75
terus menurun sampai tahun 2020. Perbedaan laju perubahan terhadap waktu ini mundur satu tahun untuk skenario B. Total produksi di Selat Bali dengan skenario
B Kab. Jembrana dan Kab. Banyuwangi terus terjadi peningkatan produksi
sampai puncak produksi terjadi tahun 2017 dengan total produksi sekitar 71.912,15 ton dan sebagai titik optimum produksi lemuru. Sementara maximum
sustainable yeld MSY 30.379,92 tontahun. Berdasarkan hasil simulasi terjadi
overcapacity sejak tahun 2009. Kondisi ini membahayakan terhadap sumberdaya
lemuru.
Gambar 30 Grafik simulasi hasil produksi lemuru di Selat Bali A=menurut daftar kapal, B=menurut laporan
ket. : MSY=maximum sustainable yield, J_Total = jumlah total, JT_Bwg=jumlah tangkapan di Banyuwangi, JT_Jemb= jumlah tangkapan di
Jembrana, JTKB_Bwg=jumlah tangkapan kapal besar di Banyuwangi, JTKB_Jemb =jumlah tangkapan kapal besar di Jembrana, JTKM_Bwg=jumlah tangkapan kapal
menengah di Banyuwangi, JTKM_Jemb=jumlah tangkapan kapal menengah di Jembrana.
Grafik Simulasi Hasil Tangkapan dan MSY ton
Tahun T
on
M SY 1
J_TOTAL 2
JT _Bwg 3
JT _Jemb 4
JT KB_Bwg 5
JT KB_Jemb 6
JT KM _Bwg 7
JT KM _Jemb 8
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 10,000
20,000 30,000
40,000 50,000
60,000 70,000
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2 3
4 5
6 7 8 1
2 3
4 5
6 7 8 1
2 3
4 5
6 7 8 1
2 3
4 5
6 7 8 1
2 3
4 5
6 7 8 1
2 3
4 5
6 7 8 1
2 3
4 5
6 7 8 1
2 3
4 5
6 7 8
1 2
3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7 8 1
2 3
4 5
6 7 8 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2
4 5
Grafik Simulasi Hasil Tangkapan dan MSY ton
Tahun T
on
M SY 1
J_ TOTA L 2
JT _Bwg 3
JT _Jemb 4
JT KB_Bwg 5
JT KB_Jemb 6
JT KM _Bwg 7
JT KM _Jemb 8
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 10,000
20,000 30,000
40,000 50,000
60,000 70,000
1 2
3 4
5 6 7 8
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
3 4
5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 5
6 7
8 1
2 3
4 6
7
B A
76
4.1.5.3 Simulasi upaya Effort
Upayaeffort untuk menghasilkan produksi dalam usaha perikanan secara alami bersifat dinamis, dimana suatu waktu tertentu bila terjadi musim
ikanbanyak ikan, maka upaya akan ditingkatkan, namun sebaliknya bila musim paceklik upaya akan dikurangi. Hal ini terjadi secara alami, karena dalam usaha
ekonomi pelaku tidak ingin rugi apalagi rugi terus berkelanjutan. Hasil simulasi effort
yang didasarkan tahun 2005 terus mengalami peningkatan sampai tahun 2020, namun tidak demikian bahwa tahun 2020 akan terjadi penyerapan effort
yang besar. Berdasarkan hasil simulasi produksi nilai optimum terjadi pada tahun 2016
skenario A, dengan demikian secara alami effort pada tahun tersebut juga optimum, walaupun dalam simulasi masih terjadi peningkatan trip sampai pada
tahun 2020. Berdasarkan teori surplus produksi setelah melewati titik optimum, walaupun effort terus bertambah produksi akan menurun dan bahkan tidak
menghasilkan produksi. Effort yang terjadi pada saat tingkat produksi optimum yang terjadi tahun 2016 sebesar 11.016 trip 6.674 trip KB dan 1.154 trip KM di
Kab Banyuwangi serta 2.088 trip KB dan 1.955 trip KM di Kab. Jembrana seperti pada Gambar 31 skenario A, sementara trip optimum E
MSY
sebesar 4.600 trip sehingga terjadi kelebihan trip relatif besar. Trip optimum tersebut
terjadi pada tahun 2009. Berdasarkan hasil simulasi produksi nilai optimum untuk skenario B terjadi
pada tahun 2017, dengan demikian nilai effort yang terjadi pada tahun tersebut adalah sebesar 10.501 trip 6.500 trip KB dan 386 trip KM di Kab Banyuwangi
serta 2.363 trip KB dan 2.182 trip KM di Kab. Jembrana. Ternyata effort optimum pada skenario B ini terjadi pada tahun 2010. Dengan adanya
pengurangan jumlah kapalarmada mengakibatkan jumlah trip juga berkurang walaupun relatif sedikit Gambar 31 skenario B. Diperkirakan baik skenario A
maupun B setelah tahun 2020 akan menurunkan jumlah effort karena jumlah produksi yang menurun terus, dan bila effort terus stabil akan terjadi kerugian
usaha terus menerus dan berdampak pada kehidupan perekonomian yang kurang baik. Sehingga akan mencari titik kesetimbangan keuntungan yaitu pada effort
4.600 triptahun.
77
Gambar 31 Grafik simulasi jumlah trip per alat tangkap dan asal daerah di Selat Bali A=menurut daftar kapal, B=menurut laporan
Ket. : TTrip =total trip, JTTripKB_Bwg=jumlah total trip kapal besar di Banyuwangi, JTTripKB_Jemb=jumlah total
trip kapal besar di Jembrana, JTTripKM_Bwg= jumlahtotal trip kapal menengah di Banyuwangi, JTTripKM_Jemb=jumlah total trip kapal menengah di Jembrana,
Trip_Opt=jumlah trip optimumE
MSY
Penyerapan tenaga kerja merupakan faktor utama dalam sistem perikanan, tenaga kerja yang disimulasikan ini adalah jumlah anak buah kapal ABK yang
memiliki waktu produktif orang-trip. Hasil simulasi seperti pada Gambar 32 terus terjadi peningkatan orang trip karena jumlah orang-trip ini tergantung dari
effort trip, dimana dengan bertambahnya trip tentu orang-trip juga bertambah
terus. Berdasarkan skenario A, hasil optimum dari tenaga kerja ini juga mengikuti
4.1.5.4 Simulasi tenaga kerja
Grafik simulasi jumlah trip per tahun
Tahun Trip
JTTripKB_Bwg 1
JTTripKB_Jemb 2
JTTripKM_Bwg 3
JTTripKM_Jemb 4
TTrip 5
Trip_Opt 6
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 1,000
3,000 5,000
7,000 9,000
11,000 13,000
16,000
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 5
6
Grafik simulasi jumlah trip per tahun
Tahun Trip
JTTripKB_Bwg 1
JTTripKB_Jemb 2
JTTripKM_Bwg 3
JTTripKM_Jemb 4
TTrip 5
Trip_Opt 6
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2,000
4,000 6,000
8,000 10,000
12,000 14,000
17,000
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
4 5
6 1
2 3
5
6
A
B