variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen. Bila jenis-jenis kepribadian dapat di klasifikasikan dan memilki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.

d. Faktor Keluarga a) Pengertian keluarga

Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat terkecil yang perilakunya sangat memengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Keluarga dapat berbentuk keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, atau terdiri dari ayah, ibu, anak, kakek dan nenek serta warga keturunannya.9

b)Variabel-variabel yang mempengaruhi keluarga

Variabel yang dimaksud mempengaruhi keluarga disini adalah variabel sosiologis, dimana keluarga dalam mengambil keputusan dapat dimengerti dengan baik dengan mempertimbangkan dimensi sosiologis seperti kohesi, adaptasi dan komunikasi menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Danang Sunyoto.10

9

Ibid., h. 37.

10


(31)

15

(a) Kohesi adalah pertalian emosi yang dimiliki para anggota keluargasatu sama lain. Disamping itu kohesi merupakan ukuran seberapa dekat yang dirasakan oleh para anggota keluarga terhadap satu sama lain pada tingkat emosi. Kohesi juga dapat merefleksikan perasaan keterkaitan dengan atau keterpisahan dari anggota lain dalam keluarga.

(b) Kemampuan beradaptasi adalah kemampuan sistem perkawinan atau keluarga untuk mengubah struktur kekuasaannya, hubungan peranan, dan kaidah hubungan sebagai respon terhadap stress situasional dan perkembangan. Kemampuan keluarga dalam beradaptasi adalah ukuran seberapa baik keluarga dapat memenuhi tantangan yang disajikan oleh kebutuhan yang disajikan oleh kebutuhan yang berubah.

(c) Komunikasi adalah dimensi yang memudahkan, yang kritis bagi gerakan pada dua dimensi yang lain. Keterampilan berkomunikasi yang positif, memungkinkan keluarga untuk berbagi satu sama lain kebutuhan dan preferensi mereka yang berubah sebagaimana berhubungan dengan kohesi dan kemampuan beradaptasi. Keterampilan komunikasi negatif, seperti pesan ganda, ikatan ganda, kritik, meminimumkan kemampuan keluarga untuk berbagai perasaan, sehingga membatasi gerakan pdimensi kohesi dan kemampuan beradaptasi.

e. Faktor Situasi

a) Pengertian pengaruh sosial

Menurut Russel W.Belk yang dikutip Engel, Blackwell & Miniard dalam Danang Sunyoto pengertian pengaruh situasi adalah sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu


(32)

dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek.11

b)Macam-macam situasi konsumen

(a) Situasi komunikasi, pengertian dari situasi komunikasi adalah sebagai latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau non pribadi. Komunikasi pribadi mencakup percakapan yang mungkin di adakan oleh konsumen dengan orang lain seperti wiraniaga atau sesama konsumen. Komunikasi non pribadi akan melibatkan spektrum luas stimulus seperti iklan dan program serta publikasi yang berorientasi konsumen. (b) Situasi pembelian, situasi ini mengacu pada latar dimana

konsumen memperoleh produk dan jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Sebagai contoh pada pertimbangan perubahan hebat dalam kepekaan konsumen karena harga di dalam situasi pemebelian. Penjualan makanan akan merasa sulit untuk membebankan harga yang dibayar konsumen untuk soda dan jajanan di bioskop atau stadion sepak bola. Situasi pembelian ini meliputi lingkungan informasi, dan lingkungan ritail.

(c) Situasi pemakaian, situasi pemakaian (usage situation) mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi. Dalam banyak kejadian, situasi pembelian dan pemakaian sebenarnya sam, misalkan konsumen yang memakan hidangan mereka di restoran fast food.

11


(33)

17

2)Perbedaan dan Pengaruh Individual a. Keterlibatan Konsumen

a) Pengertian keterlibatan

Pengertian keterlibatan, menurut John H. Antil yang dikutip oleh Thomas C. Kinnear dalam Danang Sunyoto, keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik.12 Keterlibatan paling baik dipahami sebagai fungsi dari orang, objek, dan situasi. Titik awalnya selalu dengan orang motivasi yang mendasari dalam bentuk kebutuhan dan niai, yang pada gilirannya merupakan refleksi dari konsep diri. Keterlibatan di aktifkan ketika objek (produk, jasa) dirasakan membantu dalam memenuhi kebutuhan, tujuan, dan nilai yang penting. Namun pentingnya pemenuhan kebutuhan yang dirasakan dari objek akan bervariasi dari satu situasi ke situasi berikutnya. Oleh karena itu ketiga faktor yaitu orang, objek dan situasi harus diperhitungkan. Jadi keterlibatan dapat dikatakan merupakan refleksi dari motivasi yang kuat di dalam bentuk relevansi pribadi yang sangat dirasakan dari suatu produk atau jasa di dalam konteks tertentu. Bergantung kepada hubungan yang dirasakan antara pengaruh yang memotivasi individu dan manfaat yang ditawarkan oleh objeknya, ini merupakan kontinum yang berjajar dari rendah hingga tinggi. Hubungan ini menjadi di aktifkan sebagai keterlibatan yang dirasakan ketika karakteristik pribadi instrinsik (kebutuhan, nilai, konsep diri) dihadapkan dengan stimulus pemasaran yang sesuai di dalam situasi yang diberikan.

b)Faktor-faktor dalam keterlibatan

Menurut Giles Laurent dan Jean Noel Kaprefer dalam Danang Sunyoto, faktor-faktor yang menghasilkan keterlibatan tinggi dan

12


(34)

keterlibatan rendah bersifat ekstensif ada tiga faktor, yaitu faktor pribadi, faktor produk, dan faktor situasi.13

(a) Faktor pribadi

Tanpa pengaktifan kebutuhan dan dorongan, maka tidak ada keterlibatan dan ini paling kuat bila produk atau jasa dipandang sebagai citra diri yang mempertinggi. Jika demikian halnya hal ini mungkin langgeng, sebagaimana berlawanan dengan situasional atau temporer. Sebagai contoh Richins dan Bloch memperlihatkan bahwa beberapa konsumen adalah penggemar mobil yang ikut perlombaan dan reli serta berlangganan majalah mobil. Yang lain menggunakan mobil mereka terus-menerus tetapi memperlihatkan keterlibatan yang rendah melalui ketidakpedulian akan mobil pada umumnya, termasuk milik mereka sendiri, kecuali jika barangkali mobil itu merusak sendiri secara prematur.

