52
berkisar Rp. 2.689.000 sampai Rp. 3.830.500, sedang di Kab. Banyuwangi berkisarb Rp. 500.000 sampai Rp. 6.100.000. Tabel 7.
Table 7 Besaran biaya operasional per trip kapal purse seine
PPN Pengambengan PPP Muncar
KM Rp KB Rp
KM Rp KB Rp
2,689,000.00 3,830,500.00
500,000.00 6,100,000.00
4.1.2 Perkembangan perikanan lemuru di Selat Bali
Dinamika perkembangan pemanfaatan sumberdaya lemuru di Selat Bali sangat erat dengan perkembangan alat tangkap khususnya purse seine. Setelah
diperkenalkannya sejak tahun 1972, alat tangkap lain payang, gillnet, bagan semakin tenggelam dan purse seine menjadi dambaan harapan hidup baru
sehingga hasil produksi lemuru sangat menyolok hasilnya Budiharja, 1990. Namun tidak selamanya produksinya positif, karena kemampuan pulih kembali
lemuru juga terbatas, hal ini disebabkan olah eksploitasi yang terus-menerus sepanjang tahun dan juga belum adanya kebijakan penutupan di daerah tertentu
dan bulan tertentu untuk penangkapan closed seasonsperiods. Berdasakan hasil penelitian para pakar sebelumnya bahwa perikanan lemuru di Selat Bali sudah
mengalami over exploted, yaitu penelitian pada tahun 1986 hasilnya over exploited
Merta et al, 2000, tahun 1992 hasilnya over exploited Merta et al, 2000, tahun 2002 hasilnya over exploited Zulbainarni, 2002, tahun 2005
hasilnya over exploted Tinungki, 2005, tahun 2009 hasilnya over exploited Setyohadi, 2009. Walaupun sumberdaya dinyatakan over exploited oleh
beberapa peneliti, kecil kemungkinan akan habis sumberdaya lemuru di Selat Bali, karena sifat perikanan yang dinamis, selalu berubah dan dipengaruhi oleh
waktu, tetapi harus diwaspadai kelestarian sumberdaya yang ada agar selalu terjaga dan awet sampai generasi mendatang.
4.1.2.1 Perkembangan hasil produksi lemuru
Produksi lemuru dari tahun 2005 sebesar 11.800,858 ton sebenarnya terus menanjak sampai tahun 2007 yang sebesar 38.617,008 ton, namun terus menurun
53
sampai tahun 2010 produksinya sebesar 17.854,857 ton Tabel 8. Tahun 2010 ini sering terjadi cuaca ekstrim yang mengakibatkan nelayan tidak bisa melaut
hampir empat bulan Juni, dan September - Desember di Kab. Banyuwangi, namun di Kab. Jembrana masih bisa berproduksi, nelayan Banyuwangi tidak
berani melaut disebabkan karena daerah fishing groundnya di Paparan Bali. Seperti pada Gambar 19, baik produksi pada armada ukuran 5-0 GT, dan diatas
10-30 GT memiliki pola trend yang sama, yaitu menunjukan trend naik, walaupun trend
armada 5-10 GT lebih tinggi gradiennya dan secara keseluruhantotal trend produksinya adalah naik.
Tabel 8 Hasil produksi tahunan lemuru di selat bali tahun 2005-2010
Tahun Produksi lemuru ton
E CPUE
std
10-3 0 GT 5-10 GT
Total 2005
8.674,112 3.126,746 11.800,858 2.535 4,655 2006
13.695,591 4.936,050 18.631,641 3.233 5,763
2007 6.757,780 11.859,228 38.617,008 5.993 6,444
2008 20.287,721
11.518,945 31.806,666 5.797 5,487 2009
20.840,529 14.760,977 35.601,506 7.573 4,701
2010 10.128,554
7.726,303 17.854,857 3.329 5,364
Produksi lemuru di Selat Bali berdasarkan bulanan trend-nya turun dari bulan Oktober hingga September, karena produksi lemuru sangat tergantung
musim, yaitu pada saat musim produksi berada pada musim timur Oktober-April dan pada musim barat produksi berkurang April-Oktober. Pada musim timur
puncak produksi ada pada bulan Nopember dengan produksi rata-rata 5.738,829 ton. Pada musim barat saat produksi paling rendah berada pada bulan Juli dengan
produksi 910,346 ton. Seperti pada Tabel 10 menunjukan hasil produksi rata-rata bulanan selama 6 tahun terakhir baik berdasarkan ukuran armada maupun pusat
pendaran ikan. Tabel 9 menunjukan jumlah produksi rata-rata bulanan selama 6 tahun terakhir di Selat Bali baik berdasarkan pusat pendaratan ikan maupun hasil
total rata-rata keseluruhan.
