17
BAB II PEMENUHAN HAK EKONOMI ISTRI PASCA PERCERAIAN
DITINJAU DARI SUDUT PANDANG TEORI KEADILAN A.
Tujuan Hukum Menurut Teori Keadilan
Tujuan hukum dapat ditinjau dari beberapa teori. menurut teori etis etische theorie tujuan hukum semata-mata untuk mewujudkan keadilan namun
teori ini memiliki kelemahan karena peraturan tidak mungkin dibuat hanya untuk mengatur setiap orang dan setiap kasus akan tetapi dibuat secara umum dan
bersifat abstrak serta hukum tidak selalu mewujudkan keadilan.
1
Tujuan hukum menurut teori utiliti utilities theorie untuk mewujudkan faedah saja dengan menjamin adanya kebahagiaan yang sebanyak-sebanyaknya
kepada orang sebanyak-sebanyaknya. Kelemahan teori ini adalah hanya memperhatikan hal-hal umum dan terlalu individualistis sehingga tidak
memberikan kepuasan bagi perasaan hukum.
2
Tujuan hukum menurut teori campuran dikemukakan oleh Bellefreid yang mengatakan bahwa isi hukum harus ditentukan oleh dua asas keadilan dan
asas faedah. Sedangkan menurut Utrecht, hukum dalam pergaulan manusia bertugas menjamin adanya kepastian hukum rechtzekerheid dan keadilan dan
dalam kedua tugas tersebut tersimpul tugas lain yaitu tugas sebagai polisi
1
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Pustaka Kartim: Jakarta, 1991, h. 23-26
2
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum., h. 26.
politionele taak van het recht sehingga tidak terjadi tindakan main hakim sendiri dalam pergaulan masyarakat. Sedangkan menurut Wirjono Prodjodikoro,
tujuan hukum adalah mengadakan keselamatan, kebahagiaan dan ketertiban dalam masyarakat.
3
Tujuan hukum adalah untuk mengatur pergaulan hidup secara damai. Kedamaian di antara manusia dipertahankan oleh hukum dengan melindungi
kepentingan manusia tertentu yaitu: kehormatan, kemerdekaan, jiwa, harta benda terhadap yang merugikan kepentingan individu dan golongan manusia yang
selalu bertentangan satu sama lain. Pertentangan kepentingan ini selalu akan menyebabkan pertikaian dan pertengakarn satu sama lain kalau tidak diatur oleh
hukum untuk menciptakan kedamaian dengan mengadakan keseimbangan antara keseimbangan antara kepentingan yang dilindungi di mana setiap orang harus
memperoleh sedapat mungkin yang menjadi haknya.
4
Menurut Achmad Ali, tujuan hukum secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam tiga aliran sebagai berikut:
5
1 Aliran etis yang menganggap pada asasnya tujuan hukum adalah untuk
mencapai keadilan;
3
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, h. 26.
4
Van Apeldron. Pengantar Ilmu Hukum, Incleding Tot de Studie Van Het Nederlandse Recht.
Terjemahan: Otarid Sadino, Noordhof Kalff: Jakarta, 1958, h. 13.
5
Achmad, Tujuan dan Fungsi Hukum, Ghalia: Jakarta, 2001, h. 100-101.
2 Aliran utilitis yang menganggap pada asasnya tujuan hukum adalah untuk
menciptakan kemanfaatan; 3
Aliran yuridis formal yang menganggap pada asasnya tujuan hukum adalah untuk menciptakan kepastian hukum.
Idealnya tujuan hukum secara simultan diarahkan kepada keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum, namun dalam kenyataannya antara keadilan
dan kepastian hukum bisa terjadi ketegangan, demikian pula antara keadilan dengan kemanfaatan bisa terjadi ketegangan.
6
Secara etimologis, dalam Kamus Al-Munawwir, al adl berarti yang tengah-tengah.
7
Dengan demiklan, adil berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, atau menyamakan yang satu dengan yang lain al-musåwah. Istilah
lain dari al-adl adalah al-qist, al-misl sama bagian atau semisal. Secara terminologis, adil berarti mempersamakan sesuatu dengan yang lain, baik dari
segi nilai maupun dari segi ukuran, sehingga sesuatu itu tidak berat sebelah dan tidak berbeda satu sama lain. Adil juga berarti berpihak atau berpegang kepada
kebenaran.
8
Menurut Ahmad Azhar keadilan adalah meletakkan sesuatu pada
6
Sunarto, Peran Aktif Hakim dalam Perkara Perdata, Kencana: Jakarta, 2014, h. 71.
7
Ahmad Warson al-Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Pustaka Progresif: Yogyakarta, 1997, h. 906.
8
Abdul Aziz Dahlan, et all, editor, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 2, PT Ichtiar Baru van Hoeve: Jakarta, 1997, h. 25.
tempat yang sebenarnya atau menempatkan sesuatu pada proporstnya yang tepat dan memberikan kepada seseorang sesuatu yang menjadi haknya.