(b) Faktor produk

Produk tidak menimbulkan keterlibatan dalam dan dari diri sendiri. Agaknya cara konsumen berespons terhadap produk itulah yang akan menentukan tingkat keterlibatan mereka. Meskipun begitu karakteristik produk dapat membentuk keterlibatan konsumen. Secara umum keterlibatan lebih besar untuk produk yang memenuhi kebutuhan dan nilai yang penting. Selain itu keterlibatan dapat meningkat karena alternatif pilihan dipandang secara lebih dibedakan di dalam penyajian mereka.

Produk atau merek juga menimbulkan keterlibatan jika ada semacam risiko yang dirasakan dalam pembelian dan pemakaian. Pada tahun 1960 almarhum Raymond Bauner mengajukan proposisi yang penting ini, “Perilaku konsumen melibatkan risiko dalam pengertian bahwa setiap tindakan konsumen akan menimbulkan akibat yang tidak dapat ia

13


(35)

19

antisipasikan dengan apa saja yang mendekati kepastian, dan sebagian mungkin tidak menyenangkan”.14

(c) Faktor situasi

Walaupun keterlibatan yang langgeng dapat dipertimbangkan sebagai ciri yang stabil, keterlibatan situasi atau instrumental berubah sepanjang waktu. Keterlibatan situasi bersifat operasional atas dasar temporer dan memudar segera sesudah hasil pembelian dipecahkan. Ini sering terjadi dengan model seperti busana yang trendi dimana keterlibatan tinggi pada awalnya, tetapi dengan cepat berkurang segera sesudah barang tersebut dikenakan dan mode mulai berubah. Akhirnya keterlibatan juga dapat meningkat jika tekanan sosial dirasakan. Zaichkowsky memperlihatkan sebagai contoh bahwa konsumen bereaksi dengan sangat berbeda ketika mereka membeli anggur untuk konsumsi pribadi yang biasa berlawanan dengan anggur yang akan mereka sajikan pada pesta makan malam.

b. Pengetahuan Konsumen a) Pengertian pengetahuan

Menurut Mowen dan Minor dalam Danang Sunyoto, The amount of experience with and information about particular products or service a person has. Sedangkan menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Danang Sunyoto mendefinisikan, At a general level, knowledge can be defined as the information stored within memory. The subset of total information relevant to consumers functioning in the market place is called consumer knowledge. Jadi berdasarkan kedua definidi di atas, dapat dirangkum bahwa pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut

14


(36)

dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.15

b)Macam-macam pengetahuan konsumen

Pengetahuan konsumen terbagi menjadi tiga macam, yaitu pengetahuan produk, pengetahuan pembelian, dan pengetahuan pemakaian.

(a) Pengetahuan produk

Pengertian dari pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk yang meliputi pengetahuan mengenai karakteristik produk, kategori produk, merek produk, terminologi produk, atribut produk, harga dan sebagainya. Pengetahuan produk tiap konsumen berbeda, yang meliputi pengetahuan mengenai kelas produk, bentuk produk, merek dan model produk. Definisi kelas produk adalah tingkat pengetahuan produk yang paling luas yang meliputi beberapa bentuk, merek atau model.16

Jenis pengetahuan produk terbagi menjadi tiga yaitu pengetahuan manfaat, pengetahuan atribut produk, dan pengetahuan kepuasan produk. Pengetahuan manfaat bagi konsumen sangat penting untuk dimiliki. Karena konsumen seringkali berpikir mengenai manfaat yang ia rasakan jika mengonsumsi atau membeli sebuah produk, bukan mengenai atributnya. Konsumen mungkin tertarik untuk mengetahui berbagai kandungan zat gizi dari suatu produk, mereka lebih tertarik mengetahui apa manfaat produk tersebut. Di sisi lain sebaliknya, dimana seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan pada karakteristik produk atau atribut produk. Sebagian konsumen mungkin memiliki informasi yang lengkap mengenai suatu produk, sehingga mereka mampu

15

Ibid., h. 53.

16


(37)

21

mendeskripsikan secara terinci berbagai atribut dari produk tersebut. Maka bagi pemasar perlu mengetahui apa yang diketahui oleh konsumen, atribut mana yang di anggap paling penting oleh konsumen.

Pengetahuan atribut tersebut akan memengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut produk akan memudahkan konsumen untuk memilih produk yang akan dibelinya. Atribut produk dibedakan menjadi dua yaitu atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik dari suatu produk, misalnya ukuran dari televisi, warna sepeda motor dan sebagainya, sedangkan atribut abstraka menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen.

Sedangkan pengetahuan kepuasan yang diperoleh dari produk, akan dirasakan oleh konsumen ketika mereka telah menggunakan produk tersebut secara langsung. Perlu diketahui bahwa pemanfaatan produk dalam hal rasa, tidak dapat diwakilkan kepada pihak lain atau orang lain. Sehingga ukuran puas dan tidak puas yang valid adalah ketika konsumen memanfaatkan secara langsung atassebuah produk, dan bukan mereka memperoleh informasi atau keterangan dari orang lain, misalnya minum sprite dibandingkan minum sirup ABC, lebih memberikan kepuasaan yang mana.

