Rumusan Masalah lion air

Banyak hal yang menjadi penyebab isu penundaan jadwal penerbangan ini, dari adanya armada pesawat yang tiba-tiba harus digrounded karena ada kerusakan, kinerja ground crew yang kurang cepat dan lain-lain. Walaupun insiden pembatalan seratus penerbangan tersebut sudah lewat, sampai saat ini maskapai Lion Air tetap mengalami isu penundaan jadwal penerbangan, seolah-olah pihak maskapai tidak berusaha untuk menangani dan meminimalisir isu yang sedang dihadapi.

I.2 Rumusan Masalah

Setiap perusahaan pasti mengalami isu yang berpotensi menjadi krisis. Seperti yang dialami oleh perusahaan penyedia jasa transportasi udara yang tidak pernah luput dari permasalahan. Isu yang biasa dialami oleh perusahaan penyedia jasa transportasi udara meliputi pemogokan kerja awak kabin, penundaan jadwal penerbangan akibat rusaknya armada atau akibat kondisi cuaca yang kurang baik, sampai permasalahan yang terjadi di dalam manajemen perusahaan itu sendiri. Kasus delay atau penundaan jadwal penerbangan merupakan hal yang lumrah terjadi pada industri penerbangan Tanah Air. Namun, kasus delay yang berkepanjangan tentu dapat mempengaruhi citra dari reputasi maskapai yang bersangkutan. Isu penundaan jadwal penerbangan dialami oleh Lion Air terjadi setiap harinya. Sekitar 10- 15 dari keseluruhan jadwal penerbangan mengalami penundaan. Satu jadwal penerbangan terlambat, maka jadwal penerbangan selanjutnya pun akan ikut terlambat dan hal ini terjadi setiap harinya sehingga maskapai Lion Air mendapat julukan Si Raja Delay. Kasus penundaan jadwal penerbangan terparah dialami oleh maskapai Lion Air pada tanggal 18 – 20 Februari 2015. Penundaan jadwal penerbangan yang terjadi pada tangal 18 – 20 Februari 2015 yang berujung pada pembatalan seratus jadwal penerbangan pada tanggal 20 Februari 2015 mulai pukul 17.00 hingga pukul 00.00 ini bisa dikatakan kejadian luar biasa dalam dunia penerbangan di Tanah Air. Pasalnya, penundaan jadwal penerbangan ini menyebabkan ribuan penumpang terlantar di Terminal 1 dan Terminal 3 Bandar Udara Soekarno Hatta. Analisis manajemen ..., Aryasena Marendra, FISIP UI, 2016 Bermula dari 3 pesawat yang rusak. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan kekacauan penerbangan Lion Air ini terjadi karena adanya kerusakan tiga pesawat Lion Air yang berimbas bagi sistem penerbangan maskapai itu selama tiga hari, Rabu-Jumat, 18-20 Februari 2015. Kemudian terjadi 44 penundaan jadwal penerbangan yang bermula di hari Rabu 18 Februari 2015. Dari ditundanya 44 penerbangan Lion Air, keterlambatan 36 penerbangan terjadi di bawah dua jam, sedangkan 8 sisanya lebih dari dua jam. Insiden delay serta keterlambatan penerbangan yang dialami oleh maskapai Lion Air pada tanggal 18 – 20 Februari 2015 yang mengakibatkan terjadinya penumpukan penumpang di enam bandara lain yang ikut terkena imbas. Penerbangan Lion Air juga mengalami keterlambatan di sejumlah bandara. Menurut catatan TEMPO, 2015, keterlambatan itu terjadi di Bandara Internasional Minangkabau, Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Juanda Surabaya, Bandara El Tari Kupang, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, serta Bandara Kualanamu Medan. Menurut Edward Sirait, General Affairs Director Lion Air hal ini dikarenakan adanya kesalahan teknis seperti Bird Strikes, mesin pesawat yang kurang baik dan mengalami kerusakan pada 3 pesawat Lion Air sehingga berimbas pada penerbangan selama 3 hari, yaitu 18 - 20 Februari 2015 serta terjadi cuaca buruk di beberapa wilayah di Indonesia BBC Indonesia, 2015. Hal ini berpengaruh kepada banyak penerbangan Lion Air. Sampai akhirnya mencapai puncak, yaitu penundaan penerbangan hingga lebih dari 17 jam sehingga mengakibatkan sekitar kurang lebih 2000 penumpang terlantar. Namun, pihak Lion Air tidak memberikan kompensasi sesuai undang-undang di mana kompensasi tersebut merupakan hak dari calon penumpang yang terlantar. Saat insiden ini terjadi, pihak maskapai Lion Air tidak memberi informasi tentang penyebab penundaan jadwal tersebut. Namun, praktisi PR Lion Air memanfaatkan social media Twitter yang dimilikinya untuk menyampaikan permohonan maaf yang ditujukan untuk para calon penumpang yang terkena imbas penundaan jadwal penerbangan pada hari itu. Analisis manajemen ..., Aryasena Marendra, FISIP UI, 2016 Pihak maskapai Lion Air juga mengeluarkan press release yang berisi tentang permohonan maaf dari pihak manajemen maskapai dan melalui rilis ini pula, pihak maskapai Lion Air mengaku akan memberikan kompensasi kepada calon penumpang yang terkena imbas delay. Pada tanggal 24 Februari 2015, pihak maskapai Lion Air menyelenggarakan press conference yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada publik terkait penyebab penundaan jadwal yang berkepanjangan tersebut. Di dalam konferensi ini pula, pihak maskapai menyampaikan pesan bahwa mereka siap untuk mengganti kerugian yang dialami oleh customer maskapai Lion Air yang dirugikan. Dalam insiden ini, maskapai Lion Air mendapatkan bantuan dari PT. Angkasa Pura II berupa talangan dana sebesar Rp 3 miliar untuk menalangi pengembalian dana tiket refund dan kompensasi. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan dana ini disiapkan bagi penumpang Lion Air yang terkena dampak delay di Bandara Soekarno-Hatta. Pada tanggal 20 Februari 2015 pihak maskapai Lion Air memutuskan untuk membatalkan seluruh penerbangan mulai pukul 17.00WIB hingga 00.00WIB. Langkah ini diambil untuk menghindari penundaan jadwal penerbangan agar tidak makin parah. Pihak maskapai pun mengurangi jadwal penerbangan pada hari selanjutnya. Lion Air yang memiliki 90 jadwal penerbangan setiap harinya dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, mengurangu jadwal penerbangannya menjadi 40 penerbangan sehari, untuk menghindari kasus yang dialami di hari sebelumnya. Berangkat dari rumusan masalah tersebut, penulis tertarik untuk menulis makalah berjudul Analisis Manajemen Isu Maskapai Lion Air dalam Menangani Isu Penundaan Jadwal Penerbangan. Analisis manajemen ..., Aryasena Marendra, FISIP UI, 2016

I.3 Identifikasi Masalah