BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati.
31
Sementara itu, menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
peristiwanya.
32
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai
instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.
33
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA An-Najah Bogor yang beralamat di Jalan Raya LAPAN Kampung Cikoleang RT. 0104 Desa Sukamulya
Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2015 sampai dengan bulan
Januari tahun pelajaran 20162017.
C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA An-Najah. Peneliti akan menyebar angket ke seluruh siswa kelas XI IPA yang berjumlah
40 siswa. Terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.
31
S. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hlm. 36
32
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitiam Sosial dan Pendidikan, teori aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm. 92
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2009, hlm. 222
22
D. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan penelitian adalah menggunakan metode deskripsi kualitatif. Penelitian kualitatif, dengan diperolehnya data berupa
kata atau tindakan. Analisis isi pada penelitian kualitatif lebih penting daripada simbol atau atribut seperti pada penelitian kuantitatif. Penelitian
kualitatif memerlukan ketajaman analisis, objektivitas, sistematik, dan sistemik, sehingga diperoleh ketepatan dalam interpretasi.
34
Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu
kondisi apa adanya.
35
Penelitian kualitatif berlatar alamiah atau naturalistik. Oleh karena makna, pemahaman, proses, dan pola yang hendak ditemukan merupakan
makna apa adanya sebagaimana yang dihayati oleh subjek atau komunitas yang diteliti, maka konteks atau latar penelitian harus dibiarkan sebagaimana
adanya. Sebagaimana layaknya sebelum peneliti datang ke tempat penelitian itu. Inilah makna latar yang alamiah, sewajarnya atau naturalistik.
36
Metode ini digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana sikap bahasa siswa kelas XI IPA baik di dalam maupun di luar
SMA An-Najah.
E. Instrumen Penelitian.
Dalam angket penelitian kualitatif instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Namun, untuk mendukung dan memperkuat data, peneliti
menyebarkan angket dan melakukan wawancara. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, instrumen yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini adalah pernyataan-pernyataan berupa angket, yang kemudian diberikan kepada objek penelitian, yaitu siswa yang peneliti
pilih untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Selain angket, peneliti juga
34
S. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hlm. 36
35
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm. 73
36
Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, Jakarta: Rajawali pers, 2013, hlm. 65
menggunakan instrumen wawancara dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada guru Bahasa Indonesia untuk mendapatkan informasi yang
akurat tentang bagaimana sikap bahasa siswa di SMA An-Najah.
F. Teknik Pengumpulan Data
Adapaun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket.
1. Angket
Hadeli menyatakan angket adalah satu teknik pengumpulan data yang berbentuk kumpulan pertanyaan.
37
Menurut Burhan, angket tersebut disebarkan kepada responden untuk diminta jawaban mereka. Setelah
angket itu terkumpul, biasanya dilanjutkan dengan proses editing, koding, dan tabulasi. Dari hasil tabulasi tersebut antara lain bisa disajikan bentuk
tabel. Di tabel itulah tercermin berbagai gambaran tentang para responden yang telah diteliti. Gambaran yang tertuang dalam tabel tersebut
merupakan cerminan dari keadaan nyata yang terbesar di tengah masyarakat. Ia merupakan hasil “meringkas” kenyataan para responden
yang terbesar di masyarakat.
38
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan daftar pernyataan dan kemudian responden diminta untuk
memberikan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, apakah ya atau tidak dalam angket yang diberikan kepada seluruh siswa Kelas XI IPA SMA
An-Najah
2. Wawancara
Untuk mencapai tingkat pemahaman sedemikian itu tentunya memerlukan cara penggalian data yang handal. Di sinilah letak relevansi
metode atau teknik wawancara mendalam.
39
37
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, Jakarta: Quantum Teaching, 2006 hlm.75
38
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, hlm. 64
39
Ibid, hlm. 67
Wawancara adalah semacam dialog atau tanya jawab antara pewawancara dengan responden dengan tujuan memperoleh jawaban-
jawaban yang dikehendaki.
40
Pewawancara dianjurkan agar bertindak sebagai seorang yang netral, tidak memihak pada satu konflik pendapat. Walaupun netral,
pewawancara hendaknya senantiasa mendorong, tetapi jangan sampai mempengaruhi yang diwawancarai.
41
Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran
Bahasa Indonesia dan bagaimana sikap bahasa siswa SMA An-Najah.
1. Tabel Sebaran Kisi-kisi
Penyusunan Instrumen Skala Sikap Berbahasa
G. Teknik Analisis Data
Penulis melakukan teknik analisis data angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
40
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 141
41
Ibid, hlm. 141
Indikator sikap bahasa Deskriptor Sikap
Positif Jumlah
1. Kebanggaan dan Kekuatan Bahasa
1,2,3,4,5 5
2. Latar Belakang Sejarah Bangsa
6,7,8,9,10 5
3. Faktor Sosial dan Tradisional
11,12,13,14,15 5
4. Sistem Internal Bahasa
16,17,18,19,20 5
Jumlah Soal
20
P =
� �
x 100
Keterangan : F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases jumlah frekuensi atau banyaknya individu P = Angka persentase
42
42
Anas Sudjino, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012, hlm.43