(b) Pengetahuan pembelian

Keputusan konsumen mengenai tingkat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya. Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah memberikan informasi kepada konsumen dimana konsumen bisa membeli produk tersebut. Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan toko, lokasi produk di dalam toko tersebut, dan penempatan produk yang


(38)

sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen mungkin lebih senang mengunjungi toko-toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena konsumen telah mengetahui dimana letak produk-produk di dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja sehingga konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk.

Dengan semakin majunya teknologi digital, komputerdan informasi, maka pola belanja seorang konsumen lebih bervariasi dan semakin meninggalkan pola belanja tradisional. Teknologi informasi dan ATM menyebabkan kemudahan dalam melakukan transaksi. Jika dulu transaksi belanja melibatkan uang tunai, maka sekarang tidak, yaitu dengan the plastic world atau cashless society. Sebagian besar pembelian atau transaksi dapat dilakukan tanpa uang tunai, baik berbelanja di toko maupun berbelanja melalui mail order atau internet. Kartu plastik dalam berbagai bentuk seperti kartu kredit, kartu debet, kartu ATM telah menggantikan uang sebagai alat transaksi. Konsumen tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak ketika akan berbelanja, konsumen pun merasa lebih aman dan tidak merasa khawatir karena hanya membawa kartu plastik.

(c) Pengetahuan pemakaian

Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersedia telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk bisa memberikan manfaat maksimal dan kepuasan tinggi, maka konsumen harus dapat menggunakan atau mengonsumsi suatu produk dengan benar. Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen dalam mengonsumsi produk, akan menyebabkan konsumen kecewa. Sedangkan produsen tidak menginginkan konsumen hal demikian, oleh karena itu produsen sangat berkepentingan memberitahu kepada konsumen


(39)

23

bagaimana cara menggunakan atau mengonsumsi produk dengan benar.17

c. Motivasi Konsumen

Menurut Abraham Sperling dalam Danang Sunyoto menyatakan motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan di akhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif.18

Sedangkan menurut William J.Stanton menyatakan bahwa motif adalah kebutuhan yang distimulasi yang dicari oleh individu yang berorientasi pada tujuan untuk mencapai rasa puas. Menurut Filmore H.Stanford, motivasi adalah suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu (motivation as an energizing condition of the organisme that serves to direct that organism toward the goal of certain class). Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri (drive arousal).19

d. Sikap Konsumen a) Pengertian sikap

Sikap konsumen merupakan faktor yang penting yang memengaruhi keputusan konsumen. Seringkali sikap disini menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap dan perilaku semuanya ini terkait dengan konsep atribut produk.

b) Komponen sikap

Sikap mempunyai 3 komponen yaitu : (a) Kognitif : kepercayaan merek (b) Efektif : evaluasi merek (c) Konatif : maksud membeli

17

Ibid., h. 56.

18

Ibid., h. 57.

19


(40)

3) Proses Psikologis

Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu: Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekankan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Pengetahuan dan kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Melalui bertindak dan belajar, orang-orang yang memperoleh kepercayaan dan pendirian, yang selanjutnya dapat memengaruhi perilaku konsumen. a. Proses Informasi

Proses informasi ada 5 tahap yang didasarkan pada model pemprosesan informasi :

a) Pemaparan b) Perhatian c) Pemahaman d) Penerimaan e) Retensi b. Pembelajaran

Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku. Definisi ini sangat luas dalam hal mencerminkan posisi dua aliran pikiran utama mengenai pembelajaran. Satu perspektif mengenai pembelajaran dikenal sebagai pendekatan kognitif. Dalam perspektif ini pembelajaran dicerminkan melalui perubahan pengetahuan. Akibatnya fokusnya adalah pada pengertian akan proses mental yang menentukan bagaimana orang mempelajari informasi.20

20


(41)

25

C. Bauran Pemasaran

Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh Mc. Carty yang merumuskannya menjadi 4P (Price, Product, Promotion, dan Place), yang kemudian 4P tradisional diperluas dan ditambahkan dengan empat unsur lainnya, yaitu People, Process, Physical Eviedence, dan Customer service yang akan diuraikan sebagai berikut :21

1) Produk (product) adalah kebijakan umum untuk penetapan merek, pemosisian, pengguguran, modifikasi, penambahan, desain dan pengepakan produk. Strategi pemasaran produk atau merk dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. New brands adalah strategi mengenalkan produk dengan cara menggunakan merk baru untuk kategori produk lama.

b. Line extension adalah sebuah strategi mengenalkan sebuah produk baru melalui naungan suatu produk yang memiliki merek atau brand yang telah ada sebelumnya.

c. Brand extension adalah mengembangkan sebuah produk dengan kategori baru tetapi tetap merek yang sama.

d. Multi brands strategi mengenalkan sebuah produk dengan cara menggunakan. Merk baru untuk kategori produk lama. Dalam

pendekatan produk ini sama dengan sebelumnya,

merk baru untuk kategori produk lama. Dalam pendekatan tetapi merknya dibuat berbeda. Dengan demikian, sebuah perusahaan bisa memiliki beberapa merk untuk produk yang sama.

2) Harga (price) adalah kebijakan umum harga yang harus diikuti oleh grup produk dalam segmen pasar.22 Strategi penetapan harga produk baru sebagai berikut :

21

Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Jakarta: Ghalia, 2010), h. 53.

