Pemdapembayaran tersebut didasarkan atas prestasipelayanan yang diberikan Pemda yang langsung dinikmati secara perseorangan oleh warga masyarakat
dan pelaksanaannya didasarkan atas peraturan yang berlaku Halim, 2001. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, retribusi adalah pungutan
uang oleh pemerintah kota praja dan sebagainya sebagai balas jasa.
b. Sifat Retribusi Daerah
Retribusi daerah merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang cukup besar dalam memberikan sumbangan terhadap PAD. Retribusi daerah
yang merupakan pungutan yang dilakukan pemerintah daerah kepada masyarakat sebagai kontraprestasi atas jasa danatau barang yang disediakan
oleh daerah, berdasarkan sifatnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1 Sifat pemungutannya
Dilihat dari sifat pemungutannya hanya berlaku untuk orang tertentu yaitu bagi yang menikmati jasa pemerintah yang dapat ditunjuk, yang
merupakan timbal balik atas jasa atau barang yang telah disediakan oleh pemerintah setempat.
2 Sifat paksaannya Pemungutan retribusi yang berdasarkan atas peraturan-peraturan yang
berlaku umum, dan dalam pelaksanaannya dapat dipaksakan, yaitu barang siapa yang ingin mendapatkan suatu prestasi tertentu dari pemerintah, maka
harus membayar retribusi. Jadi sifat paksaan pada retribusi daerah bersifat ekonomis sehingga pada hakikatnya diserahkan pada pihak yang bersangkutan
untuk membayar tidak.
c. Fungsi Retribusi Daerah
Seperti halnya dengan pajak daerah, retribusi daerah juga mempunyai fungsi sebagai berikut:
1 Fungsi sebagai sumber keuangan Negara, maksudnya adalah bahwa retribusi digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan uang dari rakyat ke
kas Negara untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah, baik pengeluaran yang bersifat rutin maupun untuk pembangunan.
2 Fungsi mengatur maksudnya adalah bahwa retribusi digunakan sebagai alat untuk mengaturmelaksanakan kebijakan Negara dalam laporan sosial dan
ekonomi.
d. Dasar Hukum Retribusi Daerah
Pemungutan retribusi daerah yang dilakukan oleh Pemkot dalam penyelenggaraan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Undang-Undang yang mengatur tentang pajak dan retribussi daerah adalah Undang-Undang No.34 tahun 2000. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah berisi penentuan tarif dan tata cara pemungutan pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Pemerintah Kota Surakarta dalam melakukan pungutan terhadap
Retribusi Jasa Umum menggunakan beberapa retribusi yang termasuk di bidang jasa umum, dengan menggunakan dasar hukum sebagai berikut:
1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah
2 Perda Kota Surakarta No. 15 tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Dan Ikan.
3 Perda Kota Surakarta No. 13 tahun 2002 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.
4 Perda Kota Surakarta No.11 tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan.
5 Perda Kota Surakarta No.12 tahun 2002 tentang Retribusi Pencegahan Bahaya Kebakaran.
6 Perda Kota Surakarta No. 9 tahun 1999 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta.
7 Perda Kota Surakarta No. 7 tahun 2001 tentang Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum.
8 Perda Kota Surakarta No. 6 tahun 2002 tentang Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil.
9 Perda Kota Surakarta No. 4 tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.
10 Perda Kota Surakarta No. 8 tahun 1999 tentang Retribusi Pelayanan Pasar. 11 Perda Kota Surakarta nomor : 8 tahun 1998 tentang Retribusi Pelayanan
Pemakaman dan Penguburan Mayat
e. Terminologi Retribusi Daerah