9
Al-Quran memerintahkan perbuatan adil dan kebajikan seperti dalam firman-Nya,
إ
ا اه
ر أي دع اب
اسحْا …
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan
… QS Al-Nahl [16]: 90. Ihsan kebajikan dinilai sebagai sesuatu yang melebihi keadilan. Namun
dalam kehidupan bermasyaraka t, keadilan lebih utama darıpada kedermawanan
atau İhsan. Ihsan adalah memperlakukan pıhak lain lebih baİk darİ perlakuannya, atau memperlakukan yang bersalah dengan perlakuan yang baik. Ihsan dan
kedermawanan merupakan hal-hal yang baik pada tingkat antar individu, tetapi dapat berbahaya jika dilakukan pada tıngkat masyarakat-
İmam Ali ra- bersabda, Adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya, sedangkan İhsan kedermawanan menempatkannya bukan pada
tempatnya Jika hal ini menjadi sendi kehidupan bermasyarakat, maka masyarakat tidak akan mengadi seimbang Itulah sebabnya, mengapa Nabi Saw
9
Ahmad Azhar Basyir, Negara dan Pemerintahan dalam Islam, UII Press: Yogyakarta, 2000, h. 30.
menolak memberikan maaf kepada seorang pencuri setelah diajukan ke pengadllan, walau pemilik harta telah memaafkannya.
10
Potensi dan kemampuan manusia bahkan potensi dan kemampuan para rasul pun demıkıan QS AI-Baqarah [2]: 253. Perbedaan adalah şifat
masyarakat, namun hal İtü tidak boleh mengakibatkan pertentangam Sebaliknya, perbedaan İtü hams mengantarkan kepada kerja sama yang menguntungkan
semua pihak. Demikian kandungan makna firmanNya pada surat Al-Hujurat 49: 13. Dalam surat Az-Zukhruf 43: 32 tujuan perbedaan itü dinyatakan:
ضعب ا عفر ۚ اي د ا ايح ا يف تشيعا يب ا سق ح ۚ كبر حر س ي هأ
ف ع جي اا ريخ كبر حر ۗ ا ير س ا ضعب ضعب اتي اجرد ضعب
Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamı telah
menentukan antara mercka penghıdupan mereka dalam kehidupan di dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa
derajat, agar sebagian mereka dapat saling mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dan apa yang mereka kumpulkan
Az- Zukhruf43: 32.
Setiap anggota masyarakat dituntut untuk fastabiqul khairåt berlomba- lombalah di dalam kebajikan QS Al-Baqarah [21: 148. Settap perlombaan
menJanjikan hadiahi Di sini hadiahnya adalah mendapatkan keistimewaan bagi yang berprestasi. Tentu akan tidak adil jika peserta lomba dibedakan atau tidak
10
Quraısh Shihab, Wawasan Al-Quran, Mizan: Bandung, 2003, h. 124.
diberi kesempatan yang sama, Tetapi, tidak adil juga bila setelah berlomba dengan prestasi yang berbeda, hadiahnya dipersamakan, sebab akal maupun
agama menolak hal ini.
اا ي تسي
دعا ا ي
ا ريغ
ي أ رراض ا
دهاج ا يف
ي س اه
ا أب سف أ
ۚۚ اضف
اه يدهاج ا
ا أب سف أ
ع يدعا ا
جرد اك
دع اه
سح ا
Artinya: Tidaklah sama antara mukmin yang duduk tidak berjuang kecuali yang uzur dengan orang yang beguang di jalan Allah dengan harta dan
jiwa mereka. Allah meleblhkan Orangorang yang berjihad dengan harta dan jiwa mereka atas Orang-orang yang duduk tidak ikut berjuang karena uzur
satu deraJat. Dan kepada masing-masing mereka Allah menJanJikan imbalan baik...
QS Al-Nisa [41: 95. Keadilan seperti terlihat di atas, bukan mempersamakan semua anggota
masyarakat, melainkan mempersamakan mereka dalam kesempatan mengukir prestasi. Sehubungan dengan itu, Murtadha Muthahhari menggunakan kata adil
dalam empat hal, pertama, yang dlmaksud dengan adil adalah keadaan yang setmbang; kedua, persamaan dan penafian pemadaan terhadap apa pun; ketiga,
memelihara hak-hak individu dan keempat, memberikan hak kepada setiap orang yang berhak menerimanya.
11
11
Murtadha Muthahhari. Keadilan Ilahi: Asas Pandangan Dunia Islam. Terj. Agus Efendi
, Mizan anggota IKAPI: Bandung, 1981. h. 53-56.
Keadilan dalam pelaksanaannya tergantung dari struktur-struktur kekuasaan dalam masyarakat, struktur-struktur mana terdapat dalam bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ideologi. Maka membangun keadilan berartl menciptakan struktur-struktur yang memungkinkan pelaksanaan
keadilan.
12
Masalah keadilan ialah bagaimanakah mengubah struktur-struktur kekuasaan yang seakan-akan sudah memastlkan ketidakadilan, artlnya yang
memastlkan bahwa pada saat yang sama di mana masih ada golongangolongan miskin dalam masyarakat, terdapat juga kelompok-kelompok yang dapat hidup
dengan seenaknya karena mereka menguasat sebagtan besar dari hasil kerja dan hak-hak golongan yang miskin itu.
Menurut Juhaya S.Praja, dalam Islam perintah berlaku adil ditujukan kepada setiap orang tanpa pandang bulu. Perkataan yang benar harus
disampaikan apa adanya walaupun perkataan itu akan merugikan kerabat sendiri. Keharusan berlaku adil pun harus dtegakkan dalam keluarga dan masyarakat
muslim itu sendiri, bahkan kepada orang kafir pun umat islam diperintahkan berlaku adil. Untuk keadilan sosial harus ditegakkan tanpa membedakan karena
kaya rmskin, pejabat atau rakyat wnita atau pria, mereka harus diperlakukan sama dan mendapat kesempatan yang sama.