22


(42)

a. Premium strategy dapat digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk bermutu tinggi dan memasang harga tinggi pula.

b. Good-value strategy merupakan cara menyerang pemasang harga premium.

c. Overcharging strategy merupakan strategi pemasangan harga tinggi, tetapi kualitas produknya tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan.

d. Economy strategy menghasilkan produk bermutu rendah dan memasang harga rendah. Strategi ini dapat bersama-sama ada dipasar yang sama sepanjang pasar terdiri paling sedikit dua kelompok pembeli, yang mencari mutu dan yang mencari harga rendah.

3) Distribusi (place) adalah kebijakan umum untuk saluran distribusi dan tingkat layanan konsumen. Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik (misalnya keputusan mengenai dimana sebuah hotel atau restoran harus didirikan). Selain itu, keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksebilitas jasa bagi para pelanggan (misalnya, apakah akan menggunakan jasa agen perjalanan ataukah harus memasarkan sendiri paket liburan secara langsung kepada konsumen), dan keputusan nonlokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa.

23

Berikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba:

a. Strategi Distribusi Intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi.

23


(43)

27

Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.

b. Strategi Distribusi Selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.

c. Strategi Distribusi Eksklusi adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa yangditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, multi level marketing / pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.

4) Promosi (promotion) adalah kebijakan umum untuk berkomunikasi dengan konsumen dibawah nama yang relevan, seperti periklanan, tenaga penjual, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pameran, penjualan via pos.24Menurut Kotler & Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu:

a. Periklanan (advertising) segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau jasa.

24

Nurul Widyawati, ”Analisis Faktor-faktor Pemasaran Jasa Transportasi Laut yang

Dipertimbangkan Penumpang dalam Membuat Keputusan Memilih Jasa Penyebrangan Kapal Cepat Lintas Surabaya Banjarmasin”, Jurnal Ekuitas, 2006.


(44)

b. Penjualan personal (personal selling) presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

c. Promosi penjualan (sales promotion) terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

d. Hubungan masyarakat (public relation) membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan yang menguntungkan, membangun “citra perusahaan” yang baik, dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.

e. Pemasaran langsung (direct marketing) komunikasi langsung dengan pelanggan yang di incar khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.25

25


(45)

29

D.

Transportasi

1. Pengertian Transportasi

Pengertian transportasi berasal dari kata Latin yaitu transportare, dimana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengankut atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ini berarti transportasi merupakan suatu jasa yang diberikan, guna menolong orang dan barang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dengan demikian, transportasi dapat diberi definisi sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang dan / atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya.26

Transportasi adalah hal yang membuat sebuah bangsa menjadi besar dan makmur yakni tanah yang subur, kerja keras, dan kelancaran pengangkutan orang dan barang dari satu bagian negara ke bagian lainnya. Tanah yang subur tidak banyak artinya apabila tidak digarap, dimanfaatkan, dan dikelola secara tetap. Sumber daya alam yang dimiliki suatu negara tidak berarti apa-apa bila tetap pada tempatnya tanpa disentuh tangan manusia ahli untuk dimanfaatkan. Pendayagunaan semua itu memerlukan kerja keras dengan mengerahkan sumber daya manusia.27

Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat transportasi adalah kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran pengangkutan yang

26

Rustian Kamaluddin, Ekonomi Transportasi:Karekteristik, Teori Dan Kebijakan,(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 13.

27


(46)

menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan pembangunan, pemerataan pembangunan, dan distribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke seluruh pelosok tanah air misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan.28

2. Klasifikasi Transportasi

Transportasi dapat diklasifikasikan menurut macam atau moda atau jenisnya (modes of transportation) yang dapat ditinjau dari segi barang yang diangkut, dari segi geografis transportasi itu berlangsung, dan dari sudut teknis serta alat angkutannya.

a. Dari Segi Barang yang Diangkut

Dari segi barang yang di angkut, transportasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Angkutan penumpang (passanger) 2) Angkutan barang (goods)

3) Angkutan pos (mail) b. Dari Sudut Geografis

Ditinjau dari sudut geografis, transportasi dapat dibagi sebagai berikut:

1)Angkutan antarbenua : misalnya dari Asia ke Amerika

2)Angkutan antarkontinental : misalnya dari Perancis ke Seiss dan seterusnya sampai ke Timur Tengah

3)Angkutan antarpulau : misalnya dari Sumatera ke Jawa 4)Angkutan antarkota : misalnya dari Jakarta ke Bandung

5)Angkutan antardaerah : misalnya dari Jawa Barat ke Jawa Timur 6)Angkutan di dalam kota : seperti dengan oplet dan bus di kota-kota

Medan, Jakarta, Surabaya, dan seterusnya. Jenis angkutan ini disebut sebagai intra-city transportation atau urban transportation.

28

SH. Wibowo, Hukum Lalu Lintas dan Jalan, 2014,

h.2(https://www.academia.edu/5077479/BUKU_HUKUM_LALULINTAS_DAN_JALAN._KUR NIAWAN_TRI_WIBOWO_SH_)


(47)

31

c. Dari Sudut dan Alat Pengangkutannya

Jika dilihat dari sudut teknis dan alat angkutannya, maka transportasi dapat pula dirinci menurut jenisnya sebagai berikut :

1)Angkutan jalan raya atau highway transportation (road transportation). Seperti pengangkutan dengan menggunakan truk, bus, dan sedan.

2)Pengangkutan rel (rail transportation).

3)Pengangkutan melalui air pedalaman (inland transportation). Seperti sungai, kanal, danau, dan sebagainya.

4)Pengangkutan pipa (pipe line transportation), seperti transportasi untuk mengangkut atau mengalirkan minyak tanah, bensin, dan air minum.

