At-thalak li al-khulu ‟, yaitu talak yang diajukan oleh isteri, dan ia harus
mengembalikan mahar. Alasan-alasan tersebut di atas dapat dijadian alasan perceraian, akan tetapi hakim baru dapat memeriksa dan mengadili perkara tersebut
setelah terlebih dahulu mengupayakan perdamaian. Menurut ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1929, talak
yang diucapan atau dengan isyarat dengan maksud menjatuhkan talak tiga sekaligus hanya dihitung talak satu, tetapi jika talak itu dijatuhkan tiga kali dalam ruang atau
tempat yang berbeda, maka dianggap jatuh talak tiga. 6.
Nafkah an-Nafaqah Nafkah adalah sesuatu yang harus dibayar oleh seseorang kepada orang lain,
baik berupa makanan, pakaian, perumahan maupun segala sesuatu untuk kelangsungan kehidupan. Timbulnya nafkah disebabkan oleh dua faktor, yaitu karena
a. Perkawinan dan b. Karena hubungan kerabat. Nafkah isteri zawjiyyah dibebankan kepada suami sebagai imbalan atas hak
suami menahan isteri di rumah berdasarkan akad nikah yang sah. Dasar kewajiban itu antara lain berdasarkan firman Allah s.w.t, surat at-Thâlak ayat 6 dan 8 dan surat al-
Baqarah ayat 233.
D. Hukum Keluarga di Arab Saudi
Arab Saudi merupakan negara yang tidak mengkodifikasikan hukum keluarga dalam sebuah undang-undang. Semua kasus mengenai pernikahan, perceraian, waris,
dan status anak diserahkan untuk diputus oleh pengadilan syariah. Sebagian besar hakim di pengadilan syariah merujuk kepada fiqih madzhab Hanbali. Meskipun
demikian, bila mereka tidak menemukan referensi yang tepat dari fiqh madzhab Hanbali, para hakim juga mengambil kitab-kitab dari madzhab-madzhab lain sebagai
rujukan putusan.
22
Meskipun madzhab Hanbali secara umum dikategorikan sebagai madzhab yang paling konservatif, ini tidak berlaku untuk ketentuan perjanjian perkawinan,
sebagaimana halnya perjanjian pada bidang yang lain. Berbeda dengan madzhab lain, fiqh klasik madzhab Hanbali memberikan pertimbangan kelonggaran dalam
mensahkan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan untuk memodifikasi hak dan kewajiban suami dan istri, seperti ketentuan untuk melindungi hak-hak istri.
23
Pernikahan dalam agama Islam adalah sebuah kontrak antara pengantin pria dan wanita dengan dihadiri dua orang saksi. Pengantin wanita dan pengantin pria
mempunyai hak untuk menetapkan beberapa perjanjian untuk pernikahan mereka. Tahir Mahmood mengkatagorikan Saudi Arabia pada negara-negara yang
menerapkan hukum Islam secara tradisional, di mana hukum Islam tidak beranjak menjadi sebuah peraturan perundang-undangan. Dengan melihat latar belakang
sejarah hukum Islam, wilayah jazirah Arab awalnya menganut mazhab Maliki.
24
Namun sejak perjanjian Amir Muhammad bin Saud dengan Muhammad bin Abdul
22
Ester van Eijk, Sharia Incorporated: Sharia and National Law in Saudi Arabia, Leiden: Leiden Universiy, h. 163.
23
Noel J. Coulson, A History of Islamic Law, Texas: Edinburgh University Press, 1964, h. 190.
24
lahir di Madinah pada tahun 93H-179H, dengan nama Abu abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirbin Amr bin al-Haris bin Ghaiman bin Jutsail binAmr bin al-Haris
Dzi Ashbah.
Wahhab menyebabkan mazhab Hambali menjadi mazhab resmi di wilayah Saudi Arabia. Oleh karena tidak adanya peraturan perundang-undangan mengenai hukum
Islam di Saudi Arabia, maka untuk melacak hukum keluarga haruslah melihat pada referensi fiqh Imam Ahmad bin Hambal.