13
Senada dengan itu, Sayyid Qutb
12
Franz Magnis Suseno, Kuasa dan Moral, PT Gramedia: Jakarta, 1988, h. 45.
13
Juhaya S.Praja. Filsafat Hukum Islam, Pusat Penerbitan Universitas LPPM UNISBA: Bandung, 1995, h. 73.
menegaskan bahwa Islam tidak mengakui adanya perbedaan-perbedaan yang digantungkan kepada tingkatan dan kedudukan.
14
Salah satu sumbangan terbesar Islam kepada umat manusia adalah prinsip keadilan sosial dan pelaksanaannya dalam setiap aspek kehidupan manusia.
Islam suatu aturan yang dapat dilaksanakan oleh semua orang yang benman. Setiap anggota masyarakat didorong untuk memperbalkl kehidupan material
masyarakat tanpa membedakan bentuk, keturunan dan jenis orangnya. Setiap orang dipandang sama untuk diberi kesempatan dalam mengembangkan seluruh
potensi hidupnya.
15
Berdasarkan uraian di atas, maka penulls menyimpulkan bahwa Islam bertujuan membentuk masyarakat dengan tatanan sosial yang solid. Dalam
tatanan itu, seuap individu diikat oleh persaudaraan dan kasih sayang bagai satu keluarga. Sebuah persaudaraan yang universal dan tak diikat batas geografis.
Islam menganggap umat manusia sebagai suatu keluarga Karenanya semua anggota keluarga itu mempunyai derajat yang sama
dihapan Allah. Islam tidak membedakan pria ataupun putih atau hitam. Secara sosial, nilai yang membedakan satu dengan yang lain adalah ketakwaan,
ketulusan hati, kemampuan dan pelayanannya pada kemanuslaam
14
Sayyid Qutb, Keadilan Sosial dalam Islam, CV Rajawali: Jakarta, 1984, h. 224.
15
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid I, Terj. Soeroyo, PT Dana Bhakti Wakaf: Yogyakarta, 1995, h. 74.
Istilah keadilan telah dituangkan dalam berbagai definisi oleh badan- badan pengadilan sebagaimana terbaca dalam The Encyclopedia Americana,
berbagai definis keadilan diartikan sebagai berikut:
16
1 The constant and perpetual disposition to render every man his due
keputusan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang haknya;
2 The aim of civil society tujuan dari masyarakat manusia;
3 The right to obtain a hearing and decision by a court which is free of
prjudice and improper influence hak memperoleh suatu pemeriksaan dan
keputusdan oleh badan pengadilan yang bebas dari prasangka dan pengaruh yang tak selayaknya;
4 All recognized equitable rights as well as technical legal rights semua hak
wajar yang diakui maupun hak-hak menurut yang tehnis; 5
The dictate of right to the consent of mankind generally suara kebenaran menurut persetujuan dari umat manusia pada umumnya;
6 Conformity with the principles of integrity, rectitude, and just dealing
persesuaian dengan asas-asas keutuhan watak, kejujuran, dan perlakuan adil. Perkembangan tentang teori keadilan dapat ditelusuri dari teori keadilan
klasik, teori keadilan abad menengah dan teori keadilan zaman modern serta teori keadilan post modern dewasa ini. Teori keadilan dipelopori oleh Plato.
16
The Liang Gie, The Encyclopedia Americana, h. 17-18.
Menurut Plato keadilan adalah the supreme virtue of good state kebijakajn tertinggi dari negara yang baik. Orang yang adil adalah the self disciplined man
whose passions are controlled by reason orang yang mengendalikan diri yang
perasaan hatinya dikendalikan oleh akal.
17
Plato membedakan antara keadilan moral dan keadilan hukumkeadilan prosedural karena menurut Plato keadilan dan hukum merupakan substansi
rohani umum dari suatu masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
18
Pendapat Plato tersebut merupakan suatu prinsip tentang keadilan moral moral justive
yang dasarnya adalah keselarasan harmony. Keadilan timbul karena pengaturan atau penyesuaian yang memberi tempat yang selaras kepada bagian-
bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan dapat terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota melakukan secara terbaik menurut
kemampuannya fungsi yang selaras baginya.
19
Di samping keadilan moral, Plato memperbincangkan pula keadilan prosedural. Menurut Plato kedua macam keadilan itu hendaknya tidak dicampur-
adukkan. Keadilan hukum atau keadilan prosedural merupakan sarana untuk melaksanakan keadilan moral yang berkedudukan lebih tinggi daripada hukum
positif dan adat kebiasaan.
17
The Liang Gie, Teori-teori Keadilan Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila
, Super Sukses: Yogyakarta, 1982, h. 21-22.
18
The Liang Gie, Teori-teori Keadilan Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila
., h. 22.
19
Sunarto, Peran Aktif Hakim dalam Perkara Perdata, h. 72.
Aristoteles, filosuf Yunani kuno berpendapat keadilan adalah kealayakan dalam tindakan manusia fairness in human action.