5)Pengangkutan laut atau samudera (ocean transportation), yaitu angkutan dengan menggunakan kapal laut yang mengarungi samudera.

6)Pengangkutan udara (transportation by air atau air transportation), yaitu pengangkutan dengan menggunakan kapal terbang yang melalui jalan udara.29

Klasifikasi transportasi dapat ditinjau dari ketiga atau unsur sebagaimana yang dikemukakan di atas, namun seringkali orang mengklasifikasikannya dihubungkan dengan empat unsur transportasi, yaitu jalan, alat angkutan, tenaga penggerak, dan terminal. Sebelum mengklasifikasikan menurut cara dengan unsur-unsur ini, terlebih dahulu dijelaskan pengertian masing-masing unsur-unsur transportasi tersebut.

29


(48)

a) Jalan atau the Way

Jalan merupakan suatu kebutuhan yang paling esensial dalam transportasi. Tanpa adanya jalan tak mungkin disediakan jasa transpor bagi pemakainya. Jalan ditujukan dan disediakan sebagai basis bagi alat angkutan untuk bergerak dari suatu tempat asal ke tempat tujuannya. Unsur jalan dapat berupa jalan raya, jalan kereta api, jalan air, dan jalan udara.

Selanjutnya, jalan itu dapat pula diklasifikasikan menurut jalan alam (natural) dan jalan buatan (artificial). Jalan alam merupakan pemberian alam dan karenanya tersedia bagi setiap orang tanpa (atau hampir tidak) adanya suatu beban ongkos bagi pemakainya, seperti : jalan setapak, sungai, danau, dan (jalan) udara. Sedangkan jalan buatan adalah jalan yang dibangun melalui usaha manusia secara sadar dengan sejumlah dana investasi bagi pembiayaan tertentu untuk membuat konstruksinya dan pemeliharaannya.

b) Alat Angkutan atau the Vehicle

Kendaraan dan alat angkutan pada umumnya merupakan unsur transpor yang penting lainnya. Perkembangannya dan kemajuan jalan dan alat angkutan merupakan dua unsur yang saling memerlukan atau berkaitan satu sama lainnya. Alat angkutan ini dapat dibagi dalam jenis-jenis alat angkutan jalan darat, alat angkutan jalan air, dan alat angkutan udara. Alat angkutan jalan darat dapat berupa gerobak, pedati, bendi, sepeda, sepeda motor, mobil bus, truk, kereta api, trem, dan lain-lain. Alat angkutan melalui air dapat berupa rakit, sampan, kano, kapal layar, kapal uap, dan kapal mesin. Sedangkan alat angkutan udara adalah berbagai rupa jenis pesawat terbang.

c) Tenaga Penggerak atau Motive Power

Yang dimaksud dengan tenaga penggerak di sini adalah tenaga atau energi yang dipergunakan untuk menarik atau mendorong alat angkutan. Untuk keperluan ini dapat dipergunakan tenaga manusia, binatang, tenaga uap, batu bara, bahan bakar minyak, tenaga diesel,


(49)

33

dan tenaga listrik bahkan juga tenaga atom, dan tenaga nuklir. Penggunaan berbagai rupa tenaga penggerak ini telah semakin berkembang sesuai dengan kemajuan dan pemakaian teknologinya di negara dan daerah yang bersangkutan.

d) Tenaga Pemberhentian atau Terminal

Terminal adalah tempat dimana suatu perjalanan transportasi dimulai maupun berhenti atau berakhir sebagai tempat tujuannya. Karena itu di terminal disediakan berbagai fasilitas pelayanan penumpang, bongkar dan muat, dan lain-lain. Lebih-lebih lagi untuk terminal yang dibuat seperti stasiun kereta api, stasiun bus, bandar udara, dan pelabuhan (laut) adalah perlu disediakan jasa-jasa pemakai yang pantas dan menyenangkan bagi pemakainya.30

E.

Deskriptif

Bus Way

1. Pengertian Bus Way

Sistem Bus Rapid Transit (BRT) adalah angkutan massal yang berbasis pada jalan dimana memanfaatkan jalur - jalur khusus dan ekslusif. Sedangkan Bus Rapid Transit berbasis bus way adalah sarana angkutan umum massal dengan moda bus dimana kendaraan akan berjalan pada lintasan khusus berada di sisi jalur cepat. Selain itu sistem yang dipergunakan adalah sistem tertutup dimana penumpang dapat naik dan turun hanya pada halte-halte dan tentunya harus dilengkapi dengan sistem tiket baik berupa tiket untuk sekali jalan ataupun berlangganan dengan mekanisme prabayar.

Agar para penumpang nyaman pada saat menuju dan meninggalkan halte maka disediakanfasilitas penyeberangan orang yang landai, petugas keamanan pada setiap halte, jadwal waktu perjalanan dan juga tidak adanya pedagang kaki lima baik di halte maupunjembatan penyebarangan kecuali pada tempat tampat yang telah ditentukan. Selain itu agar mudah menuju dan meninggalkan lajur bus way maka dari lokasi-lokasi tertentu

30


(50)

akan disediakan trayek angkutan umum. Bus way (jalur bus) merupakan jalur khusus untuk lintasan bus dengan maksud untuk meningkatkan efisiensi sistem transportasi umum, yaitu mempersingkat waktu perjalanan dan biaya transportasi.31

