xxxiv
4. Pertanyaan inkuiri saya dikacaukan oleh kebutuhan tetapi saya tetap mengendalikan garapan kelas.
5. Teruskan tujuan umum, tetapi kurangi pengendalian disesuaikan. 6. Kendorkan pengendalian dalam beberapa kali pelajaran.
7. Pertanyaan direkam dan dikendalikan. Catat dalam buku harian
pengaruhnya terhadap tingkah laku siswa. 8. Inkuiri berkembang, tetapi siswa lebih galak. Bagaimana saya dapat
menjaga agar tetap pada jalur? Dengan cara saling mendengarkan? Dengan pertanyaan-pertanyaan lagi? Pelajaran apa yang membantu?
dst.
3. Model Elliot
Selanjutnya marilah kita lihat model lain, yaitu sebuah model Penelitian Tindakan yang diberikan oleh Elliot. Elliot adalah seorang pendukung
gerakan “guru sebagai peneliti” Beliau selalu berusaha mencari cara-cara baru untuk mengembangkan jaringan Penelitian Tindakan dan
berhubungan dengan pusat-pusat jaringan penelitian yang lain. Elliot dan Adelman bekerja bersama-sama dengan guru di kelas, bukan hanya
sebagai pengamat, tetapi mereka sebagai kolaborator atau teman sejawat guru. Melalui partisipasi semacam ini mereka membantu guru untuk
mengadopsi suatu pendekatan penelitian untuk pekerjaannya. Elliot setuju dengan ide dasar langkah-langkah tindakan refleksi yang terus bergilir dan
kemudian menjadi suatu siklus seperti yang dikembangkan Kemmis. Namun skema langkah-langkahnya lebih rinci dan berpeluang untuk lebih
mudah diubah sehingga sebenarnya dia telah membuat suatu diagram yang lebih baik. Lihat Gambar 4.
IDE UMUM Reconnaisance
Rencana Menyeluruh
Tindakan 1 Monitor dan
Reconnaisance
Tindakan 2 dst Revisi Rencana
Menyeluruh Rencana
Menyeluruh Baru Tindakan 2 dst.
Tindakan 2 dst. Reconnaisance
Amended General ide
atau atau
atau
Gambar 4. Penelitian Tindakan Elliot Kasbolah, 2001: 65
xxxv
Ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam memahami skema- skema model yang dikembangkan oleh Ebbut, Kemmis, dan Elliot bila
guru akan menerapkannya atau mengadopsi untuk Penelitian Tindakan kelas dalam praktik di kelasnya. Guru harus memahami betul apa yang
dimaksud oleh masing-masing penulis. Guru atau peneliti harus mengetahui penggunaan dan keterbatasan skema tersebut bila dipraktikkan
dalam pelaksanaan penelitian Tindakan Kelas. Beberapa keterbatasan dari skema model-model penelitian tersebut, antara lain, adalah sebagai
berikut : a. adanya gerakan yang mulai menjauhi dari ajaran Lewin semula.
b. skema-skema itu kelihatannya rapuh dan membingungkan. c. skema-skema tersebut tidak dapat menyesuaikan dengan hal-hal baru
yang menjadi fokus utama penelitian. d. skema tersebut tidak begitu saja cocok untuk diikuti.
4. Model Mc Kernan