20
Kelayakan merupakan titik tengah di antara kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak dan yang terlalu
sedikit. Kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, tetapi distribusi tersebut berwujud dari suatu pertimbangan
proportion agar merupakan keadilan, yakni yang disebut keadilan distributif. Jadi teori keadilan dari Aristoteles berdasar pada prinsip persamaan
equality. Dalam versi yang modern, teori itu dirumuskan oleh filsuf Isaiah Berlin dengan pernyataan yang berbunyi “justice is done when equals are treated
equally and unequals unewually. ” Keadilan terlaksana bilamana hal-hal yang
sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tak sama secara tak sama. Aristoteles juga menyatakan bahwa the analysis of justice as a specific
virtue keadilan sebagai keutamaan yang khusus atau khas. Menurutnya
keadilan tersebut terdiri atas justice in distribution and justice in fectification perbaikan,pemurnian dan peningkatan.
21
Perbedaan pokok antara kedua teori keadilan itu ialah bahwa Plato menekankan harmoni atau keselarasan, sedang Aristoteles menitikberatkan pada
proporsi atau perimbangan.
20
The Liang Gie, Teori-teori Keadilan Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila
, h. 23.
21
Alan Ryan, Justice – Oxford Readings In Politic Government, Oxford: Oxford
University Press, 1993, h. 9.
Para filosof yang telah membahas keadilan pada abad pertengahan antara lain: Stoa, Agustinus dan Thomas Aquinas. Para ahli ilmu hukum Romawi
mengikuti madzhab Stoa dari Yunani dengan membedakan dengan tegas hukum alamiah jus naturale dengan hukum manusiawi seperti misalnya hukum yang
berlaku untuk semua orang jus gentium dan hukum sipil jus civile. Keadilan alamiah natural justice dan dianggap lebih tinggi daripada hukum manusiawi.
Hukum alamiah ditentukan oleh akal manusia yang dapat merenungkan sifat dasarna sebagai makhluk berakal dan bagaimana seharusnya kelakuannya yang
patut di antara sesama manusia.
22
Teori keadilan di abad pertengahan yang bercorak teologis pertama dikemukakan oleh Pendeta Agustinus 354-430 yang karya tulisnya berjudul
Civitas Dei Kerajaan Tuhan. Menurut Agustinus keadilan adalah asas
ketertiban yang muncul dalam perdamaian, sedang perdamaian adalah ikatan yang semua orang menginginkan dalam kesukaan bergaul mereka.
23
Thomas Aquinas membedakan antara keadilan Ilahi dan keadilan manusiawi. Thomas Aquinas dalam karya tulisannya yang berjudul Summa
Theologica mendefinisikan hukum manusiawi lex humana sebagai suatu
peraturan dari akal untuk kebaikan umum yang dibuat oleh seseorang yang memberikan perlindungan masyarakat, dan diundangkan.
22
Alan Ryan, Justice – Oxford Readings In Politic Government., h. 26.
23
Alan Ryan, Justice – Oxford Readings In Politic Government, h. 27.
Menurut Thomas Aquinas terdapat 4 unsur pokok yang sama pentingnya dari hukum, yakni rasionalitas, pertalian dengan kebaikan umumn pembuatan
oleh pihak yang mewakili masyarakat, dan pengundangan.
24
Sebuah peraturan yang lalim tak sesuai dengan suara akal menurut prinsip Thomas Aquinas
bukanlah hukum.
25
Hukum merupakan penerapan dari hukum alamiah lex naturalis
, dan hukum alamiah itu dipersamakan dengan hukum ilahi lex divina
karena merupakan suatu pengungkapan dari kehendak rasional Tuhan yang membimbing seluruh alam semesta.
Para filosof yang mengutarakan teori-teori keadilan di zaman modern antara lain adalah: Thomas Hobbes 1588-1679, Samuel Pufendorf 1632-1694,
Jeremy Bentham 1748-1832, Immanuel Kant 1724-1804. Prinsip keadilan Thomas Hobbes berdasarkan teori perjanjian sosial
dimuat dalam karya tulisnya yang berjudul Leviathan. Menurut Thomas Hobbes ketidakadilan adalah tidak lain daripada ketiadaan pelaksanaan dari perjanjian
dan untuk tercapainya perdamaian dan ketertiban dalam masyarakat, oang-orang harus menyerahkan kebanyakan hak-hak alamiahnya kepada suatu kekuatan yang
berdaulat dalam negara.
26
24
Alan Ryan, Justice – Oxford Readings In Politic Government, h. 28.
25
The Liang Gie, Teori-teori Keadilan Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila
, h. 24.
26
The Liang Gie, Teori-teori Keadilan Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila
, h. 28-29.
Teori keadilan liberalisme adalah teori yang menghendaki adanya pemerintahan yang demokratis yang diperlukan untuk menjamin kebebasan yang
merupakan tujuan yang sewajarnya dari individu-individu dan kebebasan tersebut adalah hak setiap orang untuk hidup sebagaimana yang tampak baik
baginya dengan menghormati hak yang sama yang ada pada orang lain. Hubungan keadilan dengan kebebasan bukanlah sebagai sarana dengan tujuan
akan tetapi keadilan tersebut adalah ketertiban dari kebebasan dan merupakan realisasi dari kebebasan itu sendiri.
Menurut Samuel Pufendorf dalam karya tulisnya yang berjudul: De jure naturae et gentium
cita keadilan bermaksud mengatur tindakan manusia dan masyarakat untuk menyusun dan memelihara suatu ketertiban rasional yang di
dalamnya terwujud sifat dasar manusia dan tercapainya tujuan berupa keamanan, ketenangan dan kebebasan.
