1.054.723.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 1.091.204.000,00. tingkat efektivitasanya adalah sebesar 103,46 dan dapat dikatakan sangat efektif.
Tahun 2006 retribusi merupakan tahun dimana retribusi pelayanan pengujian kendaraan bermotor tidak begitu efektif. Hal ini dikaernakan
kurangnya kesadaran
para pemilik
kendaraan untuk
mengujikan kelayakannya. Seharusnya pemerintah kota Surakarta dapat bekerjasama
dengan pihak dealer kendaraan bermotor, agar pelanggan-pelanggannya dapat mengujikan kendaraannya.
h. Efektifitas Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 2005-2009.
Pada tahun 2005 target penerimaan retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah sebesar Rp. 39.915.000,00 dan dapat tercapai
sebesar Rp. 41.115.000,00. Tingkat efektivitasnya adalah sebesar 103,01 dan dapat dikatakan sangat efektif. Pada tahun 2006 target penerimaan
retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah Rp. 80.000.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 80.500.000,00. Tingkat efektivitasnya adalah
sebesar 100,63 dan dapat dikatakan efektif. Pada tahun 2007 target penerimaan retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah Rp.
80.000.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 69.575.000,00. Tingkat efektivitasnya adalah sebesar 86,97 dan dapat dikatakan cukup efektif. Pada
tahun 2008 target penerimaan retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah Rp. 82.000.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 75.510.000,00.
Tingkat efektivitasnya adalah sebesar 92,09 dan dapat dikatakan efektif. Pada tahun 2009 target penerimaan retribusi pemeriksaan alat pemadam
kebakaran adalah Rp. 82.000.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 80.630.000,00. Tingkat efektivitasnya adalah sebesar 98,33 dan dapat
dikatakan efektif. Pada tahun 2007 merupakan tahun dimana retribusi pemeriksaan alat
pemadam kebakaran tidak begitu efektif dibandingkan ahun yang lainnya. Hal inidikarenakan masih banyak perusahaan atau usaha-usaha lain di kota
Surakarta yang belum diperiksa oleh dinas pemadam kebakaran mengenai
kelayakan keselamatan kebakaran di gedungnya, sehingga penerimaannya menurun
i. Efektivitas Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta Tahun 2005-2009
Pada tahun 2005 target retribusi penggantian biaya cetak peta adalah sebesar Rp. 750.000.000,00 dan dapat tercapai sebesar Rp. 659.260.550,00.
Tingkat efektivitasnya adalah sebesar 87,90 dan dapat dikatakan cukup efektif. Pada tahun 2006 target retribusi penggantian biaya cetak peta adalah
sebesar Rp. 590.406.000,00 dan dapat tercapai sebesar Rp. 467.049.300,00. Tingkat efektivitasnya adalah sebesar 79,11 dan dapat dikatakan kurang
efektif. Pada tahun 2007 target retribusi penggantian biaya cetak peta adalah sebesar Rp. 590.406.000,00 dan dapat tercapai sebesar Rp. 485.651.800,00.
Tingkat efektivitasnya adalah sebesar 82,26 dan dapat dikatakan cukup efektif. Pada tahun 2008 target retribusi penggantian biaya cetak peta adalah
sebesar Rp. 590.406.000,00 dan dapat tercapai sebesar Rp. 892.698.100,00. Tingkat efektivitasnya adalah sebesar 151,20 dan dapat dikatakan sangat
efektif. Pada tahun 2009 target retribusi penggantian biaya cetak peta adalah sebesar Rp. 590.812.500,00 dan dapat tercapai sebesar Rp. 564.278.100,00.
Tingkat efektivitasnya adalah sebesar 95,51 dan dapat dikatakan efektif. Tahun 2005, 2006 dan 2007 merupakan tahun yang menjadi tahun
efektivitas rendah bagi retribusi penggantian biaya cetak peta. Hal inidikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat yang sedang atau
ingin membuat pemetaan atas bangunan atau proyek lain untuk membayar retribusi atas peta yang sudah dibuatnya tersebut.
j. Efektivitas Retribusi Pelayanan Pemeriksaan Hewan dan Ikan Tahun
2005-2009
Pada tahun 2005 target retribusi pelayanan pemeriksaan hewan dan ikan sebesar Rp. 25.000.000,00 dan dapat dicapai sebesar Rp. 26.666.500,00.
Tingkat efektivitasnya sebesar 106,67 dan dapat dikatakan sangat efektif. Pada tahun 2006 target retribusi pelayanan pemeriksaan hewan dan ikan