Perencanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

lxiii

2. Siklus II

Pada siklus I keberhasilan tindakan belum tercapai dengan optimal baik dari segi proses maupun hasil. Dari segi proses, keaktivan mental siswa dalam diskusi kelompok ahli maupun kelompok asal belum begitu tampak. Dari segi hasil, nilai rata-rata kelas belum meningkat secara optimal dari 62 untuk nilai rata- rata kelas mid semester 1 menjadi 69 untuk nilai rata-rata kuis 1 di siklus I. pencapaian ketuntasan klasikal juga belum optimal, bila dibandingkan dengan sebelum pelaksanana siklus I. Ketuntasan klasikal mid semester 1 adalah 67 . Setelah mengikuti kuis 1 pada siklus I sudah mengalami peningkatan cuman belum begitu optimal yaitu 70 dan masih banyak yang belum tuntas yaitu 11 siswa. Mengingat keberhasilan tindakan belum tercapai secara optimal dengan di tunjukan masih banyak yang belum tuntas, maka dianggap perlu diadakan tindakan siklus II yang merupakan kelanjutan dari siklus I. Materi yang dibahas berbeda dengan siklus I tetapi masih satu kompetensi dasar dengan siklus I. Tabel 11. Penyebaran Materi Bahasan Siklus II No. Ahli Materi yang Dibahas 1. 1 Pengertian Daerah Aliran Sungai DAS 2. 2 Fungsi suatu Daerah Aliran Sungai DAS 3. 3 Usaha Konversi Daerah Aliran Sungai 4. 4 Potensi Air Tanah 5 5 Penyebab dan Dampak Banjir 6 6 Usaha Mengurangi Resiko Banjir. Kekurangan yang ditemukan pada siklus I diperbaiki pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Perencanaan Tindakan

1. Peneliti lebih memotivasi siswa pada saat diskusi kelompok dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep atau me yelesaikan suatu soal di LKS. lxiv 2. Peneliti memberikan semangat kepada siswa dengan cara akan memberikan penghargaan dan hadiah bagi kelompok yang kompak dan nilai rata-ratanya bagus. 3. Peneliti memperhitungkan dan merencanakan alokasi waktu dengan baik sehingga lebih terstruktur dan bisa optimal.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Jumat , tanggal 12 Februari 2010. Pada fase ini, kegiatan yang dilakukan adalah diskusi dalam kelompok ahli dilanjutkan diskusi dalam kelompok asal dan pelaksanaan kuis 2. waktu yang diperlukan 2 x 45 menit. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dimulai dari mengadministrasi absensi siswa. Ketua kelas menyampaikan informasi bahwa semua siswa hadir, tidak ada yang absen. Peneliti sekilas mengingatkan materi pada pertemuan sebelumnya dan memberi penjelasan mengenai topik materi yang akan dipelajari dalam diskusi kelompok ahli. Peneliti kemudian mengingatkan kembali mekanisme metode kooperatif tipe Jigsaw. Siswa lebih cepat menangkap arahan-arahan pokok penjelasan sekilas metode kooperatif tipe Jigsaw dan segera berada dalam satu kelompok asal yang telah dibentuk pada siklus I. Pembentukan kelompok untuk kedua kali ini cukup lancar. Para siswa sudah memahami tata cara pembelajaran dengan metose kooperatif tipe Jigsaw. Setelah siswa berada pada kelompok asalnya masing-masing, siswa berbagi materi untuk didiskusikan dalam kelompok ahli. Penentuan posisi tugas ini untuk memperlancar pelaksanaan diskusi kelompok ahli. Tampak masing-masing kelompok bisa menentukan posisi-posisi tugas dengan cepat. Siswa yang memperoleh materi yang sama kemudian bergabung dalam kelompok ahli. Masing-masing kelompok ahli tampak sungguh-sungguh dalam memperbincangkan materi kajian yang dihadapi. Diskusi dalam kelompok ahli berjalan efektif dan setiap anggota cukup memahami materi yang dikaji sehingga pengerjaan LKS 2 dalam kelompok ahli relatif cukup singkat. Siswa yang bergabung dalam kelompok ahli kemudian kembali ke kelompok asalnya masing- lxv masing dengan membawa semua materi yang dibahas oleh tiap-tiap kelompok ahli. Pemaparan anggota kelompok dari empat kelompok ahli berjalan cukup serius, dengan demikian setiap anggota telah memperoleh materi secara keseluruhan. Di akhir siklus dilaksanakan kuis 2, untuk mengetahui seberapa jauh penguasaan materi oleh siswa dalam siklus II. Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar lebih serius mengerjakan kuis 2, hal ini dikarenakan peningkatan skor nilai kuis yang diperoleh pada siklus I dan siklus II memberikan sumbangan skor nilai pada kelompok asalnya masing-masing dan menentukan tingkat penghargaan yang akan diperoleh di akhir pertemuan. Pada hari Jumat 19 Februari 2010 dilaksanakan tes hasil belajar, yang mencakup seluruh materi siklus I dan siklus II. Dengan demikian dapat diketahui seberapa jauh penguasaan materi oleh siswa dan dapat diketahui ketuntasan klasikalnya. Soal tes hasil belajar dan lembar jawaban dapat dilihat pada lampiran 12 dan lampiran 13 Setelah pelaksanaan tes hasil belajar, masing-masing kelompok asal menerima penghargaan berdasarkan skor nilai perkembangan yang mereka peroleh. Skor perkembangan masing-masing kelompok hasil dapat dilihat pada lampiran 14 , sedangkan lembar penghargaan dapat dilihat pada lampiran 16

c. Refleksi

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TERPROGRAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA KOMPETENSI DASAR CUACA DAN IKLIM SMP MUHAMMADIYAH 9 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 5 77

PENERAPANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC BERBANTUAN MODULUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA mts N 1 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 85

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI POKOK HIDROKARBON SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN SISWA KELAS XI AK 1 SMK YPE SAWUNGGALIH TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 227

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK 1 DI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016.

6 31 156

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI DASAR JURNAL KHUSUS SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 SMK KOPERASI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 211

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA BUKU SAKU UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA KOMPETENSI DASAR PIUTANG SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

5 18 216