27
Teori keadilan utilitarianisme adalah suatu aliran pemikiran berdasar kepada asas kemanfaatan yang berkembang di negara Inggris dengan tokoh-
tokohnya Jeremy Bentham, James Mill, John Stuart Mill, dan Henry Sidgwick. Aliran ini mengemukakan teori moral yang berpegang kepada 2 ide pokok yaitu:
1 Apa yang benar adalah apa yang baik, dan hal yang baik adalah kesenangan
pleasure, sedang kesakitan pain adalah hal yang buruk. Di antara berbagai tindakan yang mungkin dilakukan orang wajib memilih kemungkinan yang
27
The Liang Gie. Teori-teori Keadilan Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila
, h. 30-31.
akan memberikan kesenangan terbesar bagi orang yang jumlahnya terbanyak. Ungkapannya yang sangat terkenal ialah :the greatest good of the greatest
number” kebaikan yang terbesar dari jumlah yang terbanyak.
28
2 Para pengikut paham utilitarianisme tidak mempergunakan ide-ide seperti
hukum alamiah dan suara akal dalam teori keadilan mereka. Prinsip keadilan dari aliran ini didasarkan pada kemanfaatan dan kepentingan manusia.
Keadilan mempunyai ciri sebagai suatu kebijakan yang sepenuhnya ditentukan oleh kefaedahannya, yaitu kemampuannya menghasilkan
kesenangan yang terbesar bagi jumlah yang terbanyak. Teori keadilan yang timbul di era berikutnya adalah teori keadilan yang
dikemukakan oleh H. L. A. Hart yang mengemukakan pemberian yang sama kepada semua orang akan perlindungan hukum terhadap diri dan milik, kini pada
umumnya dianggap sebagai suatu persyaratan moralitas yang pokok dari perlindungan lembaga-lembaga politik.
29
Pengingkaran dari perlindungan itu terhadap orang-orang yang tak bersalah dianggap sebagai suatu ketakadilan yang
menyolok dan keadilan lazimnya dipikirkan sebagai pemeliharaan atau pemulihan suatu keseimbangan atau perimbangan, dan ajaran H. L., A Hart
28
The Liang Gie, Teori-teori Keadilan Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila
, h. 32.
29
The Liang Gie, Teori-teori Keadilan Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila
, h. 35.
sering dirumuskan dengan kalimat perlakukanlah peristiwa-peristiwa yang sama secara sama dan perlakukanlah peristiwa-peristiwa yang berbeda secara berbeda.
Teori keadilan
yang digagas
oleh John
Rawls, bermaksud
mengembangkan suatu tatacara yang akan menghasilkan asas-sasas keadilan.
30
Persoalan keadilan timbul bilamana suatu masyarakat menilai lembaga-lembaga dan
praktik-praktiknya dengan
tujuan menyeimbangkan
kepentingan- kepentingan sah yang saling bersaingan dan tuntutan-tuntutan bertentangan yang
diajukan oleh para anggota dari masyarakat itu. Untuk menyelesaikan pertentangan itu perlulah ditetapkan serangkaian tatacara yang adil just
procedurs sehingga hasilnya juga adil. Hasil itu berupa asas-asas untuk pranata
dan praktik-praktik yang adil. Berdasarkan tata cara yang demikian itu John Rawls menyimpulkan
bahwa 2 dua asas atas keadilan akan disetujui secara bulat oleh anggota- anggota masyarakat:
31
1 Setiap orang hendaklah memiliki suatu hak yang sama atas sistem menyeluruh
yang telruas mengenai kebebasan dasar basic liberties. 2
Perbedaan sosial dan ekonomik hendaknya diatur sedemikian hingga:
30
The Liang Gie, Teori-teori Keadilan Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila
, h. 38.
31
The Liang Gie, Teori-teori Keadilan Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila
, h. 39.
a. Memberikan manfaat yang terbesar bagi mereka yang berkedudukan
paling tidak menguntungkan. b.
Bertalian dengan jabatan dan kedudukan yang terbuka bagi semua orang berdasarkan persamaan kesempatan yang layak.
Kebebasan-kebebasan dasar menurut teori John Rawls meliputi: -
Political liberty Hak berpolitik -
Freedom of speech and assembly Hak untuk bebas berbicara dan berkumpul
- Liberty of conscience Hak untuk menganut agama
- Freedom of Thought Kebebasan untuk berfikir
- The Right to Hold personal property hak memiliki harta benda pribadi
- Freedom from arbitrary arrest and seizure kebebasan dari penahanan dan
penangkapan yang sewenang-wenang
B.
Nafkah Iddah Menurut Fiqh
Secara etimologi kata “Nafkah” berasal dari bahasa Arab ا
ف artinya yaitu biaya, belanja, pengeluaran uang.
32
Bila seseorang dikatakan memberikan Nafaqah membuat harta yang dimilikinya menjadi sedikit berkurang karena telah
dilenyapkan untuk kepentingan orang lain. Namun apabila kata Nafaqah ini dihubungkan
dengan Perkawinan mengandung arti: “Sesuatu yang
32
Ahmad Warson Munawir, Kamus al Munawwir Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 2002, h. 1449.
dikeluarkannya dari hartanya untuk kepentingan istrinya sehingga menyebabkan hartanya menjadi berkurang”.
33
Yang dimaksud dengan nafkah istri yakni termasuk kewajiban suami terhadap istrinya memberi nafkah, maksudnya ialah
menyediakan segala keperluan istri seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, mencarikan pembantu dan obat-obatan, apabila suaminya kaya.
