Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Sebagai sebuah program hiburan, sinetron banyak dimintai masyarakat. Sinetron hadir dalam bentuk audiovisual, sehingga melalui
audiovisual inilah sinetron dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada penontonnya, pengalaman itu menyampaikan berbagai aspek
seperti nuansa pemikiran kognitif, perasaan afektif, sikap konatif kepada penontonnya. Akan tetapi efek yang paling signifikan adalah aspek
efek terhadap kognitifnya dibandingkan aspek efek terhadap afektif dan konatif. Maka dari sinilah sinetron dapat dijadikan sebagai media
komunikasi yang berfungsi sebagai media tabligh, yaitu media untuk mengajak kepada kebenaran dan kembali menginjakkan kakinya di jalan
Allah SWT.
2
Seperti layaknya drama atau sandiwara, sinetron diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter masing-masing. Berbagai
karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar sehingga sampai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat
bahagia maupun sedih, tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenario. Dibuatnya sinetron menjadi berpuluh-puluh episode
kebanyakan karena tujuan komersial semata-mata. Masyarakat Indonesia sangat menyukai tontonan hiburan acara
sinetron. Contohnya saat ini, sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah menjadi pilihan sebagai tontonan hiburan dikalangan masyarakat.
Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah, merupakan sinetron religi yang digarap oleh rumah produksi Amanah Surga Produktion tahun
2
Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah Bandung: Benang Merah Press, 2004 h.94
2012.Sinetron ini disutradarai oleh Nasrul Warid dan diproduseri oleh Emil. Sinetron ini tayang setiap hari pukul 22:30 di SCTV. Pemain dari
sinetron ini yaitu Aty Cancer, Aldi Taher, Irwansyah, Sinta Muin, Sony Wakwaw, Ucup Nirin dan lainnya. Emak Ijah adalah sosok ibu yang
sangat sabar, taat dalam beribadah, santun, dan jujur. Semenjak ditinggal sang suami untuk selama-lamanya, Emak Ijah menghidupi anak-anaknya
dengan berjualan gado-gado. Seperti umat Muslim pada umumnya, Emak Ijah pun memiliki cita-cita ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.
Sayang, kondisi keuangan Emak Ijah jauh dari cukup. Lain halnya dengan Hajah Ida dan Haji Soleh, yang merupakan
orang kaya di kampung, sehingga tidak heran jika setiap tahun selalu pergi umrah bersama anak dan menantu. Namun ibadah mereka tidak dibarengi
dengan perbuatan, lantaran baik Hajah Ida maupun Haji Soleh selalu pamer kekayaan dan meledek Emak Ijah yang berangan-angan pergi haji.
Di sisi lain Anissa, Mira, dan Maryam bersaing untuk mendapatkan cinta Abbas.
3
Pada sinetron ini pun bertambah pemain, salah satunya Sony Wakwaw. Sebagai aktor tambahan yang memiliki keunikan dan lucu,
mereka membuat penonton mengikuti tingkah lakunya yang digambarkan dalam sinetron ini. Sony Wakwaw salah satu icon yang membuat
penonton meniru adegannya di dalam kehidupan sehari- hari. Setelah cukup lama menuggu, akhirnya sinetron Emak Ijah Pengen
ke Mekkah EIPM berhasil berada di peringkat pertama mengalahkan
3
http:helloskyblu.blogspot.com201309episode-1-17-sinetron-emak-ijah-pengen.html
sinetron Ganteng-ganteng serigala GGS, dan sinetron lainya, ujar Warid AS.
4
Program acara sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah merupakan acara pilihan favorit masyarakat saat ini. Awalnya, sinetron ini bergenre
religius namun semakin bertambah episode aspek kereligiusan itu semakin memudar dan tergantikan dengan komedi. Oleh karena itu lah, masyarakat
memilih sinetron ini sebagai tontonan hiburan di dalam keluarga. Saat ini banyak perkataan humor “bapak mana bapak” atau
“wakwaw”, bahkan “sue”, “apeng” yang disampaikan pada sinetron ini. Sehingga berbagai perkataan yang diucapkan oleh beberapa aktor dalam
sinetron ini membuat sejumlah masyarakat kota Cibubur, Jakarta Timur mencontoh dan menerapkan perkataan tersebut dalam kehidupan sehari-
hari. Sampai saat ini masyarakat Indonesia lebih memilih tontonan
yang lebih mengedepankan tentang aspek hiburan dari pada tontonan yang mengandung aspek edukasi. Terlepas dari aspek edukasi tersebut,
masyarakat juga tidak terlalu memikirkan tentang kualitas alur cerita dari sinetron tersebut karena yang mereka inginkan hanya aspek hiburan
semata. Hal ini masih terus terjadi di masyarakat Indonesia hingga saat ini, masyarakat hanya terus menerima apa yang diberikan oleh tayangan TV
tanpa mengemas pesan yang didapatkan dari tayangan televisi tersebut.
4
M.liputan6.com . Jum’at,14 November 2014. ChoRul.
Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah adalah program sinetron unggulan SCTV karena memiliki rating yang tinggi, sinetron yang
bernuansa islami religi ini kemudian menjadi sinetron komedi. Saat penulis wawancara dengan produser sinetron Emak Ijah Pengen ke
Mekkah, ia mengatakan bahwa sekarang ini, sinetron yang bernuansa komedi lebih diminati oleh masyarakat. Sinetron Emak Ijah Pengen ke
Mekkah yang awalnya bernuansa islam dengan seiring berjalan waktu, kemudian sinetron ini berubah genre menjadi komedi. Hal ini adalah
sebuah rancangan dari produser itu sendiri. Sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah adalah sinetron yang kerap
menjadi pembahasan oleh para muballigh, dengan alasan pelecehan haji dan ustad, merendahkan Islam, serta sinetron ini kerap dinyatakan sebagai
sinetron yang merusak moral dan akhlak masyarakat. Namun di balik itu semua, penulis melihat adanya sebuah kegiatan di mana masyarakat
daerah Cibubur, Jakarta Timur antusias dengan sinetron ini, yaitu santunan anak yatim piatu dan janda yang lebih dari seribu orang, dan
tabligh akbar yang dilakukan disela-sela kesibukan syuting, ini juga yang menjadikan nilai tambah sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah
ketimbang sinetron Tukang Bubur Naik Hajji. Sekalipun lokasi syutingnya sama, sinetron Tukang Bubur Naik Hajji hanya menyampaikan pesan-
pesan haji dalam adengan sinetron, sedangkan sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah, selain menyampaikan pesan-pesan lewat adegan sinetron juga
lewat tabligh yang disampaikan oleh ustad-ustad yang ikut berperan dalam
sinetron tersebut. Sehingga masyarakat kota cibubur lebih tergerak dan lebih faham dengan apa itu ibadah haji.
5
Namun isi skenario sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah hanya cerita yang nyaris tampa makna. Seperti: Joget-joget yang sembrono serta
nyanyian-nyanyian yang tidak bermutu. Emak Ijah sebagai pemeran tokoh utama tidak pernah muncul dalam sinetron. Sinetron ini menjual nama
mekkah, tapi ceritanya tidak ada yang menyambung dengan kota suci umat Islam tersebut.
6
Dijelaskan dalam surat bernomor 2472KKPI1014,tertanggal 23 Oktober 2014, ditemukan pelanggaran pada Emak Ijah tayangan 23
September 2014. Pelanggarannya tak main-main. Dianggap melecehkan agama. Program Siaran tersebut menayangkan adegan seorang anak yang
s edang berdo’a dan mengolok-olok Qul Huwallahu Ahad Allahus-Samad
Pak Haji Mati Bu Haji Mati. Ya Allah Allahumma baarik llanaa bang bimbim mau pacaran biar pacarnya banyak Ya Allah .
KPI menilai penayangan tersebut sangat tidak pantas karena menjadikan agama sebagai bahan guyonan. Segala sesuatu yang berkaitan
dengan Suku, Agama dan Ras adalah hal yang sangat sensitif dan harus dilindungi. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran
terhadap nilai-nilai keagamaan serta norma kesopanan dan kesusilaan, bunyi deskripsi pelanggaran KPI.
7
5
Wawancara beberapa penduduk sekitar tempat syuting sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah
6
m.kompasiana.compostread642905
7
Forumdetik.com. RayYb. 24 Oktober 2014.
Stephen W. LittleJohn dan Karen Fos yang mengatakan bahwa media memiliki kemampuan untuk menyusun isu-isu bagi masyarakat.
Media mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu. Seperti
sekarang ini, sejumlah masyarakat Indonesia belum melek media, sehingga mereka langsung menerima segala jenis tayangan televisi tanpa
memikirkan apakah itu tayangan yang berkualitas. Bahkan orang tua kurang mengawasi tayangan yang pantas untuk diberikan kepada anak
mereka dan tayangan yang tidak pantas untuk anak-anak. Tapi kenyataannya saat ini masih banyak orang tua yang belum bisa
memberikan tayangan yang tepat sesuai dengan umur anak mereka. Gerhart Wiebe, ketika membahas bagaimana orang dalam khalayak
massal menanggapi acara televisi, menggambarkan bagaimana tiga jenis pesan mempengaruhi individu:
8
Dengan menggunakan pesan-pesan yang direktif, para komunikator berusaha mengubah kepercayaan, nilai, pengharapan dan perilaku
orang. Pesan-pesan yang memelihara mempertahankan pandangan orang, pesan-
pesan itu tidak mengubah atau mengalihkan tetapi memperkuat. Pesan-pesan yang restoratif mengimbau rasa individualitas orang,
mengarahkan perhatian dan mengikatkan orang tidak hanya kepada satu gagasan, tetapi kepada seperangkat kemungkinan serangkaian
pilihan meski direncakan yang dapat dipilih dengan bebas dan
8
http:dekaka.blogspot.com
spontan. Sebuah sinetron yang bukan sekedar menjadi tontonan dapat
memberikan pengetahuan agama, moral serta budaya bahkan beberapa kalimat ungkapan dakwah dan akhir episode dari sinetron ini bergenre
komedi. Sinetron ini pada episode 24 melibatkan ustadz kondang, salah satunya, Ustadz Aswan Faisal dan pimpinan FPI DKI Jakarta. Tidak
hanya itu, dan dalam episode 24 sinetron ini lebih memvisualkan dakwah- dakwah dan tingkah laku yang bersifat religius, tidak hanya itu, sinetron
ini melibatkan mereka dalam acara santunan anak yatim dan janda serta dalam acara tabligh-tabligh di luar waktu syutting. Maka, dari latar
belakang diatas, perlu adanya penelitian mendalam tentang sinetron ini, guna memahami makna dari bahasa yang disampaikan dan pesan-pesan
yang terdapat dalam sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekkah ini. Berdasarkan
itu pula penelitian ini, penulis beri judul “PESAN DAKWAHDALAM SINETRON EMAK IJAH PENGEN KE
MEKAH ANALISIS ISI ”