Ini tidak dimaknai bahwa Saudi Arabia anti kepada Undang-undang yang bersifat tertulis. Sebab seperti yang diutarakan oleh Edwar Mortimer, sekalipun
dalam teori hukum di Saudi Arabia bersifat abadi, yakni syariat Tuhan, namun tidak berarti bahwa suatu perundang-undangan dalam memenuhi suatu kebutuhan baru
tidak dibenarkan. Sejak tahun 1950-an, memulai dekrit, kerajaan telah mengesahkan sejumlah peraturan yang meliputi berbagai segi kehidupan. Misalnya perdagangan,
kebangsaan, pemalsuan, penyuapan, pertambangan, perubahan dan tenaga kerja, jaminan sosial dan pertahanan sipil.
25
Raja „Abdullah bin „Abd al-„Aziz pada tanggal 1 Oktober 2007 menerbitkan Royal Order Titah Raja tentang pembaharuan peradilan. Pelaksanaannya
diperkirakan berjalan dalam dua sampai tiga tahun. Untuk pembaharuan ini, Pemerintah menyiapkan dana sebesar tujuh miliar riyal atau sekitar 1,8 milyar dolar
AS yang digunakan untuk pembangunan sarana, prasarana, termasuk pelatihan hakim dan aparat peradilan yang baru, dan lain-lain. Intinya adalah pembaharuan Peradilan
Syari‟at yang telah berjalan lebih kurang 30 tahun dan Peradilan Diwan al-Mazhalim yang telah berjalan lebih kurang 25 tahun.
25
Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta: PT.Raja Grapindo Persada, 2005, Hal. 166.
Dalam menjalankan kekuasaan kehakiman, seorang Qodhi mengepalai badan Pengadilan. Kekuasaan seorang Qadhi hanya terbatas pada persoalan hukum dan
peraturan yang dikeluarkan oleh Syariah. Kalau kasusnya menyangkut pada peraturan yang diundangkan dengan dekrit Raja, maka yang berhak mengadili bukan Qadhi,
melainkan Gubernur atau kepala daerah setempat.
26
Di negara-negara yang hukum perkawinannya masih Uncodified Law, sebagaimana telah disinggung di muka, maka hukum perkawinannya didasarkan pada
kitab kitab fiqh madhab yang dianutnya. Dalam hal ini Saudi Arabia hukum perkawinannya sesuai dengan madhab Hambali, yaitu pelaksanaan pernikahan serta
hal-hal lain yang terkait dengannya seperti halnya talak dan Rujuk pada umumnya ditangani oleh para Ulama atau institusi keagamaan setempat yang dianggap
berwenang dalam menangani masalah keagamaan umat Islam. Salah satu contoh kitab madzhab Hanbali yang dijadikan rujukan adalah
mengenai perwalian dalam pernikahan, kalau kita merujuk kepada madzhab Hanbali, maka Wali dalam mazhab Hanbali hukumnya wajiib, bahkan pernikahan dianggap
tidak sah tanpa adanya wali. Seorang perempuan tidak dapat menikahkan dirinya sendiri baik atas izin walinya ataupun tidak, demikian pula seorang perempuan tidak
dapat menikahkan untuk perempuan yang lainnya baik atas izin walinya ataupun tidak. Pernikahan tersebut hukumnya fasid, kalaupun terlanjur pernikahan yang
akadnya dilakukan oleh pengantin perempuan sendiri, pernikahannya harus
26
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,1997, hal. 162.
dipisahkan. Namun dalam hal hukuman, mengingat pernikahan tersebut menjadi wacana perdebatan sehingga tidak ada hukuman bagi pelaku pernikahan tersebut.
Wali berurutan dari ayah, kakek kemudian saudara. Pernikahan oleh wali yang lebih jauh, sedangkan wali yang lebih dekat masih ada, menyebabkan pernikahannya
batal.
27
27
Ibn Qudamah, Al Kafi fiqh Ahmad ibn Hanbal, kitab nikah, Maktabah Syamilah,Vol. 2 , Juz. 3, Hal. 9.
64
BAB IV PERBANDINGAN PERATURAN PEMENUHAN HAK EKONOMI ISTRI