34
Dengan demikian nafkah istri berarti pemberian yang wajib dilakukan oleh suami
terhadap istrinya dalam masa perkawinannya.
35
Secara material nafkah adalah semua kebutuhan dan keperluan yang berlaku menurut keadaan dan tempat, seperti makanan, minuman, pakaian,
rumah dan lain-lain.
36
Nafkah merupakan kewajiban suami terhadap istrinya dalam bentuk materi, karena kata nafaqa itu sendiri berkonotasi materi.
Sedangkan kewajiban dalam bentuk non materi, seperti memuaskan hajat seksual istri tidak termasuk dalam artian nafakah, meskipun dilakukan suami terhadap
istrinya.
37
33
Ahmad Warson Munawir, Kamus al Munawwir Arab-Indonesia, h. 1500.
34
H.S.A. Al Hamdani, Risalah Nikah, Terj. Agus Salim, Jakarta: Pustaka Amani, 2002, h. 144.
35
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam, h. 165.
36
Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2001, h. 383.
37
Amir syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia; antara Fiqh Munakahat dan UndangUndang Perkawinan
, h. 165.
Menurut Sayyid Sabiq tidak hanya hal-hal yang dapat memenuhi kebutuhan istri yang bersifat primer akan tetapi juga sekunder sekalipun sang
istri dari keluarga yang mampu dan berkecukupan.
38
Secara terminologi, Sayyid Sabiq menyebutkan nafkah merupakan hak istri dan anak-anak untuk
mendapatkan makanan, pakaian dan kediaman serta beberapa kebutuhan pokok lainnya dan pengobatan, bahkan sekalipun seorang istri itu adalah wanita yang
kaya.
39
Menurut bahasa Arab kata “iddah” masdar dari kata kerja “ددع“ berarti menghitung. Dalam hal ini, perempuan istri menghitung hari-hari masa
bersihnya setelah terjadi perceraian.
40
Dalam kamus almunawir iddah berasal dari kata al-
„add yang bermakna perhitungan atau sesuatu yang dihitung.
41
Dalam Kamus Arab Indonesia karangan Mahmud Yunus, iddah berasal dari kata
دع yang berarti menghitung.
42
Dengan demikian jika ditinjau dari segi bahasa, maka
38
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah Jilid 8, Bandung: PT Al Maarif, 1980, h. 147.
39
Sayyid Sabiq, Fiqh as- Sunnah, Beirut: Dar- al Fikr, 1983, h. 28.
40
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Alih Bahasa Nur Hasanuddin, dkk, Jakarta: Pena Pundi Akasara, 2006, h. 224.
41
Ahmad Warson, Kamus al-Munawir Arab-Indonesia, h. 904.
42
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Hida Karya Agung, 1997, h. 42.
kata iddah dipakai untuk menunjukkan pengertian hari-hari haid atau hari suci pada wanita.
43
Secara istilah iddah ialah satu tempo yang ditetapkan oleh syarak untuk menghilangkan kesan-kesan perkawinan yang lepas dengan sebab berlakunya
perceraian semasa hidup atau perceraian mati.
44
Terdapat beberapa ayat al-Quran dan banyak Hadith yang menjelaskan pensyariatan iddah. ulama sepakat
mengatakan iddah adalah disyariatkan.
45
Hukum menjalankan Iddah adalah wajib bagi Istri yang dicerai atau ditinggal mati oleh suaminya. Penetapan kewajiban Iddah ini didasarkan atas
ketentuan Al- Qur‟an sebagaimana dalam surat al-Baqarah ayat 228 yang
berbunyi:
رأ يف ه خا ت ي أ ا حيا ء رق ثاث ا سف أب صابرتي ا ا ط ا ا ك إ ا اح
رأ إ ك يف ا هدرب حأ ا ت عب رخأا ي ا هاب ا ي ا ي ع ي ا ا ث ا
ا حاصإ ا دا ي ح زيزع ه جرد ا ي ع اجر ف رع اب
228
Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri menunggu tiga kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam
rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Dan suami-suaminya
43
Chuzaiman T. Yanggo dkk., Problematika Hukum Islam Kontemporer, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994, h. 149.
44
Muhd Fauzi Muhammad, UU Keluarga Islam dalam Empat Mazhab Pembubaran Keluarga
, h. 83.
45
Mustafa al-Khin. Kitab Fikah Mazhab Syafie UU Keluarga Nikah, Talaq, Nafkah, Penjagaan Anak-anak, Penyusuan, Menetukan Keturunan, Anak Buangan
, h. 909.
berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka para suami menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya
menurut cara yang maruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan lebih daripada istrinya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. QS. Al-Baqarah:
228.
Oleh karena itu, apabila terjadi Perceraian, seorang Istri tidak serta merta dapat langsung Menikah dengan orang lain, tetapi ia diwajibkan untuk menunggu
sampai habisnya masa tersebut atau kalau wanita itu hamil masa tunggunya sampai ia melahirkan. Seorang wanita yang telah putus perkawinannya baik
karena perceraian, Putusan Pengadilan, atau karena kematian suaminya, maka berlaku baginya masa Iddah, kecuali jika wanita tersebut belum pernah
dicampuri Suaminya sampai putusnya Perkawinan, maka tidak wajib baginya Iddah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-
Qur‟an surat al-Ahzab ayat 49 yang berbunyi:
اااا ف ا ه اااس ت أ ااا ق ااا ا ه ااا ت ا ن ا اااث ااا ذ تاااح ا إ َآ ااا اء ي اااا ذ اااا يأٓ ي
ااا اي ج ا حارس ا ه حرس ا ه عت ف ا دتعت ادع ا ي ع
49
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan- perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu
mencampurinya Maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mutah dan lepaskanlah
mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya
”.