2. Karakteristik Bus Rapid Transit (BRT)

Perbedaan yang mencolok dari Bus Rapid Transit (BRT) diantara angkutan umum lainnya menjadi ciri tersendiri, penekanan pada eksterior dan interior bukan hanya pada design semata akan tetapi kelayakan yang diwakili oleh sarana dan prasana yang memadai merupakan ciri yang harus dimiliki oleh Bus Rapid Transit (BRT). Berikut adalah karakteristik Bus Rapid Transit (BRT) dan karakteristik pelayanan bagi penumpangnya. a) Jalur khusus bus

b) Naik dan turun penumpang yang cepat pada tempat tertentu yang telah ditentukan

c) Sistem penarikan ongkos sebelum berangkat yang efektif dan efisien d) Halte yang nyaman

e) Bus yang nyaman

f) Adanya integritas dengan moda transportasi lainnya

Karakteristik pelayanan bagi penumpang bus way : a) Kemudahan akses untuk angkutan umum b) Keamanan

c) Ruang tunggu yang nyaman bagi penumpang dan terlindungi dari cuaca d) Waktu tunggu yang relatif singkat

e) Kualitas pelayanan yang cukup tinggi selama perjalanan

f) Stasiun atau halte pemberhentian dan pemberangkatan yang aman g) Ketersediaan informasi32

31

Indri,” Analisis Persepsi Penumpang Terhadap Tingkat Pelayanan Bus Way : Studi Kasus Bus Way Trans Jakarta Koridor I,”Thesis pada Universitas Diponegoro, Semarang, 2007, h.8, tidak dipublikasikan.

32


(51)

35

3. Sarana dan Prasarana Bus Way

Sarana dan prasarana pelayanan bus way bagi penumpang pada dasarnya diperuntukkan agar fungsi dan mekanisme pergerakan bus way secara efektif, efisien, aman, dan nyaman.33 Berikut adalah beberapa istilah dan pengertian sarana dan prasarananya :

1) Lajur khusus : terletak di sisi jalur cepat dan dipisahkan oleh garis untuk tanda pembuka jalan yang berwarna berbeda dari jalur lalu lintas lainnya dan disertai dengan tulisan jalur bus dengan lambang – lambang sebagai pelengkap antara lain :

a. Paku jalan

b. Kerucut lalu lintas

Kerucut lalu lintas digunakan untuk memisahkan arus lalu lintas bus way dari lalu lintas lainnya, agar masyarakat mematuhi disiplin penggunaan jalur bus way.

c. Pulau- pulau lalu lintas lintas

Bila jalur bus way digunakan sepanjang hari, agar tidak menggunakan akses ke bangunan lain, maka dapat dibangun pulau-pulau lalu lintas dengan interval tertentu.

d. Pemisahan Fisik

Bila jalur bus way digunakan sepanjang hari dan akses ke bangunan dan akses ke luar jalur bus way dilarang, maka digunakan pemisah lajur berupa beton pemisah atau menggunakan ambang pengaman (guard rail).

e. Rambu

Rambu yang digunakan untuk jalur bus way adalah: a) Rambu berakhirnya jalur bus way

b) Rambu arah yang dituju lajur bus way

c) Rambu petunjuk awal berlakunya jalur bus way

d) Rambu petunjuk jenis kendaraan yang dapat menggunakan jalur bus way.

33


(52)

e) Papan tambahan batas waktu penggunaan lajur.

2) Halte : berada di pemisah jalur cepat berfungsi untuk pemberhentian dan pemberangkatan (menaikan dan menurunkan) penumpang, serta digunakan untuk penumpang antri membeli karcis dan menunggu kedatangan bus way secara tertib, aman, dan nyaman. Di dalamnya terdapat beberapa fasilitas yaitu loket penjualan karcis, lampu penerangan dan pendingin ruangan, pintu keluar-masuk, ruang tunggu dan petugas tiket dan keamanan.

3) Fasilitas penyeberangan orang : dibangun sedemikian rupa dengan kelandaian yang nyaman dilengkapi dengan fasilitas untuk pengontrolan karcis/tiket, lampu penerangan, jadwal dan rute perjalanan, telepon umum, serta fasilitas pengaduan.

4) Armada : berupa bus berukuran besar dengan kapasitas 30 orang penumpang dudukdan 55 orang penumpang berdiri (dengan alat pegang ayun), dilengkapi dengan fasilitas pendingin, fasilitas komunikasi pada ruang kemudi yang dihubungkan dengan pusat kontrol berguna untuk komunikasi pengemudi dan operator serta memberikan informasi kepada penumpang, dan pintu otomatis keluar masuk dari sisi kanan dan kiri.

5) Pusat kendali: berfungsi umtuk memonitor posisi bus dan kondisi dari setiap halte yang ada.

6) Kebersihan :pada setiap elemen prasarana bus way antara lain jembatan penyeberangan, halte bus, dan juga bus itu sendiri.

7) Pengoperasian bus way : berikut adalah mekanisme penumpang dalam menggunakan bus way :

a. Para penumpang harus menggunakan fasilitas penyeberangan jalan untuk menuju/ meninggalkan halte.

b. Membeli tiket pada tempat yang telah disediakan. 34

34


(53)

37

c. Masukkan karcis didekat gerbang masuk pada alat kontrol karcis, jika karcis masih berlaku maka alat putar pada pintu masuk akan terbuka.

d. Selanjutnya memasuki ruang tunggu bus way yang aman dan nyaman dimana kebersihannya senantiasa terjaga.

e. Antri pada tempat yang disediakan sambil menunggu kedatangan bus.

f. Bus akan berhenti pada halte yang disediakan dan secara otomatis pintu bus dan halte terbuka.

g. Waktu menaikkan penumpang memadai sehingga tidak perlu berebut.

h. Didalam bus udara bersih dan segar diharapkan partisipasinya untuk menjaga kebersihan bus tersebut.

i. Bus akan berhenti pada halte yang disediakan dan secara otomatis pintu bus dan halte terbuka.

j. Penumpang dapat meninggalkan bus melewati fasilitas penyeberangan dan trotoar yang ada.


