Prestasi Belajar Tinjauan Pustaka

xxviii oleh siswa-siswa tertentu, tetapi semua siswa di tuntut untuk menjadi aktif baik secara mental maupun fisik. Lembar observasi digunakan untuk mengamati keaktivan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Keaktivan yang di amati terdiri dari keaktivan mental dan keaktivan fisik. Aktif mental terdiri dari siwa memberi pendapat dalam kerja kelompok, menanggapi pendapat anggota kelompok, bertanya kepada anggota kelompok, menjawab atau memberikan penjelasan atas pertanyaan anggota kelompok, bertanya kepada guru, dan menjawab pertanyaan guru. Sedangkan keaktivan siswa secara fisik adalah kehadiran siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar Syafriandi dan Dwina, 2004: 152

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Arifin 1990: 3: “Kata prestasi belajar berasal dari bahasa Belanda Prestatie kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha”, lebih jelasnya dia mengemukakan bahwa: “Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat parential dalam sejarah kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing- masing”. Winkel 1996: 162 mengungkapkan: “Prestasi adalah suatu bukti ketrampilan yang telah dicapai”. Prestasi merupakan suatu indikator yang dapat diketahui secara jelas dan nyata sebagai suatu hasil usaha dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang dimaksud dalam hal ini adalah kegiatan belajar mengajar. Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang untuk memperoleh perubahan baik berupa perubahan ketrampilan maupun sikap yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar xxix Banyak faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam membantu siswa mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut pendapat Slameto 1995: 54 adalah : 1 Faktor Intern, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang belajar meliputi: a Faktor Jasmani b Faktor Psikologis c Faktor Kelelahan 2 Faktor Ekstern, yaitu faktor yang ada di luar individu meliputi : a Faktor keluarga b Faktor Sekolah c Faktor Masyarakat c. Fungsi Prestasi Belajar Fungsi prestasi belajar menurut Arifin 1990: 15 adalah: 1 Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan anak didik 2 Prestasi belajar sebagai lambang kepuasan hasrat ingin tahu 3 Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan 4 Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern 5 Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik Untuk mengetahui prestasi belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan penilaian atau evaluasi dengan tujuan supaya siswa mengalami perubahan yang positif. Penilaian berarti usaha untuk mengetahui sejauh mana perubahan telah terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar mengajar. Seorang pendidik harus mengetahui sejauh mana siswa telah mengerti bahan yang ia ajarkan. Pendidik membutuhkan informasi tentang nilai pekerjaannya. Penilaian atau evaluasi memberi informasi tentang hasil pelajaran yang telah disajikan. Menurut Ad. Rooijakkers 2003: 141: “Evaluasi adalah cara untuk mengetahui sejauh mana xxx sasaran belajar suatu kursus atau suatu rangkaian pelajaran dapat tercapai”. Alat untuk mengevaluasi disebut tes, yang dipakai untuk menilai hasil belajar siswa dan hasil mengajar dari seorang pendidik. Suharsimi Arikunto 2009: 53 menyebutkan bahwa pengukuran keberhasilan siswa dan keberhasilan program pengajaran dapat dilakukan dengan memberikan tes. Sebelum kursus dimulai pengajar telah menentukan hal-hal yang harus diketahui dan dapat dikerjakan oleh murid, dan sesudah kursus selesai diberikan, pengajar mengadakan evaluasi, apakah hal-hal yang telah ditentukan itu dapat tercapai. Alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam belajar berupa tes menurut Suharsimi Arikunto 2009: 52 dapat dibedakan menjadi: 1 Tes Diagnostik Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan siswa sehingga dengan mengetahui kelemahan-kelemahan tersebut maka dapat dilakukan tindakan yang tepat. 2 Tes Formatif Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mengetahui program tertentu. Tes formatif ini juga dapat difungsikan sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran. 3 Tes Sumatif Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya suatu program pembelajaran. Tes ini dapat dilaksanakan pada setiap catur wulan atau semester. 4. Tinjauan Tentang Penelitian Tindakan Kelas Suhardjono 2008:57 mendefinisikan “ Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang di lakukan oleh guru, bekerjasama dengan peneliti atau dilakukan oleh guru sendiri yang sudah bertindak sebagai peniliti di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran”. xxxi Terdapat empat model penelitian tindakan kelas. Keempat model itu secara rinci di uraikan Kasbolah E.S 2001:61—68 sebagai berikut :

1. Model Ebbut.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TERPROGRAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA KOMPETENSI DASAR CUACA DAN IKLIM SMP MUHAMMADIYAH 9 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 5 77

PENERAPANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC BERBANTUAN MODULUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA mts N 1 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 85

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI POKOK HIDROKARBON SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN SISWA KELAS XI AK 1 SMK YPE SAWUNGGALIH TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 227

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK 1 DI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016.

6 31 156

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI DASAR JURNAL KHUSUS SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 SMK KOPERASI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 211

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA BUKU SAKU UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PIUTANG SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

5 18 216