1. Jenis-Jenis Iddah
Pemberian nafkah iddah dibedakan menurut macam-macam dari iddah yang diakibatkan perbedaan putusnya perkawinan tersebut. Hal tersebut akan
diuraikan dalam uraian di bawah ini: a
Talak Raj‟i Wanita yang dithalak ra
j‟i berhak mendapat nafkah dan tempat tinggal berdasarkan ijma ulama. la masih sebagai
istri. Dasar dari ijma‟ tersebut adalah QS Al-Baqarah ayat 228.
… ك يف ا هدرب حأ ا ت عب
…
Artinya: ...dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu,.. QS.A1-Baqarah, 228.
Dari potongan ayat Al-Quran di atas diketahui bahwa suami yang mentalak istrinya talak raji masih memiliki hak ruju kepada istrinya selama
dalam masa menanti iddah, dan istrinya yang dithalak tersebut masih dianggap sebagai istrinya selama dalam iddah. Sehingga ketentuan dalam Al-Quran surat
Al-Baqarah ayat 233 masih berlaku bagi suami tersebut.
… ع
د ا
ه ا ق ر
ا ت سك ف رع اب
ۚۚ ا
فا ت سف
ااإ ا عس
…
Artinya: …dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu
dengan cara maruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya
... Qs. Al-Baqarah [2]: 233
Potongan ayat ini menyatakan bahwa suami berkewajiban untuk memberi nafkah kepada istri baik dari segi makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Ketentuan ayat Ini berlaku kepada suami yang menthalak istrinya raji karena istri tersebut masih dianggap sebagai istrinya meskipun sudah tidak penuh Iagi.
b Thalak untuk Wanita Hamil
Jika dia tengah berada dalam kondisi hamil, maka diwajibkan untuknya nafkah dengan berbagai jenisnya yang berbeda menurut kesepakatan para
fuqaha.
46
Hal ini berdasarkan Firman Allah SWT, dalam QS. At-Thalaq [65] ayat 6:
ا ه سأ ثيح
ت س كدج
ا ا ه راضت
ا يضت ا ي ع
ۚۚ إ
ا ك ا أ
ح ا ف أف
ا ي ع اتح
عضي ا ح
…
Artinya Tempatkanlah mereka para istri di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk
menyempitkan hati mereka. dan jika mereka istri-istri yang sudah ditalaq itu sedang hamil, Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka
bersalin ,-.. Qs. At-Thalaq[65]: 6
Dari ayat di atas jelaslah bahwa Allah mengisyaratkan kepada suamisuami yang menceraikan istri mereka untuk memberikan tempat tinggal,
46
Wahbah Zuhayli, al-Fiqhu al-lslami Wa Adillatuhu juz 9, Damasyqi: Darul Fikri al
—Ma;ashi2004, h. 7203.
nafkah untuk memudahkan kehidupan istrinya. terlebih ketika istri tersebut sedang hamil.
Asyhab mengutip dari Imam Malik: suami harus keluar dari istri yang telah diceraikannya, jika dia memang sudah menceraikannya, dan dia pun harus
meninggalkan istri yang diceraikannya itu dalam rumah. Hal ini berdasarkan Kalam Allah SWT, Tempatkanlah mereka. Jika sang suami masih berada
bersama istri yang telah diceraikannya, maka Allah tidak akan berfirman Tempatkanlah mereka
.
47
Ayat ini juga menjadi dasar hokum bagi para ulama untuk menetapkan bahwa suami yang menceraikan istrinya ketika hamil maka wajib menafkahi
hingga melahirkan.
48
c Thalaq Ba‟in untuk Wanita Tidak Hamil
Adapun wanita yang iddah talak bain dan tidak hamil, maka ulama berbeda pendapat menyangkut nafkahnya.
49
Menurut pendapat dari Mazhab Hanafi dijelaskan bahwa, Jika dia tidak tengah hamil, maka diwajibkan untuknya nafkah juga dengan berbagai jenisnya
47
Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Qurthubi, Al- Jami‟ al-Ahkam al-
Quran, juz 18, jilid 9, Beirut:1995, h. 155.
48
Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Qurthubi, Al- Jami‟ al-Ahkam al-
Quran, juz 18, jilid 9, h. 168.
49
Zubair Ahmad. Relasi Suami Istri dalam Islam. editor Sri Mulyani, Jakarta: pusat studi Wanita UIN syarif Hidayatullah. 2004.73.
akibat tertahannya dia pada masa iddah demi hak suami.
50
Nafkah ini dianggap sebagai hutang dan terhitung sejak talak dijatuhkan. Kewajiban untuk memberi
nafkah istri tidak hilang hanya dengan keridhaan istrinya atau karena keputusan pengadilan.
51
Hukum wanita ber- iddah akibat fasakh-nya akad, menurut Hanafi, sama dengan wanita yang di talak ba in.