54
Gambar 19 Grafik produksi lemuru selama 6 tahun Tabel 9 Rata-rata hasil produksi bulanan lemuru di Selat Bali tahun 2005-2010
Bulan Produksi
ton Jembrana
Produksi ton Banyuwangi
Total ton Trip
Standart
Total Hari Produksi
Januari 976,011
2.088,668 3.064,678 444
20 Februari
913,604 2.028,377
2.941,982 416 20
Maret 559,339
2.168,665 2.728,004 528
22 April
1.010,205 1.544,999
2.555,204 520 25
Mei 1.155,955
1.887,912 3.043,868 542
21 Juni
635,271 1.001,970
1.637,242 306 19
Juli 376,182
534,164 910,346 185
20 Agustus
573,620 968,910
1.542,530 320 23
September 823,332
1.456,735 2.280,067 414
22 Oktober
1.356,323 1.814,987
3.171,310 494 21
Nopember 2.010,835
3.727,994 5.738,829 701
20 Desember
1.432,315 2.904,169
4.336,484 549 22
Jumlah 11.822,994
22.127,551 33.950,545
5.417 254
Gambar 20, 21, dan 22 menunjukan nilai produksi rata-rata bulanan 6 tahun terakhir baik berdasarkan ukuran armada mapun wilayah operasi. Gambar
20 menunjukan hasil produksi rata-rata bulanan untuk ukuran armada 5-10 GT, Kab. Banyuwangi diagram batang abu-abu dan Kab. Jembrana diagram batang
hitam, sedang diagram batang berwarna putih jumlah produksi kedua lokasi Selat Bali. Kedua lokasi menunjukan trend yang sama, yaitu trend menurun
dari musim timur ke musim barat, dengan puncak produksi di bulan Nopember Kab. Banyuwangi dengan produksi rata-rata 1.710,748 ton dan Kab. Jembrana
55
1.038,200 ton. Produksi paling kecil berada pada bulan Juli Kab. Banyuwangi dengan produksi rata-rata 275,484 ton dan Kab. Jembrana 221,004 ton.
Tabel 10 Rata-rata hasil produksi bulanan lemuru di Selat Bali tahun 2005-2010 berdasarkan ukuran armada
Bulan Hasil Produksi Armada di atas 10- 30 GT KB
Produksi Ton Trip
standart
Jembrana Banyuwangi Total
Jembrana Banayuwangi Total Januari
414,944 1.162,019
1.576,964 84 193
277 Februari
368,222 1.184,548
1.552,770 82 169
251 Maret
248,662 1.465,278
1.713,941 89 244
332 April
482,081 893,722
1.375,802 113 203
315 Mei
456,468 950,490
1.406,958 110 208
318 Juni
294,996 489,856
784,852 71 121
192 Juli
155,178 258,680
413,858 44 68
112 Agustus
280,498 547,628
828,127 84 115
199 September
374,694 752,905 1.127,599
94 182 275 Oktober
691,322 860,565 1.551,887
146 163 309
Nopember 972,635
2.017,246 2.989,881
168 283 450
Desember 749,494
1.710,828 2.460,323 124 248
372 Jumlah
5.489,194 12.293,767 17.782,961 1.207 2.195 3.402
Hasil Produksi Armada 5-10 GT KM Jembrana Banyuwangi
Total Jembrana Banayuwangi Total
Januari 561,067
926,648 1.487,715
101 66 167
Februari 545,382
843,829 1.389,212
116 49 165
Maret 310,677
703,387 1.014,064
129 67 196 April
528,125 651,277
1.179,402 154 50 204
Mei 699,487
937,422 1.636,910 169 56 224
Juni 340,275
512,114 852,390
85 29 114
Juli 221,004
275,484 496,488
59 15 73
Agustus 293,122
421,282 714,404
94 27 121 September
448,638 703,830 1.152,468
100 38 138
Oktober 665,001
954,422 1.619,423
153 32 185
Nopember 1.038,200 1.710,748
2.748,948 181 70 251
Desember 682,821
1.193,341 1.876,162 124 52 177
Jumlah .333,799
9.833,784 16.167,583
1.465 549 2.015
Gambar 21 menunjukan hasil produksi rata-rata bulanan untuk ukuran armada diatas 10-30 GT, Kab. Banyuwangi diagram batang hitam maupun Kab.
Jembrana diagram batang abu-abu, sedang diagram batang berwarna putih jumlah produksi kedua lokasi. Kedua lokasi menunjukan trend yang sama, yaitu
trend menurun dari musim timur ke musim barat, dengan puncak produksi di
bulan Nopember Kab. Banyuwangi dengan produksi rata-rata 2.017,246 ton dan
56
Kab. Jembrana 972,635 ton. Produksi paling kecil berada pada bulan Juli, yaitu Banyuwangi dengan produksi rata-rata 258,680 ton dan Jembrana 155,178 ton.
Gambar 20 Grafik hasil produksi bulanan armada 5–10 GT
Gambar 21 Grafik hasil produksi bulanan armada di atas 10-30 GT
Gambar 22 menunjukan hasil produksi rata-rata bulanan untuk semua ukuran armada yaitu 5 GT-30 GT, Banyuwangi diagram batang hitam maupun
57
Jembrana diagram batang abu-abu, sedang diagram batang berwarna putih jumlah produksi kedua lokasi. Kedua lokasi menunjukan trend yang sama, yaitu
trend menurun dari musim timur ke musim barat, dengan puncak produksi di
bulan Nopember Banyuwangi dengan produksi rata-rata 3.727,994 ton dan Jembrana 2.010,835 ton. Produksi paling kecil berada pada bulan Juli, yaitu
Banyuwangi dengan produksi rata-rata 534,164 ton dan Jembrana 376,182 ton.
Gambar 22 Grafik hasil produksi bulanan semua armada 5-30 GT
4.1.2.2 Fishing ground