dikatakan sangat efektif. Pada tahun 2008 target penerimaan retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp. 2.021.950.000,00 dan dapat dicapai sebesar
Rp. 3.269.045.033,00. Tingkat pencapaian targetnya sebesar 161,68 dan dapat dikatakan sangat efektif. Pada tahun 2009 target penerimaan retribusi
pelayanan kesehatan sebesar Rp. 2.829.704.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 2.957.764.648,00. Tingkat pencapaian targetnya sebesar 104,53 dan
dapat dikatakan sangat efektif. Selama 5 tahun berturut-turut retribusi pelayanan kesehatan
mempunyai tingkat efektivitasan yang tinggi hal ini salah satunya dikarenakan oleh kesadaran wajib retribusi untuk membayar retribusi saat
memakai pelayanan kesehatan baik di puskesmas ataupun di rumah sakit. .
c. Efektivitas Retribusi Pelayanan Persampahan Tahun 2005-2009
Selama tahun 2005 hingga tahun 2008 retribusi pelayanan
persampahan sangat efektif namun pada tahun 2009 menjadi efektif. Pada tahun 2005 target retribusi pelayanan persampahan sebesar Rp.
2.197.000.000,00 dan dapat tercapai sebesar Rp. 2.350.877.254,00. Tingkat efektivitasnya sebesar 107,00 dan dapat dikatakan sangat efektif. Pada
tahun 2006 target penerimaan retribusi pelayanan persampahan sebesar Rp. 2.860.000.000,00 dan dapat tercapai sebesar Rp. 2.927.579.995,00. Tingkat
efektivitasanya sebesar 102,36 dan dapat dikatakan sangat efektif. Pada tahun 2007 target penerimaan retribusi pelayanan persampahan sebesar Rp.
2.893.000.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 2.965.836.560,00. Tingkat efektivitasanya sebesar 102,52 dan dapat dikatakan sangat efektif. Pada
tahun 2008 target penerimaan retribusi pelayanan persampahan sebesar Rp. 3.343.000.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 3.442.301.099,00. Tingkat
efektivitasanya sebesar 102,97 dan dapat dikatakan sangat efektif. Pada tahun 2009 target penerimaan retribusi pelayanan persampahan sebesar Rp.
3.838.900.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 3.765.250.892,00. Tingkat efektivitasanya sebesar 102,97 dan dapat dikatakan efektif.
Pada tahun 2009 efektivitasan retribusi pelayanan persampahan tidak seefektif tahun-tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran
wajib retribusi untuk menyisihkan sebagian untuk kebersihan lingkungannya.
d. Efektivitas Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil Tahun 2005-2009
Pada tahun 2005 target penerimaan retribusi penggantian biaya KTP dan akte catatan sipil sebesar Rp. 850.683.000,00 dan dapat tercapai sebesar
Rp. 894.548.000,00. Tingkat efektivitasnya sebesar 105,16 dan dapat dikatakan sangat efektif. Pada tahun 2006 target penerimaan retribusi
penggantian biaya KTP dan akte catatan sipil sebesar Rp. 862.899.000,00 dan dapat tercapai sebesar Rp. 696.699.000,00. Tingkat efektivitasanya sebesar
80,74 dan dapat dikatakan cukup efektif. Pada tahun 2007 target penerimaan retribusi penggantian biaya KTP dan akte catatan sipil adalah
sebesar Rp. 715.253.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 490.045.500,00. Tingkat efektifitasanya mencapai 68,51 dan dapat dikatakan kurang efektif.
Pada tahun 2008 target penerimaan retribusi penggantian biaya KTP dan akte catatan sipil adalah sebesar Rp. 715.253.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp.
843.822.000,00. Tingkat efektifitasanya mencapai 117,98 dan dapat dikatakan sangat efektif. Pada tahun 2009 target penerimaan retribusi
penggantian biaya KTP dan akte catatan sipil adalah sebesar Rp. 843.822.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 955.002.000,00. Tingkat
efektifitasanya mencapai 113,18 dan dapat dikatakan sangat efektif. Naik turunnya tingkat efektivitas dipengarui oleh besarnya pendapatan
retribusi tersebut yang terkadang naik dan terkadang turun tergantung pada tingkat masyarakat yang mengurus kelengkapan kependudukan. Selain itu
pula dari para notaris PPAT yang biasa ditunjuk untuk mengurusinya harus senantiasa jujur untuk menyiapkan sebagian untuk retribusi
e. Efektivitas Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Penguburan Mayat Tahun 2005-2009