(54)

F.

Hasil Penelitian Relevan

Dalam pencarian judul dan beberapa kajian pustaka, peneliti menemukan beberapa hasil yang relevan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu :

1) Skripsi milik Hero Susilo, Mahasiswa Universitas Indonesia 2011 dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Kereta Api dengan Menggunakan Algoritma Chaid. Penelitian ini meneliti bagaimana mengetahui karakteristik penggunaan kereta api dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengguna kereta api dalam memilih kereta api. Persamaan penelitian ini ialah sama-sama membahas faktor-faktor pengguna atau konsumen dalam memilih angkutan jasa. Perbedaannya ialah objek dan subjek yang berbeda serta daerah atas penelitian.35

2) Skripsi milik Arya Prasetya Utama, Mahasiswa Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011 dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Menggunakan Ponsel Blackberry (Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Fokus penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan ponsel blackberry. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan menggunakan ponsel blackberry. Penelitian ini dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.36

3) Penelitian dari Dra. Nurul Widyawati, MM, dengan judul Analisis Faktor-faktor Pemasaran Jasa Transportasi Laut yang Dipertimbangkan Penumpang dalam Membuat Keputusan Memilih Jasa Penyebrangan Kapal Cepat Lintas Surabaya Banjarmasin. Penelitian ini meneliti faktor konsumen dalam menggunakan layanan transportasi perairan.

35

Hero Susilo,” Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Kereta Api dengan Menggunakan Algoritma Chaid”, Skripsi pada Universitas Indonesia, Depok, 2011, tidak dipublikasikan.

36

Arya Prasetya Utama, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Menggunakan Ponsel Blackberry : Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, tidak dipublikasikan.


(55)

39

Perbedaannya ialah penulis menitikberatkan pada layanan jasa perairan dengan faktor konsumen dalam memilihnya, sedangkan penelitian ini cenderung kepada layanan transportasi darat akan tetapi sama yaitu mengetahui faktor memilihnya.37

37

Nurul Widyawati, ”Analisis Faktor-faktor Pemasaran Jasa Transportasi Laut yang Dipertimbangkan Penumpang dalam Membuat Keputusan Memilih Jasa Penyebrangan Kapal Cepat Lintas Surabaya Banjarmasin”, Jurnal Ekuitas, 2006.


(56)

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lokasi Koridor II atau Jurusan II untuk bus TransJakarta meliputi terminal Pulo Gadung di Jakarta Timur hingga Berakhir di halte Harmoni (Jakarta Pusat). Jalan-jalan yang dilalui Busway koridor II adalah sepanjang Jl. Perintis Kemerdekaan, Galur, Senen, RSPAD, Departemen Luar Negeri, Stasiun Gambir II, Masjid Istiqlal, Juanda dan Pecenongan. Untuk arah baliknya melewati jalan di sisi utara Komplek Istana Presiden RI dan Sekretariat Negara RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Stasiun Gambir II, Kwitang, Senen, dan seterusnya hingga kembali ke Terminal Pulo Gadung.1

Adapun waktu yang dijalani dalam melakukan penelitian ini penulis memulainya dari pengumpulan data yaitu pada bulan September 2014 dan melakukan penelitian lapangan pada bulan Oktober 2014. Penelitian dilakukan selama dua bulan dari 1 Oktober – 30 November 2014.

1

Astri,”Analisis Pengaruh Segmentasi Demografi, Psikografis dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Penggunaan TransJakarta (Busway) Sebagai Sarana Transportasinya: Studi Kasus Para Pengguna Jasa TransJakarta (Busway),”Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2009, h. 103, tidak dipublikasikan.


(57)

41

GAMBAR 3.1 Peta Jalur TransJakarta (Busway)

Sumber : Google

(https://www.google.co.id/search?q=gambar+rute+busway+koridor+2)2

2

Peta Rute Busway Koridor 2, 31-03-2015,


(58)

B.

Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.3 Dimana peneliti berusaha menganalisis data yang bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis faktor. Analisis faktor sendiri bertujuan untuk mengurangi dan meringkas semua variabel terkait dan saling berketergantungan.

C.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.4

Populasi merupakan kumpulan individu atau objek penelitian yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi penelitian ini menggunakan seluruh konsumen TransJakarta yang ada di Koridor II sebagai populasi penelitiannya yaitu sekitar 29.000 penumpang/hari.5

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah probability sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang memberi

3

Ibrahim Ndung, “Dalam metode penelitian kuantitatif”,

http://www.academia.edu/5319801/Dalam_metode_penelitian_kuantitatif, 31 Maret 2015.

4

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 117-118

5

Ruben Sihombing, “OPTIMALISASI WAKTU TEMPUH BUS TRANS JAKARTA KORIDOR 1 BLOK M KOTA DITINJAU DARI INFORMASI WAKTU ULANG”,

http://www.academia.edu/6257529/OPTIMALISASI_WAKTU_TEMPUH_BUS_TRANS_JAKA RTA_KORIDOR_1_BLOK_M_KOTA_DITINJAU_DARI_INFORMASI_WAKTU_ULANG_A PILL_TRAVEL_TIME_OPTIMALIZATION_OF_TRANS_JAKARTA_BUSSES_CORRIDOR_ 1_BLOK_M_KOTA_BASE_ON_CYCLE_TIME_TRAFFIC_LIGHT_INFORMATION, 31 Maret 2015.


(59)

43

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.6 Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini berupa simple random sampling yaitu teknik pengambilan anggota sampel secara acak dari populasi tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. Dengan syarat yang menjadi sampel ialah konsumen yang menggunakan transportasi khususnya TransJakarta di koridor II. Dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian7. Dalam penelitian ini maka sampel yang akan di teliti diperlukan 50 responden yang menggunkan TransJakarta koridor II.

