Model Ebbut. Model Kemmis dan Mc Taggart

xxxi Terdapat empat model penelitian tindakan kelas. Keempat model itu secara rinci di uraikan Kasbolah E.S 2001:61—68 sebagai berikut :

1. Model Ebbut.

Model Ebbut merupakan salah satu model PTK yang dikembangkan oleh dave ebbut. Model ini di ilhami oleh pemikiran Kemmis dan Elliot. Dalam pengembangannya, Ebbut kurang begitu sependapat dengan interprestasi Elliot tentang karaya Kemmis. Perasaan kurang setuju Ebbut di sebabkan karena karya kemmis menyamakan penelitiannya dengan temuan fakta. Sedangkan kenyataannya , kemmis dengan jelas menunjukan bahwa penelitian terdiri atas diskusi , negosiasi, menyelidiki, dan menelaah kendala-kendala yang ada. Jadi, sudah jelas ada elemen-elemen analisisnya dalam model Kemmis. Selanjutnya , Ebbut berpendapat bahwa langkah-langkah yang dikembangkan oleh kemmis bukanlah yang paling baik untuk mendeskripsikan adanya proses tindakan dan refleksi. Memang pada kenyataannya, Ebbut sangat memperhatikan alur logika penelitian tindakan dan beliau juga berusaha memperlihatkan adanya perbedaan antara teori suatu sistem dan membuat system-sistem tersebut ke dalam bentuk kegiatan operasional. Model yang di kemukakan Ebbut dapat di lihat pada Gambar 2. xxxii IDE AWAL Temuan dan Analisa Rencana Umum Langkah Tind. 1 Langkah Tind. 2 Langkah Tind. 3 Monitor Implementasi dan efeknya Penjelasan kegagalan untuk implementasi Revisi Rencana Umum Rencana diperbaiki Langkah Tind. 1 Langkah Tind. 2 Langkah Tind. 3 Monitor implementasi dan efek Revisi Rencana Umum Rencana diperbaiki Langkah Tind. 1 Langkah Tind. 2 Langkah Tind. 3 Monitor implementasi dan efek Implementasi langkah berikut Implementasi langkah berikut D A U R 1 D A U R 2 D A U R 3 Jelaskan setiap kegagalan dan efek Implementasi Langkah Tind. 1 Gambar 2. Penelitian Tindakan Model Ebbut Kasbolah, 2001: 66 xxxiii

2. Model Kemmis dan Mc Taggart

Kemmis mengembangkan modelnya berdasarkan konsep asli Lewin yang kemudian disesuaikan dengan beberapa pertimbangan. Pakar ini secara eksklusif menerapkan buah pikirannya pada bidang pendidikan. Pada tahun 1986 bersama dengan Will Carr, Kemmis dan Taggart menggalakkan istilah “Penelitian Tindakan Pendidikan”. Dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan. Lihat Gambar.3 Gambar 3. Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis dan Mc Teggart Kasbolah 2001: 63. Keterangan : 1. a. Siswa mengira bahwa sain sekedar mengingat fakta dan bukan proses inkuiri. Bagaimana saya dapat merangsang inkuiri pada siswa? Apakah dengan mengubah teknik bertanya? Teknik bertanya yang sama? b. Menukar strategi bertanya agar siswa dapat menggali jawaban atas pertanyaan sendiri. 2. Mencoba bertanya agar siswa mau mengatakan keinginan mereka. 3. Catat pertanyaan dan respon pada tape untuk beberapa kali pelajaran untuk melihat apa yang terjadi. Simpan catatan tantang kesan saya dalam buku harian. PLAN PLAN 1 2 5 6 R E F L E C T T C A OBSERVE R E F L E C T T C A OBSERVE 4 4 3 4 8 7 xxxiv 4. Pertanyaan inkuiri saya dikacaukan oleh kebutuhan tetapi saya tetap mengendalikan garapan kelas. 5. Teruskan tujuan umum, tetapi kurangi pengendalian disesuaikan. 6. Kendorkan pengendalian dalam beberapa kali pelajaran. 7. Pertanyaan direkam dan dikendalikan. Catat dalam buku harian pengaruhnya terhadap tingkah laku siswa. 8. Inkuiri berkembang, tetapi siswa lebih galak. Bagaimana saya dapat menjaga agar tetap pada jalur? Dengan cara saling mendengarkan? Dengan pertanyaan-pertanyaan lagi? Pelajaran apa yang membantu? dst.

3. Model Elliot

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TERPROGRAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA KOMPETENSI DASAR CUACA DAN IKLIM SMP MUHAMMADIYAH 9 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 5 77

PENERAPANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC BERBANTUAN MODULUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA mts N 1 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 85

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI POKOK HIDROKARBON SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN SISWA KELAS XI AK 1 SMK YPE SAWUNGGALIH TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 227

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK 1 DI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016.

6 31 156

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI DASAR JURNAL KHUSUS SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 SMK KOPERASI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 211

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA BUKU SAKU UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PIUTANG SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

5 18 216