52
Menurut Mazhab Hanbali tidak diwajibkan nafkah untuknya. dan tidak juga tempat tinggal karena Fatimah binti qais ditalak oleh suaminya dengan talak
tiga, maka Rasulullah SAW tidak menetapkan untuknya nafkah dan tempat tinggal.
53
Selanjutnya pendapat dari Mazhab Maliki dan Syafil menurutnya hanya diwajibkan untuknya tempat tinggal saja, 19 berdasarkan firman Allah SWT
dalam QS. At-Thalaq [65] ayat 6:
ا ه سأ ثيح
ت س كدج
ا ا ه راضت
ا يضت ا ي ع
ۚۚ إ
ا ك ا أ
ح ا ف أف
ا ي ع اتح
عضي ح
ا …
Artinya: Tempatkanlah mereka para istri dimana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu, dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk
menyempitkan hati mereka. dan jika mereka isteri-isteri yang sudah ditalaq
50
Wahbah az-Zuhayli, al-Fiqhu al-lslumi Wa Adillatuhu juz 9. h. 7203.
51
Sayyid Sabiq, FIKIH SUNNAH jilid 2, h. 287.
52
Muhammad Jawad Mughniyah, al-Ahwal al- Syakhsiyyah „Ala al-Madzahib al-
Khamsah Ja‟fari-Hanafi-Maliki-Syafii-Hanbali, Beirut: Darul Ilmu, 1964, h. 101.
53
Sayyid Sabiq, FIKIH SUNNAH jilid 2, h. 287.
itu sedang hamil, Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin,
. Dia diwajibkan untuk si istri tempat tinggal saja tanpa memedulikan
apakah si istri dalam keadaan hamil ataupun tidak. Tidak diwajibkan untuknya nafkah makanan dan pakaian berdasarkan pemahaman firman Allah SWT, jika
mereka istri-istri yang sudah ditalak itu sedang hamil, maka berikanlah nqkahnya kepada mereka hingga mereka bersalin
. Pemahaman ayat ini menunjukkan bagi ketidakwajiban pernberian nafkah bagi istri yang tidak
hamilnya.
54
d Istri yang Beriddah karena Kematian Suami
Mengenai hak nafkah iddah mantan istri dalam keadaan iddah akibat suaminya meninggal dunia menurut sebagian ulama tidak mempunyai hak nafkah
maupun ternpat tinggal, mengingat bahwa harta peninggalan suaminya kini telah menjadi hak ahli waris, termasuk ia dan anak-anaknya.
55
Akan tetapi, Mazhab Maliki mewajibkan tempat tinggal untuknya selama masa iddah, jika tempat tinggal tersebut dimiliki oleh si suami. Atau rumah
sewaan, dan dia telah bayar sewanya sebelum datang kematian. Jika tidak seperti itu, maka si suami tidak diwajibkan untuk membayar sewanya.
56
54
Wahbah az-Zuhayli, al-Fiqhu al-lslumi Wa Adillatuhu juz 9. h. 7203.
55
Muhammad baqir Al-Habsy, Fikih Praktis Menurut Al-Qur dan Hadits. Bandung: Mizan, 2002, h. 221-222.
56
Wahbah az-Zuhayli, al-Fiqhu al-Islami Wa Adillatuhujuz 9. h. 7204.
Selanjutnya Syafii mengatakan bahwa, apabila seorang wanita ditalak bain, sedang dia dalam keadaan harnil, kemudian suaminya meninggal dunia
ketika si istri masih dalam iddah, maka natkah atas istri tidak terputus.
57
Hanafi mengatakan: Apabila wanita yang ber- iddah tersebut dalam keadaan talak rajl
dan suami yang meneeraikannya itu meninggal dunia ketika dia menjalani iddahnya, maka Siddah-nya beralih ke iddah wafat, dan kewajiban atas nafkah
menjadi terputus, kecuali bila si wanita itu diminta untuk menjadikan natkahnya sebagai hutang atas suaminya yang betul-betul dilaksanakannya. Dalarn kondisi
serupa ini natkahnya tidak gugur.
58
e Istri yang Beriddah Akibat Perkawinan yang Syubhat
Dalam hal jika dia tengah menjalani masa iddah akibat perkawinan yang rusak atau yang mengandung syubhat, maka tidak ada natkah untuknya menurut
jumhur fuqaha. Karena tidak ada natkah untuknya dalam perkawinan yang rusak. oleh karena itu tidak ada nafkah untuknya di tengah masa iddah dari si suami.
Mazhab Maliki mewajibkan kepada orang yang menyetujui untuk memenuhi si istri jika dia tengah berada dalam kondisi hamil karena dia tertahan
karena sebab si suami. Jika dia tidak dalam keadaan hamil, atau pernikahnnya di
57
Muhammad Jawad Mughniyah. al-Ahwal as-Syakhshiyyah Ala al-Mazahib alKhamsah Ja fari-Hanafi-Maliki-Syai 1-Hanbali. h. 100-101.
58
Muhammad Jawad Mughniyah. al-Ahwal as-Syakhshiyyah Ala al-Mazahib alKhamsah Ja fari-Hanafi-Maliki-Syai 1-Hanbali. h. 101.
fasakh dengan lian, maka hanya diwajibkan untuknya tempat tinggal saja di tempat dia tinggal.
59
59
Wahbah az-Zuhayli, al-Fiqhu al-lslami Wa Adillatuhujuz 9. h. 7204.
43
BAB III SEJARAH PEMBENTUKAN HUKUM KELUARGA ISLAM DI NEGARA