itu bukan merupakan suatu kewajiban dikhawatirkan akan ada unsur pemaksaan kehendak sehingga akan merugikan diri sendiri”.
Saling memaafkan. Peneliti juga menemukan makna kalimat yang bermakna
memaafkan pada adegan dialog ketika Akmal dan Lala meminta maaf kepada bapaknya Zacky kemudian mereka memeluk ayahnya begitu
sebaliknya ayahnya memeluk kedua anaknya. Pesan yang coba disampaikan dalam sinetron ini adalah untuk
menyampaikan pesan pesan Islam, dimana sinetron ini dibuat dengan tujuan untuk memotivasi masyarakat untuk menunaikan ibadah haji, untuk
tidak terlepas dari kejenuhan dan ketertarikan pemirsa terhadap sinetron ini, maka sinetron religi ini juga dibarengi dengan komedian.
Setelah menghibur dan memotivasi masyarakat, maka tentu saja ketika memotivasi ibadah haji tentu saja harus melibatkan ustadz dan
ustadzah. Sehingga, dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah ini, sangat banyak melibatkan da’i-da’i kondang, bahkan sinetron ini lebih
memotivasi tempat syuting itu sendiri dibandingkan pemirsa televisi, dikarenakan di luar lokasi syutting, pa
ra da’i-da’i ini mengadakan acara tabligh yang menyampaikan tentang haji kemudian kegiatan sosial dan
santunan anak yatim serta para janda tua. Jadi, di dalam sinetron ini menggabungkan antara pesan-pesan
Islam, mistik dan komedian. Sehingga, sinetron ini mencapai rating yang tinggi dan merupakan sinetron unggulan SCTV. Hal ini dapat terlihat jelas
dari adegan para aktor sinetron ini dimana Emak Ijah yang hidup dalam
kekurangan harta namun memiliki niat yang tinggi untuk menunaikan ibadah haji. Kemudian, Hajjah Idah yang kaya raya selalu umroh dengan
memamerkan ibadahnya kepada masyarakat. Adapun pesan
– pesan Islam dalam sinetron ini meliputi aqidah, syari’ah dan akhlak. Seperti kalimat – kalimat yang mengandung unsur
aqidah yang sering diucapkan oleh pemeran utama yaitu Emak Ijah serta sikap rendah hati yang dimilikinya. Adapun sikap pesan non verbal dalam
sinetron ini, salah satunya adalah dengan gesture, penampilan, ekspresi wajah dan tindakan yang memaknakan bahwa di tanda atau gerakan
seorang pemain tersebut ada sebuah pesan yang diungkapkan. Sikap yang dimiliki oleh dua tokoh utama yaitu Emak Ijah dan Hajjah Idah terdapat
dalam sebuah hadits yang berbunyi :
لقةرير يبانع :
ملس يلع للا لص للا سرلق :
امعا مكب لق لارظنينكل مكلا ما مكر ص لارظنيا للانا مكل
ملسمها ر
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian dan harta kalian
akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian dan perbuatan-perbuatan kalian” HR.Muslim
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah yang merupakan objek penelitian ini, data yang disajikan berbentuk gambar adegan- adegan dan
dialog yang mewakili komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode analisis isi
content analysis. Content analysis atau biasa dinamakan kajian isi. Holsti menyatakan kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk
menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan. Dan dilakukan secara objektifitas dan sistematis.
Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah ini terdapat pesan ajaran Islam yang terdapat dalam sinetron ini, dibagi menjadi pesan ajaran Islam
verbal dan nonverbal yang dibagi menjadi tiga kategori meliputi: aqidah, syari’ah dan akhlak.
Kategori pertama yaitu aqidah dimana setiap manusia memiliki keyakinan, seperti dicontohkan dalam sinetron ini terdapat beberapa sikap
seseorang yang memiliki keyakinan, salah satunya yakin atau percaya kepada Allah, ditunjukan dalam sikap Abbas yang bertawakal kepada
Allah SWT. Kategori kedua yaitu syari’ah, artinya adanya hubungan antar
manusia dengan Tuhannya atau pun hubungan manusia terhadap sesama. Kategori ketiga yaitu akhlak, sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah dapat
banyak dijumpai akan sikap-sikap terpuji baik dan tercela buruk.
Peneliti menemukan beberapa akhlak terpuji seperti Akmal dan Lala yang mencium tangan kedua orangtuanya dan Abbas yang selalu
mencium tangan Emak Ijah sebelum berangkat mengendarai bajai.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang disampaikan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan serta evaluasi
terhadap sebuah sinetron yang bernuansa islam, sekaligus memberikan inspirasi baru guna untuk kemajuan teknik pembuatan sebuah sinetron di
Indonesia, diantaranya:
1. Bagi para penggemar sinetron, hendaknya tidak hanya menjadikan
sinetron sebagai hiburan saja tetapi bisa dilihat makna apa yang terdapat di dalam sinetron tersebut. Apabila sinetron yang ditonton
terdapat adegan yang baik dan menunjukkan bahwa sinetron tersebut ke arah yang baik, maka dapat ditiru di dalam kehidupan nyata.
Namun, tetap pilihlah sinetron yang memberikan pencerahan dan
hindarilah sinetron yang dapat merusak moral dan akhlak kita.
2. Bagi pembuat sinetron dan tim produksi, semoga dapat memproduksi
sinetron- sinetron Indonesia yang bergenre religi agar adegan secara audio dan visualnya pun dapat bermakna islam atau pun mengandung
pesan yang baik agar para penontonpun dapat meniru di dalam kehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
A.W Widjaja.Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Akasara. 1993.
Azis, Moh Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media. 2004.
Dermawan, Andy. Metodologi Ilmu Dakwah. Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam. 2002.
Egon, Guba Yvona S. Lincoln. Effective Evalution dalam Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2012.
Hidajat, M.S. Public Speakiing dan Teknik Presentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2006
Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010.
Jumroni. Metodelogi Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2006. Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta:
PT. Rineka Cipta. 1996. Matutu, Nur. Dua Kalimat Syahadat. Makkah Al- Mukarramah. 1431 H. 2009 M.
Moleong J, Lexy. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosdakarya, ed. Revisi. 2007.
Mubarok, Ahmad. Psikologi Dakwah. Bandung: Benang Merah Press. 2004. Muhyidin, Asep Agus Ahmad Safei. Metode Pengembangan Dakwah.
Bandung: Pustaka Setia. 2002. Munir, M dan Wahyu Ilaihi.Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana. 2006.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007.
Setiawan, Bambang. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. 2004.
Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah.Jakarta: Gaya Media Pratama. 1997. Wahyudi, JB. Teknologi Informatika dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. 1992. http:id.wikipedia.orgwikiAmanah_Surga_Productions
http:id.wikipedia.orgwikiAmanah_Surga_ProductionsDaftar_Penghargaan http:www.zumamannheim.deresearchenmethodstextanalysis.
http:helloskyblu.blogspot.com201309episode-1-7-sinetron-emak-ijah- pengen.html.
M.Liputan6.com. Jumat, 14 November 2014. ChoRul. M.Kompasiana.compostread642905.
Forumdetik.com. RayYb. 24 Oktober 2014. http:dekaka.blogspot.com
http:belajar-tauhid.blogspot.com200505ibadah-pengertian-macam-dan- keluasan.html.