D.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1) Penelitian Pustaka (Library Research)

Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder. Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet dengan tujuan untuk memperoleh data sekunder yang berhubungan dengan penelitian ini.

2) Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah konsumen koridor II yang menggunakan angkuatn jasa TranJakarta.

3) Observasi

6

Dian Kharisma, “Populasi dan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif”, www.penalaran-unm.org/artikel/penelitian/324-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian-kuantitatif.html, 22 Maret 2015.

7

Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 124


(1)

nama responden p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 total

khoirul umam 2 5 5 5 5 2 5 2 2 3 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 96

rini 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 2 3 3 3 2 2 1 4 4 3 2 2 2 67

asmailahiasha permat a

sari 4 4 4 4 4 2 5 2 3 4 5 5 3 3 5 5 4 4 3 3 4 5 4 4 3 96

radifat ul hasanah 2 3 4 4 4 2 4 1 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 81

m irhash maulana 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 2 2 5 2 3 2 3 4 2 69

rudi bagasw ara 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 86

muzakir m 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 5 4 3 3 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 3 93

udin 4 2 2 2 2 4 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 3 5 2 4 4 4 3 3 3 77

imam khasbany 4 5 5 5 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 91

anit a kusnandar 4 4 4 4 4 2 3 2 2 3 4 4 3 3 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 3 90

sofyat unnisa 4 3 4 4 4 4 2 2 2 3 5 5 2 3 3 3 4 4 5 5 3 4 3 4 3 88

faridah 3 3 4 4 4 2 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 5 5 3 4 3 84

nina roslina 3 5 5 5 5 2 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 92

nela 3 4 4 4 5 2 4 4 2 4 3 3 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 3 5 99

farhat ul fauziyah 4 5 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 89

fenit a w 4 5 5 5 5 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 5 5 3 4 4 5 3 5 88

annisa d 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 3 5 3 4 96

lela aila 4 2 5 5 5 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 98

risnaeni 3 4 4 4 4 1 2 2 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 80

ayuni nurul lit a 4 4 5 5 5 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 100

yuka supart ini 3 4 4 4 4 2 2 2 2 1 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 80

younne 4 5 5 5 5 3 5 3 2 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 4 107

agnes yuliani 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 3 4 4 96

muham mad sayifu 4 5 4 4 4 3 4 4 5 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 5 5 2 4 4 4 90

t eguh prayogo 3 5 5 5 5 3 5 3 3 4 5 5 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 103

sant i azizah 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 89

mahrun ali nisa 2 2 5 5 5 3 2 2 1 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 74

nur kurot a ayun 2 4 5 5 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 5 4 3 3 2 3 2 2 80


(2)

m rizkiansyah l 3 3 4 4 5 3 5 2 2 4 5 5 2 5 5 5 5 4 3 4 4 3 3 2 3 93

w ilda syifa f 3 5 4 4 5 2 1 2 2 1 2 2 5 1 1 1 3 3 3 4 4 2 4 3 3 70

indah 1 4 5 5 4 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 2 2 3 4 4 2 3 62

candra firet ya 1 4 4 4 5 2 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 75

puji syafit ri r 1 4 4 4 5 3 3 2 2 3 4 4 1 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 81

t ari 1 4 4 4 4 1 2 1 1 4 4 4 1 1 1 1 3 3 2 2 3 2 3 1 1 58

amaliah 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 4 3 4 3 3 89

okt aviani m 4 5 5 5 5 4 4 4 2 4 5 5 3 4 4 4 5 5 1 5 5 5 4 5 2 104

ridw an 4 5 5 5 5 1 2 4 2 4 5 5 1 2 2 2 5 5 2 5 5 5 4 5 1 91

sahuri 4 5 5 5 5 2 3 4 1 4 5 5 1 2 2 2 4 4 4 4 4 5 3 4 2 89

riki hilmansyah 5 5 4 4 4 4 2 2 1 4 5 5 4 2 2 2 5 5 3 5 5 5 4 3 3 93

m sodik 4 4 5 5 3 4 2 2 2 4 5 5 2 4 4 4 5 5 2 5 5 1 4 5 3 94

asep anw ar 4 5 5 5 5 1 2 1 1 4 5 5 2 3 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 2 96

alika karunia 4 5 4 4 5 5 2 2 2 2 5 5 5 2 2 2 5 5 4 5 5 5 4 5 3 97

ahmad efi suefi 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 1 4 3 3 95

put ri 4 5 5 5 4 5 2 4 2 2 5 5 4 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4 5 3 101

manarul 4 5 5 3 4 2 2 4 2 4 5 5 3 3 3 3 5 5 2 3 3 5 4 4 3 91

surat no 2 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 5 3 4 4 5 4 4 3 94

rosyiana magdalena 4 5 4 3 3 4 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2 4 4 3 4 4 5 4 4 3 83

eko set iaw an 2 5 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 2 2 2 2 4 4 5 4 4 4 3 4 3 83

moch syahril 4 5 4 4 5 3 2 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 90


(3)

1

Dokumentasi

Halt e busw ay Halt e busw ay

Penumpang yang sedang berdiri di dalam

bus Transjakart a Kondisi didalam bus


(4)

2

M engisi kuesioner bersama responden M engisi kuesioner bersama responden

M engisi kuesioner bersama responden M engisi kuesioner bersama responden

Penumpang busw ay sedang menunggu kedat angan bus

Penumpang busw ay sedang menunggu kedat angan bus


(5)

3

Halt e busw ay Halt e busw ay

Halt e busw ay Halt e busw ay


(6)

4 M engisi kuesioner oleh responden

M engisi keusioner oleh responden