Jenis-Jenis Isu Pengertian Manajemen Isu

II.2.2 Jenis-Jenis Isu

Secara umum menurut Gaunt and Ollenburger 1995, isu dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis. Ini berdasarkan sumber isu, yaitu : 1 Isu-isu internal : yaitu isu-isu yang bersumber dari internal organisasi. Biasanya hanya diketahui oleh pihak manajemen dan anggota organisasi. 2 Isu-isu eksternal : yaitu mencakup peristiwa-peristiwa atau fakta - fakta yang berkembang di luar organisasi yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada aktivitas organisasi. Dalam tulisan Harrison 2008 , dapat dideskripsikan dua aspek jenis isu, yaitu : Pertama, aspek dampaknya. Ada dua jenis isu, yaitu defensive dan offensive issues. Defensive issues adalah isu-isu yang membuat cenderung memunculkan ancaman terhadap organisasi, karenanya organisasi harus mempertahankan diri agar tidak mengalami kerugian reputasi. Offensive issues adalah isu-isu yang dapat digunakan untuk meningkatkan reputasi perusahaan. Kedua, aspek keluasan isu. Ada 4 empat jenis isu, yaitu 1 isu-isu universal, yaitu isu-isu yang mempengaruhi banyak orang secara langsung, bersifat umum, dan berpotensi mempengaruhi secara personal, sifatnya lebih imminent. 2 isu-isu advokasi, yaitu isu-isu yang tidak mempengaruhi sebanyak orang seperti pada isu universal. Isu ini muncul karena disebarkan kelompok tertentu yang mengaku representasi kepentingan publik. Isu ini bersifat potensial. 3 isu-isu selektif, yaitu isu-isu yang hanya mempengaruhi kelompok tertentu.

II.2.3 Pengertian Manajemen Isu

Dalam bukunya berjudul Reputation Management -- The Key Successful Public Relations and Corporate Communication Routledge, 2007, p301 John Doorley Fred Garcia mendefinisikan manajemen isu merupakan proses organiasi perusahaan dalam mengidentifikasi tantangan, baik dari internal Analisis manajemen ..., Aryasena Marendra, FISIP UI, 2016 maupun eksternal dalam lingkungan bisnis mereka. Identifikasi ini harus dilakukan untuk mencegah terjadinya krisis yang dapat melukai bahkan bisa menghancurkan reputasi perusahaan. Manajemen isu akan melibatkan pandangan public atau publik. “Issues management is a corporate process that helps organizations identify challenges in the business environment—both internal and external— before they become crises, and mobilizes corporate resources to help protect the company from the harm to reputation, operations, and financial condition that the issue may provoke. Issues management is a subset of risk management, but the risks it deals with involve public visibility and possible reputational harm.” Manajemen isu atau “issues management” pertama kali dipublikasikan pada tanggal 15 April 1976 oleh W. Howard Chase dalam “Corporate Public Issues and Their Management” Volume 1 No. 1 yang menyebutkan bahwa tujuan manajemen isu adalah untuk memperkenalkan suatu penetrasi dalam desain dan praktek manajemen korporat dengan tujuan untuk mengelola isu publik korporat sebaik, atau lebih baik dari manajemen tradisional dari operasional yang hanya memikirkan keuntungan saja. Ditambahkannya bahwa pada masa ini hanya ada satu manajemen dengan satu tujuan: bertahan hidup dan kembali pada kapital yang cukup untuk memelihara produktivitas, apapun iklim ekonomi dan politik yang tengah berlangsung. Caywood, 1997:173. Bersama rekannya, Barry Jones, Chase mendefinisikan “Manajemen Issue” sebagai ‘sebuah alat yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisa dan mengelola berbagai issue yang muncul ke permukaan dalam suatu masyarakat populis yang mengalami perubahan tanpa henti serta bereaksi terhadap berbagai issue tersebut sebelum isu-isu tersebut diketahui oleh masyarakat luas.’ Regester Larkin, 2003:38. Para pakar PR Indonesia mengartikan manajemen issue sebagai “fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap masyarakat, baik internal maupun eksternal, mengidentifikasi hal-hal atau masalah yang patut dikhawatirkan dan Analisis manajemen ..., Aryasena Marendra, FISIP UI, 2016 melakukan usaha-usaha ke arah perbaikan”. Selain itu, mereka juga mengartikannya sebagai “suatu usaha aktif untuk ikut serta mempengaruhi dan membentuk persepsipandanganopini dan sikap masyarakat yang mempunyai dampak terhadap perusahaan”. Wongsonagoro, 1995

II.2.4 Pendekatan Manajemen isu